Sejarah hingga Filosofi pada Julukan Tim Grup H Piala Dunia 2022

Dewasa ini, sepak bola sudah bukan lagi olahraga tendang-menendang si kulit bulat. Ia jauh lebih daripada itu. Sebagai olahraga terfavorit di dunia, sepak bola sudah merasuk ke berbagai sendi kehidupan manusia.
Sebaliknya, sepak bola sendiri telah dipengaruhi oleh berbagai aspek di luar olahraga. Urusan julukan tim sepak bola salah satunya. Banyak tim sepak bola yang mendapat julukan berdasar aspek budaya, sejarah, bahkan kondisi alam sekitar tim tersebut.
Kalau mau melihat contohnya, Piala Dunia 2022 Qatar adalah ajang paling tepat. Sebanyak 32 negara peserta tak hanya membawa skuad terbaik, tetapi juga kebanggaan budaya yang tercermin dalam julukan timnas mereka.
Seperti inilah sejarah hingga filosofi pada julukan tim Grup H Piala Dunia 2022.
1. Portugal (Selecao das Quinas)

Portugal adalah tim penghuni Grup H yang paling diunggulkan di Piala Dunia 2022. Timnas Portugal sendiri memiliki julukan Selecao das Quinas, yang bisa diartikan sebagai Tim Perwakilan Perisai. Julukan itu mengacu pada lambang lima perisai yang terdapat pada bendera negara Portugal.
Selain itu, Timnas Portugal juga kerap disebut Os Navegadores atau Sang Navigator. Julukan itu cocok jika menilik sejarah Portugal sebagai salah satu bangsa Eropa yang memelopori eksplorasi ke berbagai belahan dunia. Saat itu, bangsa Portugis terkenal sebagai navigator andal dalam pelayaran.
Pada akhirnya, eksplorasi yang dilakukan mereka berujung pada kolonisasi berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Selatan, Afrika, dan Asia. Uniknya, Timnas Portugal bakal bertemu dengan negara-negara asal ketiga benua tersebut di Grup H Piala Dunia 2022.
2. Uruguay (La Celeste)

Salah satu negara Amerika Selatan yang pernah dijajah Portugal adalah Uruguay. Pertemuan Selecao das Quinas dengan La Celeste pun bakal diwarnai nuansa masa lalu. La Celeste alias Biru Langit adalah julukan Timnas Uruguay, mengacu pada warna bendera serta kostum mereka.
Julukan lain yang dimiliki Timnas Uruguay adalah Charruas. Itu adalah salah satu suku asli Amerika Selatan yang pernah menghuni wilayah Uruguay. Suku Charrua terkenal piawai dalam berperang, bahkan menjadi ujung tombak perlawanan Uruguay terhadap para penjajah hingga 300 tahun lamanya.
Bangsa Portugal sendiri adalah salah satu yang pernah merasakan garangnya perlawanan suku Charrua. Uniknya, sejarah tersebut seolah berulang di Piala Dunia 2018 Rusia, kala Uruguay sukses menyingkirkan Portugal pada babak 16 besar.
3. Korea Selatan (Taegeuk Warriors)

Grup H juga berisi Korea Selatan, yang timnasnya memiliki julukan Taegeuk Warriors alias Ksatria Taegeuk. Itu adalah istilah dari bahasa Korea untuk menyebut filosofi Taiji. Biasanya, kita mengenal filosofi Taiji dengan lambang Yin dan Yang, alias dua kutub yang berlawanan seperti kebaikan dan kejahatan.
Lambang Taegeuk juga terdapat dalam bendera Korea Selatan dengan warna merah dan biru. Karena itulah, kostum Timnas Korea Selatan juga memakai kedua warna tersebut. Julukan Taegeuk Warriors sendiri menyiratkan bahwa Timnas Korea Selatan adalah pembela simbol dan filosofi kebanggaan negaranya.
4. Ghana (The Black Stars)

Satu lagi negara penghuni Grup H Piala Dunia 2022. Mereka adalah Ghana alias The Black Stars. Seperti tiga negara sebelumnya, julukan The Black Stars bagi Ghana juga berkaitan erat dengan bendera mereka. Bendera Ghana terdiri dari warna merah, kuning, dan hijau yang dihiasi bintang hitam kecil di tengahnya.
Bintang hitam bahkan tak hanya bermakna bagi Ghana, tetapi juga seluruh Afrika. Perancang bendera Ghana menyebut bahwa bintang tersebut melambangkan emansipasi dan persatuan Afrika. Hebatnya, Timnas Ghana memang sempat menyatukan seluruh Afrika di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.
Saat itu, Ghana adalah satu-satunya negara Afrika yang tersisa pada babak perempat final. Tak heran jika seluruh negara Afrika berbondong-bondong mendukung Ghana untuk terus melaju. Meski akhirnya tersingkir, capaian Ghana saat itu adalah salah satu yang terbaik bagi wakil Afrika di Piala Dunia.
5. Pertarungan sejarah dan filosofi bakal tersaji di Grup H

Kalau diperhatikan, julukan empat tim penghuni Grup H Piala Dunia 2022 bermuara kepada dua aspek: sejarah dan filosofi. Portugal dan Uruguay berbangga dengan semangat masa lalu yang dimiliki bangsa mereka dalam julukan timnasnya.
Sementara, Korea Selatan dan Ghana menjunjung tinggi filosofi yang dianut negara mereka. Maka, pertemuan keempat negara di Qatar seolah jadi bentrok sejarah dan filosofi yang tercermin pada tiap julukan mereka.
Selain itu, Grup H juga menarik karena beberapa penghuninya sudah pernah bertemu di ajang Piala Dunia. Maka, aroma balas dendam akan menjadi bumbu tambahan yang membuat grup ini makin seru.
Julukan sebuah tim sepak bola ternyata tak sekadar sebutan keren. Beberapa tim memiliki julukan yang maknanya amat dalam.