Shin Tae Yong Pede Timnas Indonesia Sudah Makin Tajam
Jakarta, IDN Times - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, begitu gembira setelah anak-anak asuhnya meraih hasil positif di partai pembuka Kualifikasi Piala Asia 2023, Rabu malam (8/6/2022) WIB. Kemenangan 2-1 atas Kuwait, menurut Shin, menjadi indikator perkembangan dari Pasukan Garuda.
Selain menjadi indikator perkembangan, kemenangan atas Kuwait juga buah manis dari kerja keras pada pemain Indonesia. Sebab, Indonesia harus menghadapi dua lawan di atas lapangan, yakni cuaca ekstrem dan pemain Kuwait.
1. Bisa atasi cuaca ekstrem
Indonesia memang bermain di bawah kondisi ekstrem. Mereka berlaga dengan diselimuti suhu mencapai 40 derajat celsius. Tentunya, ini tantangan baru buat Indonesia, karena tak pernah mengalaminya di Tanah Air.
Permainan Indonesia sempat rusak di awal babak pertama. Mereka sempet kebobolan lebih dulu lewat aksi Yousef Nasser pada menit 40. Jelang turun minum, Indonesia bisa menyamakan skor lewat eksekusi penalti Marc Klok.
Dua menit babak kedua berjalan, Indonesia menyengat Kuwait. Mereka mencetak gol lewat aksi Rachmat Irianto, memanfaatkan kemelut di depan gawang. Keunggulan 2-1 berhasil dipertahankan Indonesia hingga peluit panjang berbunyi.
"Kami menang melawan Kuwait dan saya sangat berterima kasih kepada para pemain yang memberikan 100 persen kemampuan hingga menit terakhir," kata Shin selepas laga.
2. Kemenangan bersejarah setelah penantian 42 tahun

Kemenangan ini menghentikan rekor buruk Indonesia saat jumpa Kuwait. Indonesia pada akhirnya bisa menang lagi atas Kuwait setelah 42 tahun lamanya. Terakhir kali, Indonesia bisa menang atas Kuwait pada Oktober 1980 silam, kala tampil di Piala Merdeka.
"Saya tidak tahu kapan terakhir kali Indonesia mengalahkan Kuwait. Tapi, setelah kami mengalahkan Kuwait hari ini, saya katakan sepak bola Indonesia telah berkembang," tutur Shin.
3. Indonesia harus jaga momentum

Kemenangan atas tuan rumah membuat peluang Pasukan Merah Putih lolos kualifikasi terbilang besar. Namun, Pasukan Garuda harus menjaga momentumnya karena Yordania (11 Juni) dan Nepal (14 Juni) akan menjadi tantangan berat selanjutnya.
Indonesia harus berjuang bisa finis di posisi puncak Grup A atau setidaknya bersaing dalam runner up terbaik kualifikasi agar bisa lolos ke final Piala Asia.