Siap Lepas Pemain ke Timnas U-23, Pelatih Persita: demi Merah Putih

Jakarta, IDN Times - Persita Tangerang tidak ikut arus dalam gejolak penolakan klub Liga 1 untuk melepas pemain ke Timnas Indonesia U-23. Pelatih Persita, Divaldo Alves, bersedia melepas pemainnya andai dibutuhkan Shin Tae Yong.
Divaldo pun merasa Persita memiliki sejumlah pemain muda berkualitas. Rifky Dwi Septiawan dan kolega, menurut Divaldo, layak dipertimbangkan Shin untuk berpartisipasi di Piala Asia U-23 pada 15 April hingga 3 Mei 2024 mendatang.
"Kami memiliki banyak pemain yang bisa dipanggil Timnas U-23," kata Divaldo saat ditemui usai melawan Persebaya Surabaya di Stadion Indomilk, Jumat (24/2/2024).
1. Demi Merah Putih, Persita siap beri dukungan

Divaldo membuka pintu kepada Shin karena ingin melihat Garuda Muda melangkah jauh di level Asia. Namun, juru taktik berpaspor Portugal itu tetap membutuhkan persetujuan dari manajemen klub.
"Untuk bendera Merah Putih, kita selalu support. Tapi, ini tinggal bicara dengan manajemen, kami selalu siap untuk membantu Merah Putih," kata Divaldo.
2. Deretan pemain Persita yang berpotensi dipanggil

Secara total, Pendekar Cisadane memiliki enam pemain U-23, seperti Rifky Dwi Septiawan dan Esal Sahrul yang reguler tampil di Liga 1 musim ini. Mereka berdua juga sempat dipanggil Shin saat Timnas U-23 berlaga di Piala AFF pada September 2023 lalu.
Ada pula Jack Brown yang sempat dipanggil Shin untuk memperkuat Timnas U-20 beberapa waktu lalu. Namun, Jack tidak terlalu berharap dipanggil karena baru pulih dari cedera parah yang membuatnya absen lama.
"Saya terus berlatih setelah cedera lama, kerja keras di latihan. Kondisi saya berkembang setiap hari, tapi tidak fokus terlalu jauh (soal dipanggil Timnas U-23)," kata Jack.
3. Klub mana saja yang sudah menolak?

Sejauh ini, Persija Jakarta, Borneo FC, dan PSS Sleman sudah terang-terangan untuk tak melepas pemain ke Timnas U-23. Dalam kasus ini, klub memang tidak melanggar aturan karena Piala Asia U-23 bukan agenda resmi FIFA.
Namun, Ketua Umum PSSI Erick Thohir optimistis bisa menemui jalan tengah tentang gejolak penolakan ini. Federasi akan membahas urgensi tersebut kepada klub Liga 1.
"Pasti nanti kami juga bicara, tentu ketika ada klub yang mendukung timnas, fleksibilitas liga akan kami bicarakan, karena tidak mungkin liga besar tanpa Timnas," kata Erick Thohir beberapa waktu lalu.