Langgar Aturan Keuangan, Birmingham City Dihukum Pengurangan 9 Poin

Turun 5 tangga peringkat sementara Liga Championship

Membukukan kerugian 48,8 juta poundsterling selama 3 tahun, 2015-2018, Birmingham City dikenai hukuman pengurangan 9 poin. Keputusan tersebut dijatuhkan oleh Komisi Disipliner Independen berdasarkan tinjauan terhadap laporan keuangan yang diajukan Birmingham untuk periode 2015/2016 hingga 2017/2018.

Jumlah kerugian 48,8 juta poundsterling tersebut melampaui batas yang ditetapkan oleh Liga Sepakbola Inggris (EFL) melalui aturan Profitabilitas dan Keberlanjutan. Aturan tersebut membatasi kerugian klub-klub Liga Championship maksimal 13 juta poundsterling per musim, dengan masa tinjauan 3 musim.

1. Mengakibatkan peringkat anjlok

Langgar Aturan Keuangan, Birmingham City Dihukum Pengurangan 9 PoinIDN Times/sori siregar

Hukuman pengurangan 9 poin tersebut lebih ringan dari ancaman semula 12 poin. Namun jumlah tersebut sudah cukup untuk menjatuhkan Birmingham dari peringkat 13 ke peringkat 18 klasemen sementara Liga Championship musim ini. Hanya terpaut 5 poin dari peringkat batas zona degradasi, dengan sisa hanya 8 pertandingan lagi.

Selama 2 musim terakhir The Blues, julukan bagi Birmingham, terhindar dari degradasi pada saat-saat akhir musim. Dengan hukuman pengurangan 9 poin tersebut, dibawah penanganan manejer Garry Monk, The Blues kembali harus menjalani perjuangan berat di akhir musim ini untuk menghindar dari degradasi ke League One.

Baca Juga: Inggris dan Prancis Awali Kualifikasi Euro 2020 dengan Baik

2. Nama Redknapp dan Zola terbawa-bawa

Langgar Aturan Keuangan, Birmingham City Dihukum Pengurangan 9 Poinindependent.co.uk

Nama Harry Redknapp dan Gianfranco Zola, selaku dua manajer sebelumnya, terbawa-bawa sebagai penyebab kerugian besar yang dialami Birmingham City. Zola disebutkan menghabiskan 7,45 juta poundsterling untuk merekrut 4 orang pemain pada Januari 2017. Sementara Redknapp yang menggantikan Zola membelanjakan 23,75 juta poundsterling untuk menambah 14 orang pemain pada musim panas tahun yang sama. 

Namun Redknapp menolak ikut bertanggung jawab atas belanja pemain yang dilakukannya saat menjabat sebagai manejer Birmingham. Menurutnya keputusan untuk melakukan belanja pemain tergantung pada pengelola klub, seperti direktur eksekutif dan ketua klub, atau siapa pun yang mengetahui kondisi keuangan klub. Redknapp mengaku tak paham Financial Fair Play, dan tak ada yang memperingatkannya perihal persoalan yang akan dihadapi klub berkaitan dengan masalah keuangan.

3. Birmingham langsung menerima hukuman

Langgar Aturan Keuangan, Birmingham City Dihukum Pengurangan 9 Poinefl.com

Birmingham City dan EFL diberi waktu 14 hari untuk mengajukan banding terhadap keputusan tersebut. Namun melalui siaran pers-nya yang disampaikan melalui situs resmi klub, Birmingham City menyatakan menerima hukuman tersebut. Birmingham City juga menyatakan telah menerapkan langkah-langkah untuk memastikan pengeluaran di masa depan berada dalam batas-batas yang dapat diterima serta mematuhi rencana bisnis yang diatur oleh EFL.

Dalam pernyataan pers tersebut juga disampaikan bahwa pemilik klub dan dewan direksi percaya,  di bawah Manajer Garry Monk, Birmingham memiliki skuad pemain yang kompak dan selalu tampil dengan rasa memiliki, kebanggaan dan gairah. Pemilik klub dan dewan direksi tidak ragu, situasi dan kondisi tersebut akan berlanjut hingga akhir musim.

Baca Juga: Sering Diremehkan, Pogba Minta Media Inggris Lebih Hormati Sterling

Sori Siregar Photo Verified Writer Sori Siregar

Menulis untuk mengekspresikan pikiran, ide dan gagasan. Syukur, kalau bisa menebarkan kemaslahatan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya