Jakarta, IDN Times - Gareth Southgate tak punya pilihan selain membawa Timnas Inggris jadi jawara di Euro 2024. Jika itu tak bisa diwujudkan, dia bakal mundur dari kursi pelatih skuad The Three Lions.
Bisa dibilang, ini jadi peluang terakhir Southgate membawa Inggris meraih prestasi usai mengabdi sejak 2016.
“Jika kammi tak juara, Saya kemungkinan tak bakal berada di sini lagi. Ini jadi kesempatan terakhir saya,” kata Southgate dikutip Sky Sports.
Sejak menjadi juru taktik Inggris, Southgate belum berhasil mengantarkan anak asuhnya meraih gelar. Dalam empat turnamen besar yang sudah dilalui, dia hanya bisa membawa Bukayo Saka dan kolega jadi runner-up Euro 2020.
Posisi Southgate kemudian kian dipertanyakan lantaran gagal membawa Inggris bersinar di Piala Dunia 2022. Mereka tersingkir di babak perempat final usai ditekuk Prancis.
Southgate sadar, pilihannya saat ini adalah hanya membawa Inggris juara. Sebab, dia tak mungkin meminta kesempatan lain, termasuk kepada fans untuk bisa membawa timnya meraih prestasi.
“Saya sudah hampir delapan tahun di sini dan hampir meraih trofi di beberapa turnamen. Alhasil, saya mengerti jika tak bisa tetap di sini dan meminta satu kesempatan lagi, karena ada waktunya orang-orang tak percaya lagi kepada Anda,” ujar Southgate.
Dia pun meyakini, bakal banyak dari pelatih yang menangani negara di Euro, bakal didepak usai turnamen rampung.
Southgate sempat jadi sorotan lantaran mencoret beberapa pemain yang akan dibawa ke Euro 2024. Marcus Rashford, Jadon Sancho, Reece James, Ben Chilwell, harus tersingkir lantaran dianggap bermain kurang baik musim ini.
Rashford sendiri kalah saing dari nama-nama macam Cole Palmer, Phil Foden, dan Bukayo Saka untuk mengisi lini depan Inggris besutan Gareth Southgate di Euro 2024.