Tanpa Roman Abramovich, Chelsea Bisa Apa?

Jakarta, IDN Times - Manajer Chelsea, Thomas Tuchel, merasa kebingungan. Saat mengetahui bahwa Roman Abramovich memutuskan untuk menjual 'Si Biru', ada kesedihan yang menyeruak dalam dirinya. Dia tak tahu, akan seperti apa klub ke depan nantinya.
"Semua berjalan terlalu cepat. Saya hanya tahu bahwa Chelsea itu dimiliki oleh Roman Abramovich. Jadi, ketika isu ini mencuat (Chelsea dijual), sulit bagi saya menerimanya," ujar Tuchel, dilansir Sky Sports.
Tak heran Tuchel berkata demikian. Abramovich adalah sosok yang mengangkat Chelsea dari keterpurukan pada 2003 silam. Berkat sosok asal Rusia itu, Chelsea menjelma jadi salah satu klub yang diperhitungkan, di Inggris, Eropa, dan dunia.
Total, 19 trofi sudah mendarat di kabin lemari Chelsea sejak Abramovich memimpin klub. Mulai dari Premier League, Piala FA, Piala Liga, Liga Champions, hingga trofi Piala Dunia Antarklub, semua sudah didapatkan Chelsea sejak Abramovich ada di tim.
Alhasil, ketika Abramovich memutuskan untuk menjual Chelsea, banyak spekulasi yang hadir. Paling utama adalah, bagaimana nasib dari Chelsea ke depannya?
1. Aktivitas harian Chelsea tidak terganggu

Dilansir ESPN FC, isu penjualan Chelsea ini diprediksi tidak akan mengganggu aktivitas sehari-hari klub. Masih ada nama-nama macam Marina Granovskaia, Petr Cech, Bruce Buck, dan tentunya Thomas Tuchel yang akan mengatur klub.
Granovskaia, Cech, dan Tuchel akan menjaga kekuatan tim, dengan cara memaksimalkan transfer serta menganalisis performa dari setiap pemain. Sedangkan Buck, dia akan tetap mewakili Chelsea secara administratif.
Mungkin, yang akan jadi sedikit berubah adalah kehadiran Abramovich di stadion. Dulu, dia kerap hadir dalam partai-partai penentuan yang melibatkan Chelsea, seperti final Liga Champions dan final Piala Dunia Antarklub. Sekarang, Abramovich tidak bisa melakukan itu lagi.
2. Chelsea diprediksi tidak bisa belanja besar lagi

Satu hal lain yang akan berubah setelah Abramovich tidak lagi di Chelsea adalah pergerakan mereka di bursa transfer. Kekayaan yang dimiliki Abramovich membuat Chelsea kerap jadi klub yang mengincar pemain-pemain bintang di bursa transfer.
Setelah Abramovich tidak ada, Chelsea mungkin akan lebih pasif di bursa transfer. Apalagi, Chelsea juga jadi salah satu klub yang cukup parah terhantam pandemik COVID-19. Mereka mencatatkan kehilangan pendapatan sebesar 145,6 juta poundsterling per 30 Juni 2021.
Memang, akademi Chelsea jadi yang paling menguntungkan di Inggris sejak 2015 . Mereka kerap menjual pemain dengan harga mahal ke. Namun, pada akhirnya, kekayaan Abramovich-lah yang acap membuat Chelsea tidak ragu-ragu di bursa transfer.
Jika tak ada Abramovich, mana mungkin Chelsea bisa mendatangkan Romelu Lukaku dengan harga 97.4 juta poundsterling pada musim panas lalu, plus nama-nama lain macam Kai Havertz, Timo Werner, dan Hakim Ziyech. Ada peran Abramovich di situ.
3. Semua akan tergantung pemilik baru Chelsea

Abramovich memang tidak akan melepaskan seluruh pengaruhnya di Chelsea, kendati dia menjual klub. Apalagi, Abramovich jadi penyokong dana bagi Fordstam dan Chelsea FC plc, dua perusahaan yang menjadi penyokong dana juga bagi Chelsea.
Namun, masa depan Chelsea selanjutnya tetap akan ditentukan oleh pemilik baru mereka. Sudah ada nama-nama yang muncul, mulai dari pebisnis asal Swiss, Hansjoerg Wyss, dan bahkan petarung UFC, Conor McGregor.
Siapa pun pemilik baru Chelsea nantinya, mereka haruslah orang yang kapabel dalam mengurus sebuah klub sepak bola. Mereka harus bisa mempertahankan status Chelsea sebagai tim yang diperhitungkan di Inggris, Eropa, dan dunia.
Karena bagaimanapun, warisan yang ditinggalkan Abramovich di Chelsea sangatlah ciamik. Dari klub yang disebut-sebut tidak punya sejarah, 'Si Biru' bisa mencatatkan sejarah untuk diri mereka sendiri sejak 2003 bersama Roman Abramovich.