4 Tim yang Alami Degradasi Beruntun dari Premier League ke League One

Luton Town bakal bermain di League One Inggris 2025/2026 usai terdegradasi dari Championship Inggris 2024/2025. Padahal, semusim sebelumnya, tim berjuluk The Hatters ini masih bertarung di English Premier League (EPL).
Kini, Luton Town pun tercatat sebagai klub keempat dalam sejarah yang turun kasta secara beruntun dari Premier League ke League One.
1. Luton Town berakhir di posisi 22 di Championship 2024/2025
Luton Town terdegradasi dari Championship 2024/2025 setelah berakhir di posisi ke-22. Mereka mengoleksi 49 poin dan kalah selisih gol dari Hull City yang berada di atasnya. Kenyataan pahit ini diterima klub yang terbentuk pada 1885 itu usai kalah dari West Bromwich Albion dengan skor 3-5 pada pertandingan terakhir, Sabtu (3/5/2025).
Semusim sebelumnya, Luton Town sebetulnya mampu membuat kejutan dengan mencapai Premier League untuk pertama kalinya. Mereka lolos ke ajang teratas di Inggris ini meski 10 musim sebelumnya masih bermain di National League, kompetisi kasta kelima. Sayangnya, di EPL 2023/2024, Luton Town juga berakhir di posisi 18 yang merupakan satu tempat di bawah zona aman.
2. David Moyes gagal membuat Sunderland bertahan di Premier League 2016/2017
Sunderland pernah bermain di Premier League selama 10 musim beruntun mulai 2007/2008. Di EPL 2016/2017, mereka berakhir di posisi buncit. Padahal, ketika dimulai, manajemen The Cats memutuskan untuk merekrut David Moyes yang punya rapor cukup bagus selama berkarier sebagai pelatih.
Kegagalan itu pun membuat Moyes tidak terhindar dari pemecatan. Di Championship 2017/2018, Sunderland memulai musim bersama Simon Grayson. Namun, Grayson juga tidak mampu menghadirkan perbaikan. Ia dilepas dan digantikan Robbie Stockdale. Sayangnya, Stockdale pun gagal membawa tim bangkit. Mereka terdegradasi ke League One setelah menjadi juru kunci.
3. Wolverhampton Wanderers mengalami degradasi beruntun pada 2012--2013
Wolverhampton Wanderers bermain di Premier League untuk pertama kalinya pada 2009/2010. Dilatih Mick McCarthy, Wolves mengakhiri musim di posisi 15. Pencapaian tersebut menurun di EPL 2010/2011 dengan bertengger di peringkat 17.
Di EPL 2011/2012, tim yang bermarkas di Molineux Stadium ini terus mengalami kemunduran. Manajemen klub lantas memecat McCarthy pada Februari 2012. Sayangnya, Terry Connor yang dipercaya sebagai pengganti gagal menyelamatkan mereka dari degradasi. Wolves berakhir sebagai juru kunci.
Di Championship 2012/2013, Wolves juga tidak mampu bersaing. Mereka menempati posisi kedua terbawah (23) pada akhir musim. Dampaknya, tim yang dipimpin Dean Saunders tersebut pun harus rela bermain di League One pada 2013/2014.
4. Swindon Town menjadi tim pertama yang merasakan dua degradasi beruntun (1994--1995)
Tim pertama yang mengalami dua degradasi beruntun dari Premier League ke League One adalah Swindon Town. Mereka merasakannya pada 1994 dan 1995. Di EPL 1993/1994, The Robins yang mencicipi kompetisi ini untuk pertama kalinya berakhir di posisi ke-22. Mereka hanya meraih 5 kemenangan dari 42 pertandingan dan kebobolan sampai 100 gol.
Pada 1994/1995, Swindon Town pun bermain di kompetisi kasta kedua Inggris yang saat itu masih bernama Divisi Utama. Mereka hanya bisa menuntaskan musim di peringkat ke-21. Dengan begitu, tim yang terbentuk pada 1879 ini pun terlempar ke League One yang masih bernama Divisi Kedua.
Pada 2006/2007, Swindon Town sempat terdegradasi ke League Two Inggris. Mereka pun tercatat sebagai mantan tim Premier League pertama yang mengalami penurunan hingga ke kasta keempat. Hingga 2024/2025 ini, tim yang bermarkas di County Ground itu masih menetap di ajang tersebut.
Pamor besar Premier League memang bisa membuat sebagian tim silau. Keempat klub di atas mendapat pukulan yang telak usai terlempar dari salah satu kompetisi terbaik di dunia ini. Alih-alih bangkit, mereka tidak mampu pulih dari luka hingga akhirnya terdegradasi ke League One pada musim berikutnya.