Timnas Indonesia Akan Bersua Curacao, Ini 3 Hal yang Harus Diwaspadai

Sebelum bersua Indonesia, Curacao sudah pernah bertemu dengan tim-tim Asia. Tercatat, skuad asuhan Remko Bicentini itu pernah empat kali menghadapi tim asal Asia. Mereka adalah Qatar, India, Vietnam, dan Bahrain.

Rinciannya, Curacao menang tiga kali, dan hanya kalah sekali. Curacao sukses menang lawan Qatar (2-1), India (3-1), dan Vietnam (5-4 via babak adu penalti). Namun, saat bersua Bahrain, mereka tidak berkutik dan kalah 0-4.

Dari catatan ini, tampak bahwa Curacao sedikitnya sudah memahami permainan sepak bola Asia. Hal itu bisa jadi bekal bagi mereka dalam menghadapi Timnas Indonesia kelak.

Curacao berisikan pemain-pemain yang mentas di Eropa. Tidak cuma di Belanda, beberapa pemain Curacao juga ada yang main di Inggris, Rumania, Hungaria, Portugal, hingga Swedia.

Kakak beradik Leandro dan Juninho Bacuna mentas di Inggris bersama Cardiff City dan Birmingham City. Ada juga Rangelo Janga yang main di CFR Cluj, serta Kevin Felida yang main di RKC Waalwijk. Ada juga Michael Maria yang main di NAC Breda.

Hampir semua pemain Curacao mentas di luar negeri, dan minim pemain yang main di liga lokal. Ini bisa jadi kekuatan tersendiri bagi mereka, terutama dalam hal penerapan skema taktikal, sesuatu yang sudah jadi barang lumrah di Eropa.

Memiliki pemain-pemain yang berlaga di Eropa, tentu Curacao punya pemain-pemain dengan kemampuan individu apik. Salah satunya dalam hal duel udara. Di sini, mereka harus mewaspadai kekuatan dari Janga, yang memiliki tinggi badan 192 cm.

Tidak cuma itu, lini pertahanan Timnas Indonesia juga harus waspada dengan kecepatan serangan balik lawan. Lazimnya, serangan balik ini akan dimulai dari sisi sayap. Dengan mewaspadai ini, skuad Garuda bisa memberikan perlawanan pada Curacao.