Ajax Amsterdam telah membangun kejayaan sebagai salah satu tim sukses di Eredivisie. Mereka juga dikenal mahir melahirkan pemain-pemain jempolan. Beberapa nama top yang diorbitkan de Amsterdammers sukses menarik minat klub-klub besar Eropa.
Dalam beberapa musim terakhir, Ajax rutin menjual para pemainnya ke klub lain, khususnya ke klub English Premier League (EPL). Setidaknya ada sejumlah nama yang dilepas de Amsterdammers ke Inggris.
Petualangan Davinson Sanchez bersama Ajax hanya terjalin semusim. Ia bersinar di lini belakang de Amsterdammers hingga menarik minat Tottenham Hotspur. Klub London Utara itu bersedia membawanya ke Inggris.
Davinson ditebus seharga 42 juta euro atau sekitar Rp656 miliar pada 2017 lalu. Kehadiran dirinya pun terbukti efektif. Bek asal Kolombia itu menambah variasi bek di lini belakang.
Sempat hanya dijadikan pelapis, kini Davinson mulai mendapatkan tempat utama. Tercatat, ia sudah diturunkan dalam 180 penampilan di semua ajang bersama The Lilywhites.
Lembaran karier Joel Veltman bersama Ajax memasuki fase akhir. Setelah 8 musim membela de Amsterdammers, Veltman memutuskan untuk pindah. Ia pergi ke Premier League demi menghadapi tantangan baru.
Bukan membela klub favorit juara, Veltman malah bergabung ke Brighton & Hove Albion. Ia didatangkan klub berjuluk The Seagulls itu pada awal musim 2020/2021.
Datang dengan membawa bekal bagus di Belanda, Veltman langsung jadi pilihan utama. Apalagi ia mahir beroperasi di beberapa posisi. Veltman sudah diturunkan dalam 71 laga.
Promosi ke tim utama Ajax pada 2019, Kjell Scherpen harus menelan pil pahit. Ia gagal mendapatkan jam terbang yang cukup. Scherpen akhirnya sepakat berpisah dengan klub yang sudah dibelanya sejak belia itu.
Petualangan selanjutnya ke Inggris. Pemuda 22 tahun itu bergabung dengan Brighton & Hove Albion pada musim panas 2021. Sosoknya potensial, tetapi belum waktunya bagi Scherpen dipercaya jadi kiper utama The Seagulls.
Ia hanya berstatus kiper cadangan Brighton. Dominasi Robert Sanchez sulit digeser sebagai kiper utama. Scherpen hanya tampil sekali sebelum dipinjamkan ke KV Oostende.
Mekar bersama Ajax, nama Donny van de Beek laris manis pada bursa transfer. Ia jadi incaran klub-klub top Eropa. Banyak tawaran yang menanti dari klub lain, tetapi tawaran Manchester United yang mampu memikatnya.
Van de Beek dilepas dengan banderol 39 juta euro atau sekitar Rp609 miliar pada 2020 lalu. Apes baginya, alih-alih bisa bersinar seperti di Ajax, van de Beek justru kalah bersaing.
Ketatnya lini tengah The Red Devils membuatnya hanya tampil lima puluh kali sejauh ini. Bahkan, pada paruh kedua musim 2021/2022 lalu, van de Beek terpaksa dipinjamkan ke Everton.
Produk Ajax menarik atensi dari sejumlah klub besar. Salah satunya Hakim Ziyech. Pemain asal Maroko ini bersinar di Negeri Kincir Angin hingga dilirik klub top sekaliber Chelsea.
Ziyech bergabung dengan The Blues pada musim panas 2020. Ia ditebus seharga 40 juta euro atau sekitar Rp624 miliar. Keputusannya hengkang ke London nyatanya berbuah manis.
Beroperasi di lini depan, Ziyech sudah membukukan 14 gol dan 10 assist dalam 83 laga. Beberapa gelar bergengsi juga sukses direngkuhnya, termasuk titel Liga Champions Eropa.
Ajax Amsterdam mematenkan dirinya sebagai salah satu pusat penghasil pemain-pemain berbakat. Meski begitu, dari kelima nama di atas, nyatanya tak semua mampu bersinar di Premier League yang dicap sebagai kompetisi paling sengit saat ini.