Ancelotti Ungkap Resep Real Madrid Jadi Juara Paruh Musim
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penampilan perkasa Real Madrid sukses mengantarkan mereka menjuarai paruh musim LaLiga 2023/24. Menariknya, Los Blancos berhasil mendominasi Spanyol di tengah badai cedera.
Label juara paruh musim didapat Madrid usai menekuk RCD Mallorca dengan skor 1-0, Kamis (4/1/2024) malam WIB. Mereka memuncaki klasemen pada pekan 19, dengan torehan 48 poin.
"Kami menjalani paruh pertama musim ini dengan baik dan kini kami harus menatap ke depan," kata Ancelotti dilansir laman resmi Madrid.
Baca Juga: Brasil Kena Prank, Ancelotti Perpanjang Kontrak di Real Madrid
1. Madrid pincang, tapi tetap kokoh
Madrid sebenarnya tak difavoritkan untuk mengakhiri paruh musim sebagai pemuncak klasemen. Namun, mereka berhasil mematahkan keraguan itu usai unggul surplus gol dari Girona, yang juga mengoleksi 48 poin di peringkat kedua.
Sederet pemain pilar mereka cedera parah. Thibaut Courtois, Eder Militao, dan David Alaba harus melipir ke ruang perawatan cukup lama, karena mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL).
Situasi ini membuat pelatih Carlo Ancelotti hanya memiliki Antonio Ruediger dan Nacho Fernandez sebagai opsi di bek tengah. Kendati pincang, tak disangka performa lini belakang Madrid tetap kokoh.
El Real menutup paruh musim sebagai tim yang paling sedikit kebobolan, 11. Pun, dalam periode tersebut baru Atletico Madrid yang mampu memaksa Federico Valverde dan kawan-kawan merasakan kekalahan.
Baca Juga: Teka-teki Masa Depan Kylian Mbappe, Liverpool atau Madrid?
Editor’s picks
2. Ada peran dari rival
Fakta tersebut pun membuat Ancelotti senang bukan main. Ancelotti menyebut, soliditas itu terbentuk karena para pemain Los Blancos selalu memberikan segalanya di atas lapangan.
Juru taktik berpaspor Italia itu juga menyebut anak-anak asuhnya kian termotivasi usai kecolongan tiga gol dari Atletico. Sejak saat itu, Madrid bagaikan tembok hingga tak pernah tersentuh kekalahan lagi.
"Fakta bahwa kami kebobolan sedikit membuat saya senang dan puas. Ini berarti tim bekerja dengan baik dan berkomitmen. Melawan Atletico, kami punya masalah di lini belakang. Tapi, kami sudah berhasil memperbaikinya. Sekarang, kami sangat solid. Ini adalah pekerjaan semua orang dan itu penting," ujar Ancelotti.
3. Ancelotti sanjung Ruediger setinggi langit
Kredit khusus juga diberikan Ancelotti kepada Ruediger. Di tengah minimnya opsi bek tengah, Ruediger berhasil tampil mengesankan.
Bek berpaspor Jerman menjadi palang pintu yang sulit ditembus. Ruediger berhasil mencatatkan 51 sapuan, tujuh intersep dan 14 blok. Ruediger juga memiliki persentase tinggi dalam memenangkan duel, di darat maupun udara.
"Dia tampil di level yang sangat tinggi dalam hal kontinuitas. Dia selalu fokus dan siap. Dia yakin di lini belakang dan dia melakukannya yang terbaik saat bek tengah menipis," kata Ancelotti.