Liga 1 Kembali Bergulir, Seluruh Tim Dihantui Sejumlah Masalah

Kompetisi yang berhenti lama menuai banyak dampak

Jakarta, IDN Times - Liga 1 musim 2022/23 akhirnya kembali berlanjut pada 5 Desember 2022 lalu. Izin kembali didapat usai kompetisi kasta tertinggi Indonesia itu dihentikan sejak Tragedi Kanjuruhan merenggut 135 korban jiwa selepas laga Arema FC versus Persebaya Surabaya, 1 Oktober 2022 lalu.

Izin didapat usai menggelar PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama PSSI dan Kemenpora, Kementerian PUPR, Polri, dan pihak terkait lainnya pada 2 Desember 2022 lalu.

Hanya saja, Liga 1 kembali bergulir dengan format yang berbeda untuk menyelesaikan putaran pertama. LIB menerapkan sistem bubble atau terpusat dan belum membolehkan suporter hadir di tribune. Itu karena kekhawatiran pemerintah imbas dari tingkat keamanan di stadion yang masih minim.

Baca Juga: 5 Pemain Asing Liga 1 yang Pernah Berlaga di Liga Top Eropa

1. Seluruh tim mulai dari nol lagi

Liga 1 Kembali Bergulir, Seluruh Tim Dihantui Sejumlah MasalahSelebrasi pemain Persita. (dok. Persita).

Mulai dari pelatih, pemain, dan suporter sempat mengeluhkan soal kompetisi yang lama terhenti. Namun, setelah kembali bergulir, justru muncul banyak keluhan.

Pelatih Persita Tangerang, Alfredo Vera misalnya. Dia menyebut, seluruh tim melanjutkan kompetisi dari nol. Momentum mereka dalam kompetisi telah hilang.

"Kita mulai kompetisi kembali dari nol. Bukan Persita saja, semua tim pasti mulai dari nol lagi," kata Alfredo Vera.

Kerugian terasa betul bagi Persita. Sebab, Pendekar Cisadane tengah merajut tren positif. Mereka tidak terkalahkan dalam tiga laga terakhir, dan sedang bertengger di peringkat empat klasemen sementara, dengan koleksi 22 poin dari 11 laga.

Menurut Vera, sulit rasanya untuk menjaga tren positif itu setelah kehilangan gairah kompetisi. Motivasi bertanding dari seluruh pemainnya sudah berbeda.

"Karena kami sedang dalam tren positif, berhentinya kompetisi bikin kami mulai dari nol lagi. Motivasi yang dibawa berbeda. Kami harus mendapat hasil yang bagus untuk mengembalikan motivasi itu lagi," ujar Vera.

Baca Juga: Presiden Persija: Saya Akan Buat Persija Seperti Real Madrid

2. Kondisi mental dan kebugaran yang merosot drastis

Liga 1 Kembali Bergulir, Seluruh Tim Dihantui Sejumlah MasalahPotret Rans Nusantara latihan. (Foto: Instagram/rans.nusantara)

Tak heran jika seluruh tim akan mulai dari nol lagi. Sebab, kondisi mental dan kebugaran para pemain mengalami penurunan yang signifikan imbas lamanya kompetisi berhenti.

"Yang pasti mental menurun tidak seperti kompetisi , meski fisik sudah mulai kembali," kata Vera.

Hal senada juga diucapkan pelatih RANS Nusantara FC, Rahmad Darmawan. RANS mendapat hasil yang begitu buruk dalam laga perdananya saat Liga 1 kembali lanjut. RANS digilas Persis Solo dengan telak, yakni 1-6 pada 6 Desember 2022 lalu.

Sentuhan pemainnya belum kembali. Kondisi para pemain juga masih jauh dari kata prima. Maka dari itu, mereka kewalahan di atas lapangan lantaran tak mamu mengembangkan permainan.

"Sepak bola itu butuh proses, butuh waktu untuk menjaga kondisi fisik, apalagi sentuhan bola dan atmosfer pertandingannya. Jadi, ini sesuatu yang sulit tapi harus kami hadapi," kata Rahmad Darmawan kepada IDN Times.

3. Performa tim yang menurun

Liga 1 Kembali Bergulir, Seluruh Tim Dihantui Sejumlah MasalahWildan Ramdhani, penyerang baru Persita Tangerang. (Dok. Persita)

Apa yang diucapkan dua pelatih di atas dibenarkan striker Persita, Wildan Ramdhani. Selaku pemain, dia merasakan betul dampak dari kompetisi yang sempat berhenti begitu lama.

Apalagi, pemain berusia 23 tahun itu mengaku dirinya sedang berada di performa terbaiknya. Maklum, Wildan sedang gacor di barisan depan Pendekar Cisadane. Dia masuk jajaran top scorer Liga 1, dengan menceploskan lima gol dari sembilan penampilannya.

Wildan tak mengelak bahwa dia dan rekan-rekannya akan kesulitan untuk mengembalikan performanya. Itu karena hilangnya gairah kompetisi dan intensitas pertandingan karena kompetisi sempat berhenti cukup lama.

"Kalau dampak sih berasa banget ya. Karena saya dan tim sedang di puncak performanya. Lagi enak-enaknya main, tahu-tahu berhenti. Pasti agak susah ya buat ngembaliin feel kompetisi dan high intensity-nya. Tapi, ya mau bagaimana lagi, yang penting kita harus berporses," ujar Wildan kepada IDN Times.

Vera menambahkan, yang paling dikhawatirkan adalah fokus para pemain yang menurun. Jika tidak bisa fokus dalam 90 menit, tim yang berduel dengan intensitas tinggi akan kesulitan membukukan hasil positif.

"Pemain pasti belum bisa fokus 100 persen.Tapi, yang penting, kami harus menjaga mental para pemain," ujar Vera

Baca Juga: Pelatih Persija Senang sekaligus Heran dengan Kondisi Liga 1 2022/23

4. Jadwal padat buat pemain rentan cedera

Liga 1 Kembali Bergulir, Seluruh Tim Dihantui Sejumlah MasalahSalah satu momen pertandingan BRI Liga 1 2022-23 antara RANS Nusantara FC melawan PSM Makassar di Stadion Pakansari Cibinong, Senin 15 Agustus 2022. (Dok. Ofisial PSM Makassar)

Dampak kompetisi yang dijeda cukup lama membuat pihak operator mengebut jadwal pertandingan. Seluruh tim harus melakoni pertandingan tiga hari sekali untuk menyelesaikan putaran pertama yang ditargetkan rampung pada 24 Desember 2022 mendatang.

Kekhawatiran pun muncul karena waktu pemulihan yang didapat begitu minim. Para pemain rentan mendapatkan cedera. Dengan begitu, juru taktik setiap klub harus lebih bijak dalam meramu susunan pemain.

RANS misalnya, yang bakal sering melakukan rotasi pemain di setiap posisi. Itu demi menjaga kebugaran pemain, agar tidak loyo di atas lapangan. Sebab, baru melakoni satu pertandingan, anak-anak asuhnya sudah kelelahan.

"Pemain ya lelah sekali (selepas bersua Persis).Ketika seorang pemain tidak siap dalam kondisi yang bagus, maka dia tidak akan siap untuk bertanding," ujar Rahmad Darmawan.

Pelatih yang karib disapa RD itu juga bakal lebih bijak dalam menggelar sesi latihan. RANS tidak akan dibebankan latihan berat, melainkan latihan pemulihan guna menjaga kondisi tetap prima.

"Kami akan mencoba merotasi beberapa posisi yang bisa kami rotasi. Kami akan lebih banyak memberi recovery training kepada pemain, karena enggak memungkinkan juga untuk menggenjot latihan. Kan kami butuh tenaga mereka agar segera pulih untuk pertandingan berikutnya," ujar RD.

5. Waktunya kurang ideal

Liga 1 Kembali Bergulir, Seluruh Tim Dihantui Sejumlah MasalahTimnas Indonesia pemusatan latihan di training centre Bali United.(baliutd.com)

Sebenarnya, Liga 1 dilanjutkan di waktu yang kurang ideal. Kompetisi berjalan di tengah jeda internasional karena Piala Dunia 2022 sedang digelar. Saat seluruh kompetisi negara lain diliburkan, Liga 1 justru mendapat jadwal yang sibuk.

Apalagi, Timnas Indonesia sedang mempersiapkan tim untuk berpetualang di Piala AFF 2022 pada 20 Desember 2022 hingga 16 Januari 2023. Kini, Pasukan Garuda tengah menjalani pemusatan latihan (TC) di Bali sejak akhir November 2022 lalu.

Di tengah padatnya jadwal, banyak tim yang kehilangan pemainnya karena masuk dalam rencana skuad pelatih Indonesia, Shin Tae Yong. Maka dari itu, Vera bersyukur karena timnya tidak ada yang dipanggil ke timnas.

"Mungkin tidak ideal. Untuk tim memang menjadi keuntungan. Pemain (Persita) yang berharap masuk timnas mungkin jadi kecewa. Tapi dari sisi tim, ya jadi untung," ujar Vera.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya