Pesan Rafael Struick Jelang Timnas U-23 Tantang Uzbekistan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia U-23 dihantui catatan sempurna Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024, Senin (29/4/2024). Uzbekistan trengginas, dengan catatan 12 gol dan nirbobol dalam empat laga di turnamen ini.
Melihat statistik tersebut, striker Garuda Muda, Rafael Struick meminta rekan-rekannya tak ciut nyali. Sebab, menurut Struick, Timnas U-23 juga tak kalah tangguh dengan Uzbekistan.
"Mereka adalah tim tangguh, tapi kami juga kuat," kata Rafael Struick selepas latihan, Sabtu (27/4/2024).
1. Timnas U-23 punya modal positif
Timnas U-23 punya modal positif untuk mencoreng kesempurnaan Uzbekistan. Mereka bisa kembali mencatatkan rekor, sebagai tim pertama yang membobol dan mengalahkan wakil Asia Tengah tersebut di turnamen ini.
Mengingat, hal serupa juga dilakukan tim besutan Shin Tae Yong kala menyingkirkan Korea Selatan di perempat final. Lewat brace Rafael Struick, Garuda Muda menjadi tim pertama yang mampu menggetarkan jala Taeguk Warriors.
Baca Juga: Rafael Struick Kesal Absen Bela Timnas U-23 Kontra Uzbekistan
2. Timnas U-23 harus tampil sempurna
Editor’s picks
Kesempurnaan Uzbekistan, menurut Struick, harus diatasi dengan penampilan yang sempurna pula. Marselino Ferdinan dan kawan-kawan hanya perlu tampil percaya diri dan mengikuti instruksi Shin Tae Yong.
"Kami harus memainkan gaya bermain seperti biasanya, dengan satu atau dua sentuhan dan berusaha agar skema berjalan. Jika melakukan itu, saya yakin kami punya kesempatan mencetak gol dan menang," ujar Struick.
3. Rafael Struick absen lawan Uzbekistan
Yang disesalkan, Struick tidak bisa membantu tim Merah Putih menunaikan misi tersebut. Bomber ADO Den Haag itu absen karena akumulasi kartu kuning.
Situasi itu membuat Struick kesal karena sedang memiliki momentum yang bagus. Mengingat, Struick berhasil membuka keran gol usai mencetak brace ke gawang Korea Selatan.
"Jujur, itu agak bodoh (mendapat kartu kuning kontra Korea Selatan). Tapi, itu sudah terjadi dan kita harus move on. Saya akan mendukung tim dari tribune dan semoga kita bisa menang. Kemudian, saya bisa main lagi di final," kata pemuda 21 tahun tersebut.