Sederet Raksasa Liga 1 Terjerumus ke Zona Degradasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Start buruk dialami sejumlah raksasa Liga 1. Mereka terjebak di zona degradasi, karena belum meraih kemenangan hingga pekan keempat musim ini.
Persib Bandung, Arema FC, dan Bhayangkara FC, masih berada di dasar klasemen. Bhayangkara menjadi tim dengan start paling buruk dengan empat kekalahan dari empat laga.
Baca Juga: Persija Bantai Bhayangkara FC, Thomas Doll: Kemenangan Penting
1. Ringkih di lini pertahanan
Tren negatif itu tak lepas dari lini belakang yang rapuh. Betapa tidak, Liga 1 musim 2023/24 baru seumur jagung, Persib sudah kebobolan 10 gol, sedangkan Arema dan Bhayangkara dua biji lebih banyak.
Ini sekaligus menjadi sebuah peringatan. Sebab, pertahanan mereka juga rapuh pada musim lalu. Persib, Arema dan Bhayangkara menjadi tim besar yang menyelesaikan musim dengan jumlah kebobolan terbanyak.
Baca Juga: CEO Persib: Sudah Ada Pelatih yang Dinegosiasi
2. Tim besar lainnya di papan tengah
Editor’s picks
Nasib kurang baik juga di alami tim raksasa lainnya. Seperti Bali United, Persija Jakarta, dan Persebaya Surabaya. Tren negatif yang belum dipatahkan membuat mereka terjebak di papan tengah.
Bali United berada di peringkat sembilan dengan dua kemenangan dan dua kali kalah. Sementara, Persija dan Persebaya kompak dengan satu kemenangan, dua imbang dan sekali kalah.
Hasil itu tentu jauh lebih baik ketimbang Persib, Arema dan Bhayangkara. Mereka hanya terpaut tiga poin untuk menyodok ke papan atas.
Baca Juga: Persija Keok dari Persita, Thomas Doll Uring-uringan
3. Tim Tangerang kuasai papan atas
Sementara, kejutan justru terjadi dalam persaingan di papan atas. Dua tim Tangerang, Dewa United dan Persita berhasil menguasai puncak klasemen. Dewa memimpin dengan 10 poin, sementara Persita hanya terpaut satu angka di posisi kedua.
Pun, hanya Dewa dan Persita yang berhasil membukukan tiga kemenangan hingga pekan keempat Liga 1 musim ini. Menarik untuk dinantikan, mampukah mereka konsistensi hingga paruh musim?