Simon Tahamata, Keturunan Indonesia yang Dihormati di Ajax Amsterdam

Simon Tahamata punya darah Maluku

Jakarta, IDN Times - Ajax Amsterdam baru saja kehilangan sosok berpengaruh di sektor pengembangan usia dini. Itu karena Simon Tahamata memilih cabut untuk mengurus Deutsche Football Academy di Berlin, per 1 Maret 2024 lalu.

Kepergian Simon membuat fans Ajax patah hati. Namun, mereka mendukung penuh keputusan sang legenda. Itu terlihat dari tribute yang diberikan suporter di tribune Johan Cruijff Arena, saat Ajax membungkam Utrecht dengan skor 2-0, Minggu (3/3/2024).

1. Bentangkan spanduk berbahasa Indonesia, kenapa?

Simon Tahamata, Keturunan Indonesia yang Dihormati di Ajax AmsterdamSimon Tahamata. (Instagram/@simontahamata2018).

Suporter membentangkan spanduk besar untuk melepas Simon ke Berlin. Spanduk itu dibentangkan dengan kalimat yang mencuri perhatian, karena menggunakan bahasa Indonesia.

"Oom Simon, terima kasih," bunyi pesan di spanduk tersebut.

Baca Juga: 7 Mantan Pemain Ajax yang Bela Tim Serie A 2023/2024

2. Simon, keturunan Indonesia yang dihormati di level internasional

Simon Tahamata, Keturunan Indonesia yang Dihormati di Ajax AmsterdamSimon Tahamata. (Instagram/@simontahamata2018).

Wajar, Simon merupakan mantan pemain dan pelatih Ajax yang memiliki keturunan Indonesia, tepatnya Maluku. Pria kelahiran Mei 1956 itu dihormati karena prestasinya bersama Ajax pada era 1970-an.

Simon mempersembahkan empat gelar selama berseragam de Godenzonen pada 1975-1980. Rinciannya adalah tiga trofi Eredivisie dan sebuah piala KNVB Cup.

3. Simon bangga jadi orang Maluku

Simon Tahamata, Keturunan Indonesia yang Dihormati di Ajax AmsterdamSimon Tahamata. (lcfc.com).

Karisma yang dimiliki Simon juga membuatnya dihormati klub-klub di Eropa. Seperti Leicester City, yang merilis artikel tentang kisah pria 67 tahun tersebut.

Dalam artikel yang dirilis pada Desember 2021 lalu, Simon mengaku bangga dengan darah Maluku yang dimilikinya. Terlebih, ada beberapa pemain hebat Belanda yang juga berasal dari Kepulauan Rempah, seperti Giovanni van Bronkhorst, John Heitinga, hingga Denny Landzaat.

"Saya punya paspor Belanda, lalu saya mengadposi kewarganegaraan Belgia. Tapi, paspor ini hanya sebuah kertas. Saya orang Maluku," kata Simon dilansir laman resmi Leicester.

Baca Juga: Secercah Harapan Bangkitnya Ajax dengan Kehadiran Jordan Henderson

Topik:

  • Satria Permana
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya