Xavi: Kerja Keras Barcelona Dirusak Keputusan Wasit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez berang setelah anak asuhnya dibantai Paris Saint-Germain (PSG) 1-4 di leg kedua perempat final Liga Champions, Rabu (17/4/2024). Kinerja wasit, menurut Xavi, menjadi biang kerok kekalahan Blaugrana.
Kinerja wasit Istvan Kovacs dinilai merugikan Frenkie de Jong dan kawan-kawan. Khususnya kartu merah langsung yang diberikan kepada Ronald Araujo saat duel baru berusia 29 menit.
"Terlalu berlebihan untuk memberikan kartu merah dalam pertandingan dengan intensitas seperti ini. Sangat disayangkan kerja keras kami dirusak oleh keputusan wasit. Kinerjanya sebuah bencana," kata Xavi dilansir Football Espana.
1. Araujo layak kartu merah?
Araujo diusir wasit Kovacs setelah melanggar Bradley Barcola. Menilik tayangan ulangnya, bek Uruguay itu memang layak diganjar kartu merah.
Itu karena Araujo melanggar Bradley, selaku pemain lawan yang berada dalam posisi ideal untuk mencetak gol. Dalam Laws of the Game (LOTG), Araujo keputusan wasit sudah tepat.
Baca Juga: Pecundangi Barcelona, PSG Putus Rekor Buruk di Liga Champions
Editor’s picks
2. Kartu merah jadi bencana Barcelona
Insiden itu menjadi petaka buat Barcelona. Padahal, dengan 11 pemain, Blaugrana tampil impresif dan mampu membuat PSG mati kutu.
"Kami berada dalam posisi yang bagus, bermain dengan baik dan memegang kendali dengan 11 pemain. Saya sangat kesal karena kartu merah itu mempengaruhi keseluruhan pertandingan!" ujar Xavi.
3. Barcelona berpotensi tanpa gelar
Xavi sangat terpukul atas kekalahan di Estadi Olimpic Lluis Companys. Mengingat, trofi Liga Champions merupakan satu-satunya gelar yang memungkinkan untuk Barcelona dapatkan musim ini.
Dengan begitu, Barcelona berpotensi mengakhiri musim 2023/24 dengan nirgelar. Nasib buruk itu bisa dipatahkan andai Robert Lewandowski bisa menghentikan dominasi Real Madrid di LaLiga.
Baca Juga: 3 Fakta Menarik Usai PSG Singkirkan Barcelona di Liga Champions