Reza Asadi dari Tractor Sazi (instagram.com/tractorclub1970)
Beda dengan beberapa negara yang pemainnya memilih lepas dari aktivisme politik, tokoh-tokoh sepak bola Iran dikenal vokal menyuarakan opininya terhadap satu isu. Contoh terbarunya adalah aksi para pemain tim nasional sepak bola Iran yang mengenakan jaket hitam pada pertandingan persahabatan melawan Senegal di Austria pada 27 September 2022 lalu.
Jaket hitam mereka kenakan sebagai simbol duka cita untuk mendiang Mahsa Amini, perempuan asal etnik Kurdi yang meninggal di tahanan setelah diciduk polisi karena diduga tidak mengenakan hijab sesuai aturan baru yang berlaku di Iran. Beberapa figur penting seperti Sardar Azmoun, Ali Daei, Ali Karimi, Hossein Mahini pun mengungkap kekecewaan mereka lewat media sosial.
IranWire mengabarkan bahwa Mahini ditahan kepolisian Iran atas aktivismenya. Azmoun dan Karimi beruntung karena tinggal di luar Iran. Meski begitu, rumah dan aset Karimi di Tehran dikabarkan disegel kepolisian. Paspor Daei ditangguhkan dan ia tidak bisa pergi meninggalkan Iran.
Berita mencengangkan juga datang dari Tractor Sazi, salah satu pemain mereka yang bernama Kaveh Rezaei menyusul Mahini menjadi tahanan polisi sejak awal Oktober 2022 lalu.
Rezaei bukan satu-satunya pemain Tractor yang vokal, tercatat Reza Asadi juga mengunggah dukungan untuk demonstran di media sosialnya. Sementara, para pemain Persepolis yang masuk ke lapangan mengenakan gelang hitam pada 3 Oktober 2022 dikabarkan diinterogasi badan inteligen Iran.
Tractor Sazi bisa disebut pelopor aktivisme sosial dan politik dalam sepak bola Iran. Berawal dari mereka, kini semakin banyak suporter dan pemain yang menyuarakan opini serta ide mereka lewat stadion.