Sepak Terjang Leicester City sampai Juara EFL Championship 2023/2024

Eks asisten Guardiola jadi kunci keberhasilan

Leicester City dipastikan akan kembali mentas di English Premier League pada 2024/2025. Sebab, mereka keluar sebagai juara EFL Championship 2023/2024 setelah mengalahkan Preston North End dengan skor meyakinkan (3-0) pada Selasa (30/4/2024). Jamie Vardy menjadi aktor kemenangan The Foxes dengan lesakan 2 gol ke gawang Preston sekaligus bersaing di jajaran top skor dengan koleksi 18 gol.

Meski berhasil memastikan diri sebagai juara sebelum musim kompetisi berakhir, perjalanan Leicester City kembali ke kasta tertinggi Liga Inggris bukan berarti tak menemui hambatan. Pada awal musim, banyak pemain andalan meninggalkan klub pada bursa transfer musim panas 2023. Kehilangan pilar-pilar penting ini sempat dianggap akan menghambat ambisi Leicester City untuk kembali ke Premier League.

Seperti apa sepak terjang Leicester City menjuarai ELF Championship 2023/2024 hingga kembali ke Premier League musim depan? Simak ulasannya berikut ini!

1. Leicester City mampu mengejutkan dunia sepak bola dengan menjuarai EPL 2015/2016

Sepak Terjang Leicester City sampai Juara EFL Championship 2023/2024Leicester City saat menjuarai English Premier League (EPL) pada 2015/2016. (twitter.com/LCFC)

Penggemar sepak bola, terutama fans Premier League, tak akan pernah melupakan musim fenomenal Leicester City pada 2015/2016. The Foxes yang saat itu menjalani musim kedua di EPL berhasil menumbangkan dominasi tim-tim mapan dan merengkuh gelar juara untuk pertama kalinya. Skuad asuhan Pelatih Claudio Ranieri mengakhiri musim dengan mengoleksi 81 poin, unggul 10 poin dari Arsenal yang berada di peringkat kedua.

Kejayaan Leicester City tak berhenti di EPL. Dengan status juara liga, mereka berhak melaju ke panggung Liga Champions Eropa pada 2016/2017. Di kancah Eropa ini, mereka kembali menunjukkan performa luar biasa.

Leicester berhasil menembus perempat final setelah menyingkirkan klub-klub kuat, seperti Sevilla dan FC Porto. Sayangnya, langkah mereka dihentikan oleh Atletico Madrid dengan agregat 1-2. Meskipun tak meraih gelar juara, mereka tetap patut diacungi jempol atas pencapaian luar biasa mereka di kompetisi Eropa.

2. Leicester City tetap kompetitif di kancah domestik meski jadi tim papan tengah liga

Sepak Terjang Leicester City sampai Juara EFL Championship 2023/2024Leicester City saat menjuarai FA Cup 2020/2021. (twitter.com/LCFC)

Setelah menjuarai Premier League, Leicester City menjadi klub yang berkutat di papan tengah. Alih-alih kembali bersaing di papan atas, The Foxes justru lebih sering berkutat di papan tengah klasemen. Penurunan performa yang mereka alami tak lepas dari beberapa pemain pilar yang dibajak oleh klub-klub besar, seperti N’Golo Kante, Danny Drinkwater, dan Ben Chilwell yang direkrut Chelsea.

Meskipun demikian, Leicester City bukannya tanpa prestasi. Raihan gelar juara FA Cup pada 2020/2021 setelah mengalahkan Chelsea dan Community Shield pada 2021/2022 setelah menumbangkan Manchester City. Ini menunjukkan bahwa Leicester City kala itu masih merupakan tim yang kompetitif dan mampu bersaing dengan tim-tim terbaik di Inggris.

Baca Juga: 6 Pemain Penting Leicester City dalam Gelar Juara Championship 2024

3. Setelah terdegradasi, Leicester City juga ditinggal para pemain andalannya

Sepak Terjang Leicester City sampai Juara EFL Championship 2023/2024potret James Maddison (twitter.com/LCFC)

Musim 2022/2023 menjadi musim yang penuh kenangan pahit bagi Leicester City. Menjalani musim kesembilan mereka di Premier League, The Foxes harus menelan pil pahit degradasi ke divisi Championship setelah finis di peringkat 18 klasemen akhir. Dari 38 pertandingan, mereka hanya mampu meraih 9 kemenangan, 7 hasil imbang, dan 22 kekalahan. Total 34 poin yang mereka kumpulkan tidak cukup untuk menyelamatkan mereka dari jurang degradasi.

Pada pekan terakhir liga, Leicester City sebenarnya berhasil meraih kemenangan 2-1 atas West Ham United. Namun, hasil tersebut tidak berarti apa-apa karena pada saat yang sama, Everton berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 atas AFC Bournemouth. Kemenangan Everton ini mengantarkan mereka bertahan di Premier League, sedangkan Leicester City harus turun kasta ke Championship.

Degradasi dari Premier League bukan satu-satunya ujian berat yang dihadapi Leicester City. Mereka juga terpaksa menjual pemain penting mereka ke klub lain, seperti James Maddison ke Tottenham Hotspur dan Harvey Barnes ke Newcastle United. Belum lagi pemain andalan yang dilepas dengan status bebas transfer, seperti Youri Tielemans ke Aston Villa, Caglar Soyuncu ke Atletico Madrid, dan Jonny Evans yang kembali ke Manchester United.

4. Kehebatan Pelatih Enzo Maresca jadi kunci keberhasilan Leicester City promosi ke EPL

Sepak Terjang Leicester City sampai Juara EFL Championship 2023/2024potret Enzo Maresca (twitter.com/LCFC)

Setelah terdegradasi dari Premier League dan ditinggal para pemainnya, Leicester City melakukan perombakan tim besar-besaran agar lebih kompetitif. Di tengah gelombang kepergian para pemain, Jamie Vardy menjadi satu-satunya pemain senior yang tetap menunjukkan loyalitasnya kepada Leicester City. Penyerang tajam ini memilih untuk bertahan dan membantu timnya bangkit dari keterpurukan.

Untuk membangun tim yang baru, Leicester City menunjuk Enzo Maresca sebagai pelatih baru. Pelatih asal Italia ini bukanlah orang sembarangan. Ia merupakan mantan asisten pelatih Pep Guardiola di Manchester City. Sebelum itu, dirinya juga pernah menjabat sebagai pelatih Elite Development Squad (EDS) yang merupakan skuad U-23 Manchester City. Di sana, ia berhasil mengantarkan talenta-talenta muda, seperti Phil Foden, Cole Palmer, dan Rico Lewis ke tim utama Manchester City.

Kemampuannya dalam melahirkan talenta muda juga berperan penting dalam merekrut pemain-pemain baru, salah satunya Mads Hermansen yang didatangkan dari klub Denmark, Brondby IF. Kiper berkebangsaan Denmark ini menjadi pemain fundamental bagi Maresca. Dilansir laman resmi Premier League, tidak ada kiper lain di Championship yang melakukan lebih banyak operan dibandingkan dirinya. Selain itu, kiper asal Denmark ini menempati peringkat kedua untuk jumlah kebobolan per pertandingan (0,91 gol) dan peringkat ketiga untuk persentase penyelamatan (74,3 persen).

Selain Hermansen, Maresca juga sukses menyulap Jannik Vestergaard yang tak pernah diturunkan sekalipun pada 2022/2023 menjadi bek tangguh. Ia nyaris tak tergantikan dan telah tampil sebagai starter di semua pertandingan liga kecuali empat pertandingan musim ini. Selain itu, dirinya menjadi pemain dengan sentuhan bola terbanyak di antara semua pemain di Championship.

Setelah terdegradasi dari Premier League dan ditinggal para pemain pilarnya, Leicester City berhasil kembali ke kasta tertinggi liga Inggris dengan wajah baru. Kita tunggu saja bagaimana kiprah The Foxes pada musim depan. Apakah mereka mampu mengulang kejutan seperti pada 2015/2016 atau justru terjebak kembali di papan tengah klasemen? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Baca Juga: 4 Pemain Muda yang Membantu Leicester City Balik ke EPL pada 2023/2024

Widyo Andana Pradiptha Photo Verified Writer Widyo Andana Pradiptha

Seringnya nulis tentang sepak bola dan Formula 1

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya