Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Jangan Beli HP Secara Kredit, Bunga Cicilan!  

ilustrasi membeli handphone (pexels.com/pavel)
ilustrasi membeli handphone (pexels.com/pavel)
Intinya sih...
  • Membeli handphone secara kredit bisa jauh lebih mahal karena bunga, denda, dan asuransi tambahan.
  • Kewajiban membayar cicilan bulanan dapat menimbulkan stres finansial dan menyulitkan keuangan dalam jangka panjang.
  • Nilai handphone yang cepat depresiasi dapat membuat pembeli kehilangan keuntungan finansial dalam pembelian secara kredit.

Membeli HP baru umumnya sudah menjadi prioritas banyak orang, terutama jika perangkat tersebut memiliki fitur terbaru dan teknologi canggih. Tren membeli HP secara kredit pun makin tinggi. Padahal, ini bisa menjadi pilihan yang kurang bijak.

Ada beberapa alasan mengapa membeli HP dengan sistem cicilan bisa merugikan dalam jangka panjang. Simak deretan inspirasi utama mengapa sebaiknya tidak membeli HP secara kredit berikut, yuk!

1. Harga total lebih mahal

ilustrasi membeli handphone (pexels.com/pavel)
ilustrasi membeli handphone (pexels.com/pavel)

Membeli HP secara kredit berarti harus membayar bunga atau biaya administrasi tambahan. Harga akhir yang dibayarkan bisa jauh lebih mahal dibandingkan jika membelinya secara tunai. Perusahaan kredit atau leasing sering kali menawarkan skema cicilan dengan bunga yang tampak kecil, tetapi jika dihitung secara keseluruhan jumlah yang dikeluarkan bisa jauh lebih besar dibandingkan harga aslinya. Selain bunga, ada juga biaya tambahan seperti denda keterlambatan pembayaran dan asuransi yang terkadang diwajibkan dalam perjanjian kredit. Semua ini dapat menambah beban keuangan dan membuat pembelian handphone yang awalnya terlihat terjangkau menjadi lebih mahal dalam jangka panjang.

2. Risiko terjebak hutang

ilustrasi terjerat utang (pixabay.com/Hasan)
ilustrasi terjerat utang (pixabay.com/Hasan)

Membeli HP secara kredit dapat membuat seseorang terjebak dalam siklus utang. Jika tidak dikelola dengan baik, kewajiban membayar cicilan bulanan bisa menjadi beban yang mengganggu kestabilan keuangan. Banyak orang yang akhirnya mengambil lebih dari satu kredit untuk berbagai kebutuhan lainnya, sehingga beban finansial semakin berat. Selain itu, jika terjadi keadaan darurat yang mengharuskan pengeluaran besar, cicilan HP bisa menjadi salah satu faktor yang menyulitkan keuangan. Hal ini dapat menyebabkan stres finansial dan bahkan memaksa seseorang untuk berutang lebih banyak untuk menutup kewajiban yang ada.

3. Nilai smartphone cepat menurun

ilustrasi handphone (pexels.com/ylanitekoppens)
ilustrasi handphone (pexels.com/ylanitekoppens)

Smartphone adalah barang elektronik yang mengalami depresiasi nilai yang sangat cepat. Dalam beberapa bulan setelah pembelian, harga HP bisa turun drastis karena munculnya model baru dengan spesifikasi lebih tinggi. Jika membeli secara kredit, ada kemungkinan bahwa saat cicilan masih berjalan, nilai HP yang kamu beli sudah jauh lebih rendah dari harga yang dibayarkan. Kondisi ini membuat pembeli kehilangan keuntungan finansial karena harus membayar harga yang lebih tinggi untuk barang yang sudah mengalami penurunan nilai. Selain itu, jika HP rusak atau hilang sebelum cicilan selesai, kerugian bisa semakin besar karena tetap harus melunasi sisa pembayaran tanpa bisa menggunakan perangkat tersebut.

4. Adanya biaya tambahan dan denda

ilustrasi uang(pexels.com/domj)
ilustrasi uang(pexels.com/domj)

Banyak perusahaan kredit atau leasing memberlakukan biaya tambahan yang tidak selalu disadari oleh konsumen pada awal pembelian. Biaya ini bisa berupa administrasi, asuransi wajib, atau denda keterlambatan pembayaran. Jika tidak berhati-hati, jumlah cicilan bulanan bisa lebih besar dari yang diharapkan karena berbagai biaya tersembunyi tersebut.

Selain itu, keterlambatan dalam membayar cicilan bisa berakibat buruk. Denda yang diberlakukan sering kali cukup tinggi. Jika keterlambatan terjadi berulang kali bisa berujung pada pemblokiran layanan atau bahkan penyitaan barang. Hal ini tentu akan semakin memberatkan keuangan dan membuat pengalaman membeli HP menjadi tidak menyenangkan.

5. Bikin susah menabung

ilustrasi menabung (pexels.com/danykurniawan)
ilustrasi menabung (pexels.com/danykurniawan)

Membayar cicilan tiap bulan untuk barang yang mengalami depresiasi nilai dapat menghambat kemampuan seseorang untuk menabung atau berinvestasi. Alih-alih mengalokasikan uang untuk aset yang dapat meningkatkan kesejahteraan di masa depan, dana malah digunakan untuk membayar barang konsumtif yang tidak memberikan keuntungan finansial. Jika dibandingkan dengan menabung terlebih dahulu untuk membeli smartphone secara tunai, seseorang bisa memiliki fleksibilitas keuangan yang lebih baik. Dengan menunda pembelian dan menabung, bukan hanya menghindari utang, tetapi juga bisa mendapatkan harga yang lebih baik saat ada diskon atau penawaran menarik di masa mendatang.

Membeli HP secara kredit mungkin tampak sebagai solusi praktis, tetapi memiliki banyak risiko yang bisa merugikan keuangan dalam jangka panjang. Harga total yang lebih mahal, risiko utang, depresiasi nilai HP, biaya tambahan, serta penghambat tabungan dan investasi menjadi alasan kuat untuk mempertimbangkan kembali sebelum mengambil keputusan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
febi wahyudi
Editorfebi wahyudi
Follow Us