Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah HP Android Zaman Sekarang Masih Perlu Root?

potret HP Android
potret HP Android (unsplash.com/@rmrdnl)
Intinya sih...
  • Root populer pada HP Android jadul untuk menghapus aplikasi bawaan, kustomisasi tampilan, dan modifikasi performa perangkat.
  • Android saat ini lebih baik dan stabil dengan fitur bawaan yang dulunya hanya bisa diakses melalui root.
  • Root tetap populer di kalangan tech enthusiast untuk custom ROM, memperpanjang umur perangkat lama, namun memiliki risiko dan kurang relevan bagi pengguna umum.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Root pada perangkat Android pernah menjadi tren di era awal perkembangan smartphone. Kala itu, banyak pengguna merasa fitur bawaan Android masih terbatas sehingga root dianggap solusi untuk membuka potensi penuh perangkat. Namun, seiring dengan berkembangnya Android, kebutuhan akan root semakin berkurang karena banyak fitur yang dulunya eksklusif kini tersedia secara resmi.

Meski begitu, pertanyaan tentang relevansi root masih sering muncul di kalangan pengguna Android. Sebagian orang menganggap root sudah tidak berguna lagi, sementara sebagian lainnya tetap melihatnya sebagai pintu menuju kustomisasi tanpa batas. Untuk menjawab hal ini, mari bahas bagaimana peran root, hingga risiko dan manfaat yang menyertainya!

1. Root populer karena smartphone Android jadul masih banyak kekurangan

Nokia Android
Nokia Android (hmd.com)

Pada era awal Android, root adalah cara utama untuk menghapus aplikasi bawaan yang sering memenuhi memori. Selain itu, root juga memungkinkan pengguna melakukan kustomisasi menyeluruh pada tampilan HP, mulai dari tema, ikon, hingga antarmuka sistem. Ini membuat perangkat terasa personal.

Tak hanya itu, root juga memberi keleluasaan untuk memodifikasi performa perangkat. Pengguna dapat mengatur ulang kernel agar lebih hemat baterai atau meningkatkan kecepatan prosesor untuk gaming. Ditambah lagi, aplikasi khusus seperti Titanium Backup dan firewall hanya bisa berjalan di perangkat yang sudah di-root.

2. Android saat ini jauh lebih baik dan stabil

ilustrasi HP Android
ilustrasi HP Android (unsplash.com/amanz)

Seiring perkembangan Android, fitur yang dulu hanya bisa diakses melalui root kini hadir secara bawaan. Misalnya, pengaturan izin aplikasi, kontrol notifikasi, pembatasan aktivitas latar belakang, hingga perekaman layar sudah tersedia secara resmi. Bahkan fitur seperti mode gelap sistem sudah menjadi standar di banyak versi Android terbaru.

Selain itu, Google semakin memperketat sistem keamanan Android. Update rutin diberikan agar perangkat tetap aman. Faktor tersebut membuat perangkat yang di-root lebih rentan terhadap serangan jika tidak dikelola dengan hati-hati.

3. Root tetap populer di kalangan tech enthusiast

ilustrasi HP Android
ilustrasi HP Android (unsplash.com/@adrien)

Meski tidak lagi populer, root tetap memiliki tempat bagi kalangan tertentu. Enthusiast dan advanced user sering menggunakannya untuk memasang custom ROM, kernel, atau modifikasi mendalam yang tidak bisa dilakukan pengguna biasa. Lewat cara ini, pengguna dapat mengubah Android sesuai kebutuhan.

Root juga masih relevan untuk memperpanjang umur perangkat lama. Banyak HP yang sudah berhenti mendapat update resmi bisa dihidupkan kembali dengan ROM komunitas berkat akses root. Selain itu, pengembang dan peneliti keamanan memanfaatkan root untuk kebutuhan teknis seperti pengujian sistem dan eksplorasi keamanan.

4. Root memiliki risiko, kurang relevan bagi pengguna umum

ilustrasi HP Android
ilustrasi HP Android (unsplash.com/@duc154)

Meski menawarkan keleluasaan, root tetap membawa risiko yang tidak bisa diabaikan. Garansi resmi biasanya hangus jika perangkat di-root, dan kesalahan saat melakukan root bisa membuat ponsel bootloop atau bahkan rusak permanen. Ini membuat root bukan pilihan ideal bagi pengguna awam.

Dari sisi keamanan, perangkat yang di-root lebih rawan disusupi malware karena aplikasi bisa mengakses sistem secara penuh. Banyak aplikasi penting, terutama perbankan dan pembayaran digital, juga menolak berjalan di perangkat yang terdeteksi root. Artinya, manfaat root sering kali tidak sebanding dengan risiko yang muncul, terutama untuk penggunaan biasa.

Proses root pada perangkat Android kini lebih relevan untuk kalangan teknis dan orang yang hobi kustomisasi dibandingkan pengguna umum. Sebagian besar kebutuhan sehari-hari di HP Android sudah bisa dipenuhi tanpa root, sehingga risikonya lebih besar daripada manfaatnya. Root tetap hidup, tetapi hanya sebagai opsi bagi mereka yang benar-benar tahu cara memanfaatkannya dengan aman. Kamu sendiri, apakah kamu pernah melakukan root pada HP Android?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Tech

See More

Emoji 😅 Artinya Ekspresi Apa? Berikut Penjelasan Lengkapnya

01 Okt 2025, 16:30 WIBTech