7 Fitur WhatsApp Awal 2019 Anti Hoax, Bisa Kontrol Undangan Masuk Grup

Beberapa hari lalu, melalui update terbarunya menjadi 2.18.81, WhatsApp mulai membatasi pesan-pesan yang diteruskan. Sekarang orang-orang hanya dapat meneruskan sebuah pesan hanya ke beberapa orang saja. Itu untuk mencegah penyebaran berita yang tidak jelas akan kebenarannya.

Pesan yang diteruskan memang dibatasi, tapi kebijakan untuk tiap negara berbeda. Khusus di India sendiri, forwarded message hanya dapat diteruskan hingga ke lima kontak saja. Lebih dari itu, maka WhatsApp akan memberikan peringatan. Untuk di negara lain, pesan akan dapat diteruskan hingga 20 kontak.

Pembatasan ini tidak hanya berlaku teks saja, melainkan juga dalam bentuk gambar, video maupun audio. Artinya, kamu tidak bisa sembarangan lagi untuk mengirim gambar-gambar lucu ke temanmu.

Pemerintah India baru-baru ini menarik aplikasi pesan tersebut dikarenakan aplikasi itu menjadi sumber pemberitaan yang tidak jelas dan menyebabkan tewasnya 31 orang karena berita tidak benar. Padahal, India sendiri adalah salah satu negara pengguna WhatsApp paling banyak di antara negara-negara lain. Seperti tak mau kehilangan pengguna, WhatsApp langsung bertindak cepat dengan update terbaru.

Tidak hanya pembatasan pesan, di dalam update terbaru ini pesan-pesan yang diteruskan akan diberikan label. Hal itu bertujuan untuk memudahkan seseorang untuk mengidentifikasi dari mana datangnya berita tersebut. Kamu bisa mengetahui apakah pesan tersebut ditulis ataukah hanya diteruskan saja.

Menurut beberapa kabar, perang WhatsApp terhadap berita hoax tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Mereka sedang mengembangkan sistem yang dapat mengetahui link-link yang mampu membawa pengguna ke situs-situs yang tidak jelas. Semuanya dilakukan menjamin kenyamanan dan keamanan privasi para pengguna.

Ya, pengguna WhatsApp bisa menolak ketika di undang ke grup. Fitur ini akan memberikan kontrol privasi ke pengguna. Pengembangan fitur ini dianggap sangat berguna karena tidak semua pengguna WhatsApp suka jika dirinya secara "paksa" atau tiba-tiba dimasukan dalam grup serta obrolan grup. Karena selama ini, pengguna tidak dapat menolak ketika dimasukkan ke dalam grup.

Dilansir dari The Verge, fitur ini membuat pengguna mampu mengontrol siapa saja yang menambahkannya ke grup. Cara mengaktifkan fitur iniadalah dengan membuka menu Pengaturan> Akun> Privasi> Grup. Setelahnya akan ada opsi di bagian Setting soal “Siapa yang bisa menambahkan saya ke grup”. Pengguna akan diberi pilihan “Everyone”, “My Contacts”, atau “Nobody”.

• Opsi "Everyone", akan memungkinkan semua orang yang memiliki nomor WhatsApp-mu menambahkanmu ke grup;
• Opsi ‘My Contacts ‘ akan membatasi undangan ke grup hanya dari orang-orang yang nomor kontaknya juga sudah kamu simpan;
• opsi ‘Nobody’ akan mencegah semua orang memasukkanmu ke grup.

Orang-orang yang gak bisa memasukkan pengguna ke grup akan tetap dapat mengirimi pengguna undangan masuk grup, tapi secara pribadi. Setelah itu, pengguna akan diberi waktu selama 72 jam untuk bisa menerima undangan. Jika dalam kurun waktu tersebut undangan masuk grup tidak diterima, maka undangan akan kedaluwarsa.

Pengguna juga akan bisa melakukan pengaturan privasi untuk tiap jenis obrolan atau pesan yang didapatkan. Opsi ini akan bisa diakses di menu Setting> Privacy. WhatsApp sudah melakukan pembatasan untuk mencegah berita hoax. Akan tetapi, hal itu hanyalah sebuah tindakan kecil untuk pemberitaan-pemberitaan seperti itu. Yuk jadi kritis biar gak mudah menyebarkan berita hoax.