5 Inovasi Canggih Smartphone yang Gagal Ngehits, Ini Penyebabnya

Inovasi ini gak laku di pasaran

Di sepanjang tahun lalu, sejumlah vendor berlomba-lomba mencuri perhatian konsumen dengan merilis jajaran smartphonenya di berbagai kategori. Berbagai inovasi pun muncul, mulai dari fingerprint di atas layar, mekanis slider seperti zaman Nokia slider tempo dulu, dan yang terbaru terdapat smartphone dengan layar yang bisa ditekuk tekuk.

Namun setiap inovasi, pasti ada yang berhasil kemudian menjadi tren dan ada yang gagal. Nah berikut ini adalah 5 inovasi smartphone yang gagal menjadi tren di masa kini.

1. Cover kulit dan keramik

5 Inovasi Canggih Smartphone yang Gagal Ngehits, Ini Penyebabnyait-technology.complexdoc.ru

Tahun 2015, perusahaan asal Korea, LG merilis flagship bernama LG G4. Selain memiliki spesifikasi yang mumpuni, smartphone ini punya daya tarik yang terletak pada cover belakang. Tidak tanggung-tanggung, terdapat dua varian yaitu versi keramik dan versi kulit. Alhasil, smartphone ini menjadi pusat perhatian di masanya.

Untuk versi kulit, LG mengklaim kulit sapi yang digunakan memiliki ketahanan yang cukup lama. Begitu pula dengan versi keramik. Yang jelas kedua varian tersebut dibanderol dengan harga yang tidak murah.

Sayangnya inovasi tersebut hanya bertahan di seri polsel LG G4 saja. Cover berbahan keramik memang dilanjutkan oleh vendor lain seperti Xiaomi dengan Mi5 dan Mi Mix atau Esensial Phone. Namun sekali lagi jumlahnya sangat sedikit untuk layak disebut tren.

2. Camera Optical Zoom

5 Inovasi Canggih Smartphone yang Gagal Ngehits, Ini Penyebabnyamega.pk

Smartphone zaman now umumnya punya kemampuan zoom optical sebanyak 2-3 kali. Nah, di tahun 2013, Samsung merilis smartphone bernama Samsung Galaxy S4 Zoom yang punya kemampuan kamera 10 kali optical zoom. Samsung menyematkan lensa berukuran besar yang biasanya ada pada kamera pocket. Samsung berniat menggabungkan keduanya: antara kamera pocket dan smartphone Android.

Peluncuran ini sempat menjadi pusat perhatian, dan perjuangannya sempat dilanjutkan oleh Samsung Galaxy K Zoom dan  Asus. Namun nasib keduanya tidak jauh berbeda: berumur pendek. Tren tersebut sekarang hilang. Selain karena biaya produksi dan mekanismenya yang kurang efektif, hasil kameranya pun masih bisa ditandingi oleh Nokia Lumia 1020 yang punya mekanisme konvensional dan bahkan bisa dikatakan hasilnya lebih baik. Hal tersebut bisa juga dikarenakan software yang masih belum optimal. Kalau menurut kamu gimana?

3. Smartphone Modular

5 Inovasi Canggih Smartphone yang Gagal Ngehits, Ini Penyebabnyathetechnews.com

Baca Juga: 7 Penyebab Smartphone Sering Panas, Ketahui & Hindari Sebelum Menyesal

Setelah berinovasi di bagian cover belakang, LG kembali menelurkan inovasi. Kali ini LG menyandang gelar sebagai smrtphone modular pertama di dunia. Smartphone tersebut adalah LG G5. Selain baterai yang bisa dilepas pasang, Lg G5 juga memberikan opsi mudular seperti memasang grip kamera dan Audio HiFi yang bisa membuat suaranya menggelegar.

LG menyebut inovasi ini sebagai jalur masa depan. Kosepnya cukup keren memang. Tapi pada perkembangannya LG harus menerima kenyataan bahwa konsep yang ditawarkan kurang diterima di pasaran. Sejumlah konsumen mungkin berasumsi, buat apa grip kamera kalau tidak memengaruhi hasil jepretan  dan buat apa Audio HiFi kalau sudah ada speaker bluetooth.

Di tahun berikutnya, sepak terjang smartphone modular dilanjutkan oleh Motorola MotoZ dengan perkembangan yang juga tidak terlalu signifikan. Dan sampai sekarang, belum ada lagi smartphone modular yang dirilis.

4. Kamera depan dan sensor berada di dagu

5 Inovasi Canggih Smartphone yang Gagal Ngehits, Ini Penyebabnyayogapurnama.com

Kamu mungkin familiar dengan Mi Mix yang menggunakan layar konsep bezeless dengan memindahkan kamera depan dan sensor-sensor lain ke dagu alias di bagian bawah layar. Namun konsep tersebut sebenarnya sudah lebih dulu digunakan oleh vendor asal Jepang yaitu Sharp. Sharp merilis Aquos Crystal sebagai smartphone pertama dengan bezel sangat tipis bahkan tanpa adanya poni sekalipun. Bezel tipis yang dimaksud adalah bagian atas. Karena pada kenyataannya bagian bawah memiliki bezel yang cukup tebal. Semua sensor yang umumnya di letakkan di bezel bagian atas seprti kamera depan, earpiece, proximiti dan ambien sensor, dipindah ke bagian bawah.

Inovasi yang berani sebenarnya. Toh, Xiaomi sempat mengadopsinya. Tapi pada perkembangannya, konsep ini kurang diterima. Selain karena penggunaan kamera depan yang butuh penyesuaian dan dari segi estetikanya sebagian orang mengangapnya kurang. Namun, terbukti, konsep ini tidak menjadi tren dan tidak dilanjutkan perkembangannya.

5. Kamera Dual Apperture

5 Inovasi Canggih Smartphone yang Gagal Ngehits, Ini Penyebabnyapetapixel.com

Di awal tahun 2018, Samsung sempat bikin heboh saat meluncurkan Smartphone Galaxy S9 Series yang punya kamera dengan kemampuan dual  apperture yakni 1.5 dan 2.4. Ini memang terdengar revolusioner. Dengan fitur tersebut Samsung mengklaim akan mendapatkan hasil foto yang bagus di segala kondisi cahaya. Kenyataannya memang benar. Hasilnya bagus meski belum bisa dikatakan sebagai yang paling bagus, namun paling tidak sudah memenuhi standart flagship. Lalu mengapa ini masuk daftar gagal jadi tren?

Sejauh ini hanya Oppo dengan Oppo R17 Pro yang mengikuti jejak Samsung menerapkan sistem dual apperture pada smartphonenya. Apakah memang serumit itu? Mungkin saja vendor lain memandang bahwa teknik ini belum sepenuhnya efektif dan efisien.

Baiklah, itu tadi 5 inovasi smartphone yang gagal menjadi tren. Bagaimana pendapat kamu?

Baca Juga: 7 Smartphone Samsung dengan Harga Rp 1 Jutaan, Tetap Berkualitas

Afi Khusamuddin Photo Writer Afi Khusamuddin

Reviewer Gadget dan pemerhati perkembangan teknologi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Efendi Ari Wibowo

Berita Terkini Lainnya