Jangan Salah, Ini Bedanya Headphone Open-Back dan Closed-Back

Beda jenis, beda pengguna

Kamu sudah kenal dengan berbagai jenis headphone dari in-ear hingga over-ear. Tetapi, tahukah kamu, ternyata headphone berjenis on-ear dan over-ear pun dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu closed-back dan open-back.

Pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan perbedaan headphone berjenis closed-back dan open-back. Pastikan kamu tahu mana yang kamu butuhkan!

1. Apa itu headphone open-back dan closed-back?

Jangan Salah, Ini Bedanya Headphone Open-Back dan Closed-Backwindowsbook.org

Seperti namanya, headphone berjenis open-back memiliki earcup dengan bagian belakang yang "terbuka". Mungkin, kamu sering melihat headphone dengan "jaring" di bagian earcup. Nah, itu adalah headphone jenis open-back.

Gunanya "jaring" pada earcup tersebut adalah untuk membiarkan udara masuk, sehingga mengurangi tekanan yang memengaruhi pengalaman mendengarkan musikmu. Hal tersebut terlihat dari hilangnya gema di headphone open-back.

Jenis headphone yang satu ini amat sering dijumpai. Sesuai namanya, headphone closed-back adalah headphone yang memiliki earcup tertutup.

Tanpa "jaring" atau lubang apapun pada earcup, headphone closed-back menawarkan pengalaman mendengarkan musik eksklusif untukmu saja. Dengan kata lain, jika headphone open-back mengizinkan hal-hal eksternal (dari angin hingga suara) menyusupi headphone-mu, maka closed-back tidak.

2. Kelebihan headphone open-back

Jangan Salah, Ini Bedanya Headphone Open-Back dan Closed-Backheadphonesencyclopedia.com

Jika kamu memutuskan untuk membeli headphone open-back, ketahulah bahwa perangkat audio satu ini akan membawa pengalaman mendengarkan musikmu ke level yang lebih jauh.

Perhatikan, headphone yang mahal dan berkualitas suara premium biasanya bersifat open-back. Hal ini dikarenakan jeroan pada headphone open-back - maksudnya, driver-nya - pun tidak main-main.

Biasa menggunakan driver planarheadphone open-back diciptakan untuk mendukung pengalaman mendengarkan musik yang detail dan kritis.

Desain open-back bertujuan meningkatkan pengalaman mendengarkan secara signifikan. Dengan udara yang bebas keluar masuk headphone, soundstage akan terdengar lebih luas.

Hasilnya, kamu akan menikmati pengalaman mendengarkan musik "seperti di aula konser" yang tertutup dan terdengar megah. Alih-alih musik terdengar "di dalam kepala" (yang biasa disediakan oleh headphone closed-back), headphone open-back memberikan pengalaman mendengarkan bak "suara kitar".

3. Kekurangan headphone open-back

Jangan Salah, Ini Bedanya Headphone Open-Back dan Closed-Backuusguide.com

Akan tetapi, dengan desain yang terbuka, maka sudah pasti kamu dapat menebak kelemahan terbesar dari headphone open-back.

"Suara yang bocor keluar?"

Betul sekali. Karena sisi luar earcup dibuat terbuka, maka orang di dekatmu akan dapat mendengar musik yang sedang kamu dengarkan. Tergantung dari orangnya, biasanya mereka akan terganggu.

Selain itu, headphone open-back tidak mengisolasi suara luar yang ikut tergabung dengan udara yang keluar masuk dari earcup headphone-mu. Jadi, sering kali musik yang kamu dengarkan akan "ternoda" oleh bunyi klakson, konstruksi, atau bunyi bising lainnya.

Berbicara soal ketahanan, kendati harganya yang mahal, headphone open-back tidak memiliki daya tahan yang kokoh, sehingga tidak disarankan untuk membawanya ke mana-mana.

Baca Juga: 7 Jenis Kerusakan Headset yang Sering Terjadi dan Cara Mengatasinya

4. Kelebihan headphone closed-back

Jangan Salah, Ini Bedanya Headphone Open-Back dan Closed-Backhead-fi.org

Baik, kamu sudah mengerti soal kelebihan dan kekurangan headphone open-back, maka saatnya untuk mengetahuinya dari sisi headphone closed-back.

Kalau kamu membeli headphone closed-back, artinya, kamu ingin sebuah perangkat audio yang dapat memblokir suara luar sehingga tidak mengganggumu. Sebaliknya, kamu juga tidak ingin musik yang kamu dengarkan keluar sehingga mengganggu sekitarmu sampai membuatmu malu.

Nah, kalau itu kamu, maka headphone closed-back adalah pilihan tepat! Dengan earpad yang tebal dan lapisan plastik di dalam earcup headphone closed-back, memakainya saja sudah dapat mengurangi bising eksternal hingga 10 dB.

Selain isolasi dari suara luar, bass musik terdengar lebih nendang jika didengarkan dengan headphone closed-back. Hal tersebut dikarenakan udara yang terperangkap pada earcup. Selama sesi merekam lagu, biasanya, musisi mengandalkan headphone closed-back agar tidak terganggu oleh suara luar dan dapat mendengarkan suara mereka sendiri.

5. Kekurangan headphone closed-back

Jangan Salah, Ini Bedanya Headphone Open-Back dan Closed-Backbinarytides.com

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sering kali, mereka yang menggunakan headphone closed-back menggambarkan pengalaman mendengarkan musik mereka seperti "di dalam kepala". Hal tersebut dikarenakan tidak ada sirkulasi udara yang masuk atau keluar dengan bebas seperti pada headphone open-back.

Dengan kata lain, pengalaman mendengarkan musik dengan headphone closed-back tidak serealistis atau senatural saudara seperguruannya. Soundstage terdengar tidak seluas open-back sehingga pengalaman musik tidak begitu mewah (seperti di aula konser gitu).

Selain itu, mendengarkan dengan headphone closed-back dapat membuat telinga cepat panas dan berkeringat. Sekali lagi, hal tersebut karena tidak adanya sirkulasi udara. Akibatnya, keringat pada telinga tersebut dapat membuat busa earpad cepat koyak.

6. Jadi, harus beli yang mana?

Jangan Salah, Ini Bedanya Headphone Open-Back dan Closed-Backforbes.com

"Oke, jadi, saya harus beli yang mana, nih?!"

Tidak ada headphone yang kalah atau menang di sini. Seperti yang kamu lihat, kedua headphone tersebut sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi, bagaimana cara tahu yang mana yang kamu perlukan?

Jika kamu suka bersantai mendengarkan musik di tempat ramai namun sunyi seperti kantor, bis, atau pesawat, headphone closed-back yang harus kamu pilih.

Inilah beberapa contoh headphone closed-back:

  • Seri M dari Audio Technica (M-20X - M70X),
  • V-Moda M100 - M200,
  • Sony MDR-7506, atau
  • Beyerdynamic Custom One.

Jika kamu suka mendengarkan musik secara detail, memiliki file musik beresolusi tinggi, memiliki budget lebih, dan lebih sering mendengarkan musik di rumah, maka headphone open-back adalah pilihan tepat.

Inilah beberapa contoh headphone open-back:

  • Sennheiser HD 800,
  • Grado SR325e,
  • Focal Clear, atau
  • Audeze LCD-1.

Itulah analisis kali ini mengenai headphone open-back dan closed-back. Pilih sesuai dengan kebutuhan dan dompetmu, ya! Gunakan kode promo Shopee untuk belanja headphone agar mendapatkan harga yang lebih murah!

Baca Juga: Audiophiles, Ini Perbedaan In-Ear, On-Ear, dan Over-Ear pada Headset

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya