Apple Bakal Pangkas Produksi iPhone Air karena Kurang Laku?
- Apple bakal memangkas produksi iPhone Air sekitar satu juta unit karena minimnya minat dari pasar global.
- Penjualan iPhone 17, 17 Pro, dan 17 Pro Max justru alami peningkatan yang membuat Apple akan menambah produksi tiga modelnya.
- iPhone Air sebenarnya sempat laris manis saat peluncurannya di China, tetapi harga dan spesifikasi yang kurang unggul membuat penjualannya lesu di pasar global.
Apple tampaknya tengah meninjau kembali strategi penjualan iPhone seri teranyar mereka. Kabar terbaru menyebutkan kalau perusahaan asal Cupertino ini berencana memangkas produksi iPhone Air, model ultra-tipis yang sebelumnya digadang-gadang bakal jadi bintang baru Apple. Kehadiran iPhone Air awalnya diharapkan bisa menarik perhatian banyak konsumen berkat desainnya yang revolusioner dan berbeda dari jajaran iPhone lainnya.
iPhone Air hadir dengan desain super tipis, yakni cuma 5,6mm, di mana sekitar 19 persen lebih tipis kalau dibandingkan iPhone 6 yang dulu memegang gelar iPhone tertipis. Bobotnya juga terbilang sangat ringan kalau dibanding iPhone lainnya, yakni cuma 165 gram saja. Meski membawa keunggulan dari segi desain, tampaknya hal itu belum cukup buat mendongkrak minat pasar. Benarkah hal ini yang membuat Apple berencana memangkas produksinya?
1. Apple dikabarkan bakal memangkas produksi iPhone Air sekitar satu juta unit
Menurut laporan The Elec mengutip data Mizuho Securities dari Jepang, Apple dikabarkan bakal memangkas produksi iPhone Air sekitar satu juta unit pada 2025 ini. Langkah ini disebut-sebut diambil karena permintaan terhadap iPhone ultra-tipis tersebut ternyata gak sesuai dengan ekspektasi awal perusahaan. Padahal, mulanya kehadiran iPhone Air ini sempat digadang-gadang menjadi terobosan besar berkat desainnya yang super ramping dan tampil beda dari lini iPhone lainnya.
Desain tipis yang menjadi nilai jual utama iPhone Air ternyata belum cukup buat menarik minat pembeli dalam jumlah besar. Banyak pengguna kini lebih mempertimbangkan aspek fungsional, seperti daya tahan baterai, kemampuan kamera, dan performa perangkat. Oleh karena itu, penjualan yang gak sesuai target ini bisa menjadi sinyal bagi Apple buat meninjau kembali strategi produknya. Ke depannya, tampaknya Apple harus menyeimbangkan antara estetika desain dan performa perangkat.
2. Penjualan iPhone 17, 17 Pro, dan 17 Pro Max justru alami peningkatan
Berdasarkan data Mizuho Securities, tercatat bahwa iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max ternyata berhasil meraih penjualan lebih tinggi kalau dibandingkan pendahulunya pada periode yang sama 2024 lalu. Sementara itu, iPhone 17 versi standar disebut menjadi salah satu produk paling sukses dengan performa penjualan yang jauh melampaui seri iPhone 16. Peningkatan ini menunjukkan kalau strategi Apple dalam memperbarui desain dan fitur pada seri iPhone 17 berhasil menarik minat pasar lebih luas.
Berkat tren positif tersebut, penjualan iPhone Air yang belum memenuhi harapan berhasil tertutupi oleh performa penjualan yang kuat pada model lain. Permintaan terhadap seri iPhone 17 yang terus meningkat membuat Apple jadi dikabarkan bakal menambah produksi tiga modelnya, yakni iPhone 17, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max, sebanyak dua juta unit. Hal ini bikin proyeksi total produksi untuk seri iPhone 17 ikut naik, dari yang semula 88 juta menjadi 94 juta unit pada awal tahun 2026 mendatang.
3. iPhone Air sebenarnya sempat laris manis saat peluncurannya di China
Meski respons pasar global terbilang kurang antusias, iPhone Air sebenarnya sempat laris manis saat peluncurannya di China. Hal ini menunjukkan kalau masih ada segmen pengguna yang tertarik dengan desain ultra-tipis yang ditawarkan Apple. Namun, tetap saja banyak konsumen menilai kalau harga iPhone Air gak sebanding dengan spesifikasi yang ditawarkan. Apalagi kalau dibandingkan iPhone 17 dan iPhone 17 Pro yang lebih unggul berkat sistem kamera canggih dan fitur premiumnya.
Penjualan iPhone Air yang gak sesuai harapan ini sejalan dengan tren di pasar smartphone global. Untuk mendapatkan desain yang sangat tipis dan ringan perlu pengurangan dari aspek lain, di antaranya seperti mengorbankan kapasitas baterai dan kamera. Di Indonesia sendiri, iPhone Air dijual mulai dari Rp21 jutaan. Di mana harga ini sedikit lebih murah dibanding iPhone 17 Pro yang dibanderol sekitar Rp23 jutaan. Selisih harga yang tipis ini bikin banyak calon pembeli akhirnya lebih memilih model lain dengan spesifikasi lebih lengkap.
Apple dikabarkan bakal memangkas produksi iPhone Air karena minimnya minat dari pasar global. Meski menawarkan keunggulan desain, performa iPhone Air dinilai masih kalah menarik dibanding model lain dengan selisih harga yang gak terlalu jauh. Lesunya penjualan iPhone Air ini untungnya masih bisa tertutupi oleh meningkatnya penjualan model iPhone 17, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max. Kira-kira, apakah Apple bakal berani merilis model iPhone ultra-tipis mereka lagi di masa mendatang?