Masih Mahal, 7 Alasan Kenapa HP Lipat Kurang Diminati

HP lipat hingga kini belum bisa se-booming HP konvensional

Dalam beberapa tahun terakhir, HP lipat atau foldable mencuri perhatian banyak orang karena desainnya yang menarik dengan layar yang bisa dilipat. Beberapa yang paling populer adalah seri Samsung Galaxy Z Fold yang punya form-factor tablet namun bisa dilipat dan punya layar kedua di sisi luar, serta seri Galaxy Z Flip yang hadir dengan form-factor ala HP pada umumnya, namun tetap bisa dilipat layaknya HP jadul seperti Motorola Razr.

Meski menawarkan sesuatu yang tidak ada di banyak HP lain, hingga saat ini HP lipat masih belum bisa menarik banyak pembeli dan berakhir sebagai HP yang “eksklusif” untuk beberapa orang saja. Berikut 7 alasan mengapa HP lipat belum begitu diminati.

1. Harga terlalu tinggi

Masih Mahal, 7 Alasan Kenapa HP Lipat Kurang Diminatiilustrasi uang (news10.com)

Salah satu faktor paling jelas mengapa HP lipat kurang menarik perhatian banyak orang, tidak lain tidak bukan adalah harganya yang mahal. Saat ini, mayoritas HP lipat terutama yang punya form-factor tablet seperti Samsung Galaxy Z Fold3 masih dibanderol di harga lebih dari Rp20 juta. HP lipat lain dengan desain serupa yaitu Huawei Mate XS, bahkan dijual seharga Rp40 juta.

Itu harga yang sangat fantastis untuk sebuah HP yang bersifat “eksperimental” yang secara kualitas dan daya tahan, tidak seterjamin HP-HP konvensional. Jika ingin bisa memikat banyak calon pembeli, HP lipat perlu menurunkan harganya ke titik yang lebih masuk akal.

2. Layar memiliki durabilitas yang kurang baik

Masih Mahal, 7 Alasan Kenapa HP Lipat Kurang Diminatiilustrasi layar HP lipat yang rusak (tomsguide.com)

HP lipat mungkin punya body belakang yang kuat dan kokoh sama seperti HP pada umumnya, namun durabilitas yang baik itu sayangnya tidak berlaku pada bagian layar. Agar bisa dilipat, HP lipat mau tidak mau harus menggunakan material fleksibel pada bagian layarnya, yang tentu memiliki durabilitas lebih rendah dibanding layar HP umum yang menggunakan material lebih kokoh. Semua HP lipat saat ini masih bergelut dengan masalah itu dan nampaknya masih sulit bagi brand yang memproduksi HP lipat untuk dalam waktu dekat menemukan solusi dari permasalahan itu.

3. Bekas lipatan pada layar

Masih Mahal, 7 Alasan Kenapa HP Lipat Kurang Diminatiilustrasi bekas lipatan layar pada HP lipat (androidauthority.com)

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, karena material yang digunakan pada layarnya bersifat fleksibel, maka seperti buku, HP lipat akan meninggalkan bekas lipatan pada layar ketika sering dilipat. Lipatan tersebut tidak bisa disebut minim, karena makin lama akan semakin terlihat dan terkadang bisa cukup mengganggu untuk aktivitas seperti menonton film.

Hingga saat ini, belum ada HP yang bisa menyelesaikan masalah ini, namun beberapa HP lipat seperti Huawei Mate XS punya layar dengan bekas lipatan yang agak sulit terlihat kecuali jika dilihat dari sudut tertentu.

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Lengkap Samsung Galaxy Z Fold3 serta Flip3 5G

4. Kurang tahan terhadap debu

Masih Mahal, 7 Alasan Kenapa HP Lipat Kurang Diminatiilustrasi layar HP lipat yang terkena debu (youtube.com/JerryRigEverything)

Dua HP lipat terbaru dari Samsung yaitu Galaxy Z Fold3 dan Galaxy Z Flip3 telah memiliki rating IPX8 yang membuatnya jadi bisa tahan air. Tapi sayangnya, rating tersebut tidak memberi keduanya ketahanan terhadap salah satu hal lain yang bisa jadi berbahaya jika masuk ke dalam HP, yaitu debu.

Terlebih sebagai HP yang memiliki bagian bergerak, yang mana dalam kasus ini adalah engsel, HP lipat jauh lebih rentan untuk kemasukan partikel-partikel kecil seperti debu daripada HP biasa. Hingga para brand HP lipat menemukan solusinya, ada baiknya untuk tidak membawa HP lipat ke tempat-tempat berdebu atau menaruhnya di sembarang tempat.

5. Masih ada gap atau celah ketika layar ditutup

Masih Mahal, 7 Alasan Kenapa HP Lipat Kurang Diminatiilustrasi celah pada layar di HP lipat (ign.com)

Salah satu permasalahan besar dari HP lipat saat ini adalah ketika ditutup atau dilipat, ada gap atau celah antara layar yang membuatnya bisa dengan mudah kemasukan air, debu atau partikel-partikel lainnya yang bisa dengan mudah menggores atau merusak layarnya yang punya durabilitas kurang baik. Bersama dengan rating untuk tahan debu, ini juga jadi salah satu hal perlu diperhatikan oleh brand yang memproduksi HP lipat.

Brand seperti Samsung mungkin bisa meniru Huawei, di mana salah satu HP lipat mereka yaitu Mate X2, memiliki celah antar layar yang lebih rapat sehingga dapat meminimalisir partikel kecil yang tidak diinginkan untuk bisa masuk.

6. Performa baterai biasa

Masih Mahal, 7 Alasan Kenapa HP Lipat Kurang Diminatiilustrasi HP lipat (tomsguide.com)

Kekurangan lain dari HP lipat dibanding HP biasa adalah fakta bahwa baterai yang diusung terkadang medioker atau kapasitasnya kurang memuaskan. Ini jadi salah satu bagian lain yang umumnya dikorbankan selain layar, pada HP lipat.

Dengan kapasitas baterai yang cenderung kecil dan tidak seperti tablet yang umumnya berkapasitas 7,000-8,000mAh, ditambah dengan layar yang lebih besar dan punya refresh rate tinggi, mudah bagi HP lipat untuk kehabisan daya dengan sangat cepat. Selain kapasitas baterai yang minim, mayoritas HP lipat saat ini juga hanya dibekali dengan fitur fast-charging standar yang tidak begitu cepat.

7. Aspect ratio layar belum optimal untuk banyak aplikasi

Masih Mahal, 7 Alasan Kenapa HP Lipat Kurang Diminatiilustrasi bermain game di HP lipat (samsung.com)

Kecuali HP lipat dengan desain clamshell seperti Samsung Galaxy Z Flip3, HP lipat dengan desain tablet seperti Galaxy Z Fold3 punya layar aspect ratio yang tidak biasa. Lebih jelasnya, layar HP lipat teranyar dari Samsung itu memiliki aspect ratio 22,5:18 yang membuatnya tidak optimal ketika digunakan untuk menjalankan beberapa aplikasi.

Pada YouTube misalnya, video yang tersedia di aplikasi streaming itu sebagian besar menggunakan aspect ratio 16:9. Karenanya, jika menonton video YouTube di Galaxy Z Fold3, maka akan ada dua bar hitam besar tak terisi di sisi atas dan bawah layar. Kalaupun dibuat agar keseluruhan layar terisi, maka video akan terpotong dan tentu saja sangat mengganggu pengalaman menonton.

Itulah tadi ulasan mengenai beberapa alasan mengapa HP lipat saat ini belum begitu diminati. Konsep HP dengan layar yang bisa dilipat sebenarnya tidak buruk, namun untuk saat ini, memang hanya butuh waktu saja untuk lebih mematangkan konsep tersebut hingga di titik di mana HP lipat bisa benar-benar melampaui dan lebih layak beli ketimbang HP biasa.

Baca Juga: Daftar 7 Aplikasi Terbaik untuk Cek Spesifikasi HP dengan Detail

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya