Chromebook vs Laptop Windows, Mana yang Lebih Cocok untuk Pelajar?

Seiring berkembangnya teknologi hingga saat ini, sudah banyak laptop terbaru hadir di pasar Indonesia. Mengingat sudah melimpahnya pilihan, kamu tentu dibuat bingung dalam menentukan perangkat yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.
Oleh sebab itu, berbagai produsen laptop akhirnya memberikan pilihan yang lebih spesifik, seperti Chromebook dan laptop Windows. Kedua jenis laptop ini pada dasarnya memiliki tugas yang sama, namun, ada beberapa spesifikasi yang mengharuskan keduanya berjalan pada target pasar yang berbeda. Supaya kamu bisa membuat keputusan yang tepat, mari kita ulas lebih dalam perbedaan antara Chromebook vs Laptop Windows selengkapnya di bawah ini!
1. Apa itu Chromebook?

Sebenarnya, Chromebook memiliki bentuk fisik yang sama dengan kebanyakan laptop pada umumnya, bahkan bobot rata-ratanya hanya sekitar 1 kg. Pilihannya juga beragam, mulai dari model clamshell standar hingga desain 2-in-1 yang lebih fleksibel. Namun, yang membuat Chromebook unik adalah sistem operasinya, yaitu ChromeOS yang dikembangkan oleh Google. Selain ringkas, Chromebook tidak memerlukan pengaturan kompleks untuk pembaruan sistem operasi. Semua dilakukan secara otomatis sehingga pengguna bisa fokus pada produktivitas.
Berbeda dari laptop Windows yang mengandalkan penyimpanan lokal besar, Chromebook lebih fokus pada ekosistem berbasis cloud. Kapasitas penyimpanannya cukup terbatas, mulai dari 32GB hingga 128GB. Meski demikian, ia sudah diimbangi dengan kemudahan akses ke layanan seperti Google Drive. Memiliki desain yang hemat daya dan sistem keamanan otomatis, Chromebook sangat cocok untuk pelajar, guru, atau siapa pun yang mengutamakan kebutuhan seperti, penelusuran web, penulisan tugas sekolah atau kuliah, penggunaan aplikasi ringan seperti Google Docs atau Sheets, komunikasi melalui email, dan lain sebagainya.
2. Laptop Windows, fleksibilitas yang sulit ditandingi

Di sisi lain, laptop Windows sudah lama menjadi pilihan utama di Indonesia. Sistem operasi besutan Microsoft ini menawarkan ekosistem yang luas, didukung spesifikasi hardware yang bisa di-upgrade. Laptop Windows cocok untuk berbagai kebutuhan, termasuk menggunakan aplikasi editing video atau desain grafis, bermain game, streaming film, multitasking, dan lain sebagianya.
Keunggulan lain dari laptop Windows terletak pada fleksibilitasnya. Kamu bisa memasang aplikasi atau software profesional apa saja yang kompatibel dengan sistem operasi ini, Namun, fleksibilitas ini memerlukan perhatian ekstra. Laptop Windows lebih rentan terhadap ancaman malware atau virus sehingga pengguna perlu berhati-hati saat berselancar di internet.
Selain itu, performa tinggi laptop Windows sering kali berimbas pada konsumsi daya yang lebih besar. Proses pembaruan sistem operasi juga biasanya membutuhkan campur tangan pengguna, berbeda dengan Chromebook yang otomatis. Lantas, berapa selisih harga Chromebook dengan laptop Windows di kelas performa yang sama?
3. Mana yang lebih worth it untuk dimiliki?

Harga menjadi salah satu pertimbangan penting bagi pelajar. Untuk penggunaan ringan ,seperti belajar online atau mengetik dokumen, Chromebook sering kali lebih ideal dan ramah di kantong, misalnya Samsung Chromebook 4. Laptop ini memiliki tenaga dari prosesor Intel Celeron N4020 didukung RAM LPDDR4 4GB/32GB. Laptop dengan bobot 1,1kg ini cocok untuk tugas harian berbasis web dan dibanderol sekitar Rp2,4 jutaan.
Namun, kalau kamu membutuhkan perangkat yang lebih bertenaga, laptop Windows bisa menjadi pilihan yang lebih baik, seperti Asus Vivobook L510MA. Laptop ini ditenagai oleh prosesor yang sama, Intel Coleron N4020. Tetapi, kapasitas memorinya sedikit lebih besar, yakni RAM 4/128GB. Soal harga, laptop ini dibanderol sekitar Rp3,6 jutaan.
Setelah mengetahui perbedaan Chromebook vs laptop Windows, kamu bisa pilih Chromebook untuk mengutamakan efisiensi, keamanan, dan harga terjangkau untuk tugas-tugas ringan. Akan tetapi, kalau kamu memerlukan fleksibilitas, performa tinggi, dan spesifikasi yang dapat ditingkatkan, laptop Windows tentu bisa jadi pilihan ideal. Perlu diingat, pastikan kamu mempertimbangkan kebutuhan dan anggaran sebelum memutuskan sehingga kamu bisa mendapatkan perangkat yang paling sesuai untuk mendukung aktivitas belajar.