Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Digital Decluttering di Smartphone, Hapus yang Tidak Penting!

ilustrasi digital decluttering pada smartphone (unsplash.com/Amanz)

Dunia serba digital seperti sekarang menjadi kebiasaan kita selama menjalani kehidupan. Tidak jarang, salah satu barang penting, yaitu smartphone menjadi penunjang kita untuk menyimpan sesuatu. Namun, menyimpan banyak folder, foto, dokumen, atau aplikasi pada smartphone juga menjadi sesuatu yang terkadang membuat kita merasa pusing karena memori menjadi penuh. 

Saat memori smartphone penuh, kita akan merasa malas untuk melakukan pembersihan karena sudah terlalu banyak. Kasus seperti ini bisa diatasi dengan sering melakukan digital decluttering. Apa itu digital decluttering

Digital decluttering merupakan salah satu teknik pembersihan yang dilakukan pada barang digital, seperti smartphone. Tujuan dari melakukan hal ini yaitu agar membuat performa smartphone tetap stabil dan menghapus sesuatu yang hanya menjadi 'sampah' saja. Lalu, bagaimana cara menerapkan digital dceluttering pada smartphone?

1. Segera hapus pesan masuk yang terindikasi spam atau dari operator

ilustrasi menghapus pesan masuk (unsplash.com/freestocks)

Cara pertama yang bisa Anda lakukan yaitu dengan menghapus pesan masuk atau SMS. Saat ini memang sudah jarang sekali orang saling berkabar melalui SMS karena sudah ada aplikasi WhatsApp atau Line yang mengambil alih. Meski begitu, pada fitur SMS ini masih sering masuk pesan-pesan iklan atau dari operator. 

Pesan dari operator inilah yang harus kamu hapus jika memang tidak terlalu informatif. Usahakan juga untuk langsung menghapus pesan iklan, terindikasi spam dan penipuan. Dengan demikian, ponsel akan lebih bersih dan hanya berisi yang berguna saja.

2. Hapus foto atau tangkapan layar yang tidak pernah dilihat lagi

ilustrasi galeri smartphone (unsplash.com/Brett Wharton)

Mengabadikan sebuah momen di smartphone merupakan cara yang mudah untuk membuat sebuah memori menjadi abadi. Namun, terkadang ada beberapa potret yang akhirnya hanya tersimpan begitu saja dan terbilang kurang berisi memori yang berkesan. Jika galeri smartphone berisi foto-foto yang kurang penting, sebaiknya segera dihapus agar tidak memenuhi memori. 

Selain dari kamera, sampah juga biasanya berasal dari tangkapan layar atau screenshots. Tidak jarang banyak yang menyimpan tangkapan layar, tetapi akhirnya dibiarkan menumpuk dan merasa sayang jika harus dihapus. Padahal folder dari tangkapan layar ini harus dihapus secara berkala, karena sebagian besar tidak akan dilihat lagi.

3. Hapus nomor kontak yang sudah mati atau tidak aktif

ilustrasi menghapus kontak di smartphone (unsplash.com/Clay Banks)

Ada beberapa nomor kontak yang mungkin berganti pemilik atau tidak aktif lagi. Nah, jika kamu tau bahwa sebuah nomor sudah tidak aktif, maka hapuslah nomor tersebut. Menghapus nomor kontak akan memberikan ruang atau space yang lebih besar untuk smartphone-mu.

Selain memberikan ruang memori yang lebih besar, menghapus nomor kontak yang tidak digunakan, akan mempermudahmu dalam menghubungi seseorang. Kamu akan langsung menghubungi satu nomor yang aktif dan tidak bingung mengira nomor mana yang masih aktif. Jadi, segera pilah nomor yang ada di kontak kamu, yuk!

4. Uninstall aplikasi yang jarang digunakan

ilustrasi aplikasi di smartphone (unsplash.com/The Average Tech Guy)

Digital decluttering juga perlu dilakukan dengan menghapus aplikasi yang sekiranya jarang atau tidak digunakan lagi. Rajin-rajinlah untuk melakukan kelola aplikasi ini dan menghapus yang intensitas penggunaannya lebih sedikit. Menghapus aplikasi akan memberikan ruang cukup banyak untuk memori smartphone kamu. 

Aplikasi yang tidak digunakan, akan membuat ruang penyimpanan penuh. Akibatnya kamu jadi kehilangan kebebasan untuk menyimpan sesuatu yang lebih penting. Segera pilih aplikasi yang penting untuk kamu pertahankan dalam smartphone.

5. Mengelola notifikasi yang masuk

ilustrasi notifikasi smartphone (unsplash.com/Jamie Street)

Melakukan digital decluttering juga bisa dengan mengelola notifikasi. Maksudnya, kamu bisa lebih mengatur notifikasi dari beberapa aplikasi yang masuk ke layar pop up. Hal ini agar kamu tidak bingung ketika melihat pemberitaan atau pesan yang penting. 

Segera atur setting pada notifikasi iklan yang mengganggu. Kamu juga bisa menghapus sumber notifikasi tersebut yang biasanya dari sebuah aplikasi. Dengan demikian, isi dari notifikasi smartphone hanya pesan penting dan mungkin pemberitahuan yang berhubungan erat dengan kegiatanmu.

6. Menghapus email secara berkala

ilustrasi menghapus email (unsplash.com/Yogas Design)

Email tak hanya dibuka melalui laptop, tapi bisa juga melalui smartphone agar lebih efektif ketika ada pesan baru yang masuk. Sayangnya, email bukan hanya pesan masuk yang penting saja, tetapi ada beberapa pesan yang mengandung spam. Jika bukan spam, pesan yang masuk juga biasanya berisi promosi atau iklan. 

Kamu harus melakukan penghapusan email ini secara berkala, misalnya seminggu atau dua minggu sekali. Hentikan juga semua pesan langganan yang mungkin masuk ke email. Selain itu, kamu juga bisa menghapus email yang terlampau lama dan tidak akan kamu butuhkan lagi, demi kelonggaran memori di smartphone

Digital decluttering harus menjadi kegiatan yang kita normalisasikan saat ini. Memang rasanya berat dan malas sekali ketika harus membersihkan hal-hal yang tidak penting di smartphone. Namun, kamu pun harus sadar bahwa menyimpan sesuatu yang kurang penting tersebut akan menurunkan performa smartphone dan juga memori yang penuh. 

Sebagai orang yang baru melakukan digital decluttering, kamu bisa melakukannya pada skala smartphone terlebih dahulu. Luangkanlah waktu untuk melakukan kegiatan ini demi kebersihan pada smartphone. Setelah selesai digital secluttering, kamu akan merasakan banyak manfaatnya, baik untuk smartphone dan juga timbul rasa lega pada dirimu! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us