Evolusi Google Pixel dari Generasi Pertama hingga Terbaru

Secara teknis, HP pertama dari Google bukanlah Pixel, melainkan Nexus One. Namun Pixel, jadi HP pertama yang benar-benar diproduksi sendiri oleh Google karena Nexus One, diproduksi oleh HTC. Pixel generasi pertama dirilis pada 2016 silam dan tersedia dalam dua varian yaitu Pixel dan Pixel XL. Keduanya hadir dengan Android 7.1 sebagai sistem operasi bawaan dan punya beberapa keunggulan seperti software bersih alias minim bloatware, kamera berkelas dan penyimpanan cloud tak terbatas untuk Google Photos.

Ketika dirilis, seri Pixel 2 (Pixel 2 dan Pixel 2 XL) kembali mengulangi apa yang membuat seri Pixel generasi pertama luar biasa, terutama dari segi software. Jika Pixel 2 hadir dengan warna polos, Pixel 2 XL menawarkan kombinasi warna hitam dan putih sehingga juga dijuluki sebagai “Panda Pixel”. Seri Pixel 2 hadir dengan Android 8 dan jadi HP Pixel pertama yang menawarkan OIS untuk kamera utama. Kapasitas penyimpanannya juga meningkat dari yang sebelumnya hanya 32GB saja pada seri Pixel generasi pertama, menjadi 64GB.

Seri Pixel 3 memiliki dua varian yaitu Pixel dan Pixel 3 XL pada 2018, sebelum akhirnya pada 2019, kedatangan “keluarga” baru yaitu Pixel 3a dan Pixel 3a XL. Jika dibandingkan dengan seri Pixel 2, seri Pixel 3 bisa dibilang kurang diterima dengan baik terutama pada varian Pixel 3 XL yang memiliki notch raksasa untuk menyimpan dua kamera selfie pada bagian tengah atas layar. Meskipun begitu, Pixel 3 XL tetap mendapat peningkatan seperti rating IP68 untuk tahan air/debu, dukungan pengisian daya nirkabel dan Android 9.

Setelah dikritik karena hanya memberikan satu kamera belakang hingga seri Pixel 3, Google akhirnya menghadirkan dua kamera belakang pada seri Pixel 4 (Pixel 4 dan Pixel 4 XL) yang terdiri dari kamera utama dan kamera telephoto. Kedua HP di seri Pixel 4 memang membuang notch aneh pada Pixel 3 XL, namun menggantinya dengan bezel yang cukup tebal sehingga membuat penampilannya jadi tidak kalah aneh. Bukan tanpa alasan, bezel tersebut digunakan Google untuk menyimpan banyak sensor baru, radar, dan kamera selfie.

Pixel 5 akhirnya membawa desain yang diinginkan dari lini Pixel dalam bentuk punch-hole untuk kamera selfie. Pixel 5 juga cukup menarik karena dipasarkan sebagai HP mid-range alih-alih flagship seperti pendahulunya. Alhasil, banderol harga Pixel 5 juga jadi lebih terjangkau dibanding yang lain. Sayangnya di tahun yang sama, Google merilis Pixel 4a yang juga dipasarkan sebagai HP mid-range, namun lebih menarik perhatian karena membawa sebagian besar fitur yang ada di Pixel 5 untuk harga yang tentunya jauh lebih murah.

Pada 2021 kemarin, Google merilis seri Pixel 6 (Pixel 6 dan Pixel 6 Pro) yang tidak hanya hadir dengan desain baru, tapi juga dibanderol dengan harga yang lebih rendah dari pendahulunya. Selain itu, seri Pixel juga dilengkapi dengan beberapa fitur kamera baru yang luar biasa seperti Magic Eraser, Motion Mode, Face Unblur, Real Tone dan banyak lagi. Bersama seri Pixel 6, Google juga akhirnya memperkenalkan chipset garapan mereka sendiri yaitu Tensor di samping jaminan pembaruan sistem operasi Android hingga tiga tahun.

Menyusul kesuksesan seri Pixel 6, Google kembali mengulang formula serupa lewat seri Pixel 7 (Pixel 7 dan Pixel 7 XL) yang mereka rilis tak lama ini. Bukan tanpa sesuatu yang baru, seri Pixel 7 memiliki bar kamera belakang dengan desain anyar, spesifikasi lebih mumpuni dan sejumlah fitur baru. Kamera ultrawide Pixel 7 Pro bahkan bisa digunakan sebagai lensa makro dan kamera telephoto-nya memiliki kemampuan 30x hybrid zoom. Chipset Tensor G2 baru pada seri Pixel 7 juga menawarkan peningkatan dari segi performa dan efisiensi daya.

Demikian tadi ulasan mengenai evolusi Google Pixel dari generasi pertama hingga yang terbaru. Perjalanan Google di pasar HP memang mengalami naik turun namun semenjak peluncuran seri Pixel 6, seri Pixel nampaknya mulai mendapatkan perhatian dan minat yang lebih besar.