5 Fakta Miris HUAWEI, Merek HP Raksasa yang Dijegal Amerika

- HUAWEI terkena sanksi dari Amerika Serikat
- Teknologi HUAWEI tertinggal dari merek HP lain
- Chipset Kirin buatan HUAWEI masih kalah dari chipset lain
HUAWEI merupakan salah satu perusahaan elektronik raksasa yang sudah eksis sejak 1987. Perusahaan asal Negeri Tirai Bambu tersebut merupakan perusahaan senior. Nah, salah satu produk andalan HUAWEI adalah HP dan smartphone. Tak tanggung-tanggung, HUAWEI sempat menjadi raja di dunia HP dengan merilis berbagai produk berkualitas seperti HUAWEI Mate XT Ultimate Design.
Sayangnya, sekarang HUAWEI sudah tidak berjaya seperti dulu. Saat ini, pamor HUAWEI secara internasional terus redup dan tampak mulai disusul oleh merek lain macam Apple dan Samsung. Tentunya, hal tersebut cukup miris sekaligus menjadi contoh kalau perusahaan sebesar apa pun juga bisa jatuh.
1. HUAWEI terkena sanksi dari Amerika Serikat

Sejak 2019, Amerika Serikat mulai melayangkan sanksi terhadap HUAWEI. Sanksinya juga beragam, mulai dari sanksi soal teknologi 5G dan pelarangan kerja sama dengan perusahaan dari Amerika Serikat. Lebih lanjut, sanksi dan pelarangan tersebut didasarkan pada kecurigaan Amerika Serikat yang menganggap kalau HUAWEI memata-matai Amerika Serikat lewat OS dan perangkatnya. Hingga kini, sanksi dan pelarangan tersebut belum dicabut. Alhasil, HUAWEI sangat terhambat dan tidak bisa menjual HP-nya dengan bebas secara internasional.
2. Teknologi HUAWEI tertinggal dari merek HP lain

Sebenarnya, hingga kini HUAWEI terus berkembang dan memberikan inovasi yang sangat canggih. Sayangnya, semua hal tersebut gak cukup untuk mengejar ketertinggalan dari merek lain. Jika dibandingkan dengan merek HP lain, seperti Samsung, Apple, dan vivo, teknologi HUAWEI masih tertinggal jauh di belakang. Contohnya, HUAWEI tidak bisa menggunakan jaringan 5G di luar Cina.
Kemudian, HUAWEI juga tidak bisa menggunakan Google Mobile Services (GMS). Karenanya, HUAWEI terpaksa membuat OS baru bernama HarmonyOS. Kedengarannya memang keren, namun HarmonyOS buatan HUAWEI masih muda, belum terlalu stabil, dan sistemnya belum sebaik iOS dan Android. Gak cuma itu, performa HP HUAWEI juga jauh di bawah HP merek lain.
3. Chipset Kirin buatan HUAWEI masih kalah dari chipset lain

Sekarang, HUAWEI sudah tidak menggunakan chipset buatan perusahaan lain seperti MediaTek atau Snapdragon. Sebaliknya, HUAWEI beralih menggunakan chipset buatan mereka sendiri, yaitu Kirin. Sebenarnya, hal tersebut merupakan langkah yang baik karena membuat HUAWEI tidak bergantung dengan perusahaan lain. Sayangnya, pengembangan Kirin sangat terhambat.
Dalam hal ini, performa chipset Kirin masih jauh dari Snapdragon dan MediaTek. Teknologi yang digunakan juga masih kuno, bahkan chipset Kirin terbaru, yaitu Kirin 9020 masih menggunakan proses fabrikasi 7 nm, clock speed-nya hanya 2.5 GHz, dan skor AnTuTunya tak lebih dari 1.2 jutaan. Nah, hal tersebut merupakan efek dari sanksi dan pembatasan yang dilakukan Amerika Serikat dan beberapa negara lain.
4. HUAWEI sudah memutuskan kerja sama dengan Leica

Pada 2016, HUAWEI merilis Huawei P9, yaitu HP pertama mereka yang bekerja sama dengan Leica. Nah, Leica sendiri merupakan produsen kamera terkemuka yang sering membuat kamera berkualitas. Berkat kerja sama tersebut, HP HUAWEI mampu memberikan kualitas gambar yang tinggi, tone warna yang khas, hingga ketajaman foto yang sangat tinggi.
Sayangnya, kerja sama tersebut sudah berakhir pada 2022. Alhasil, banyak orang yang mulai meninggalkan HUAWEI karena menganggap kalau kualitas foto HP HUAWEI akan menurun setelah Leica hengkang. Untungnya, setelah kerja sama tersebut berakhir HUAWEI mengembangkan sistem fotografi baru, yaitu XMAGE. Di sisi lain, Leica justru memulai kerja sama baru dengan Xiaomi hingga sekarang.
5. HUAWEI sudah tidak sejaya di masa lalu

Sebenarnya, di pasar Cina HUAWEI masih populer dan menjadi salah satu merek HP yang paling diminati. Tiap tahunnya, HUAWEI selalu merilis HP baru dan HP keluaran mereka selalu diserbu oleh konsumen. Sayangnya, hal yang berbeda justru terjadi di pasar internasional. Sebab, penjualan HUAWEI di pasar internasional terus menurun. Gak cuma itu, bahkan HUAWEI sempat berhenti berjualan di beberapa negara seperti Indonesia selama beberapa tahun. Untungnya, sekarang HUAWEI mencoba untuk bangkit dan mulai kembali aktif di pasar internasional.
Di masa kejayaannya, HUAWEI memang menjadi pemimpin pasar, bersaing dengan Samsung dan Apple. Namun, sejak adanya sanksi dan pelanggaran dari Amerika Serikat HUAWEI mulai lesu dan pamornya terus merosot. HUAWEI makin tertinggal, tak bisa bersaing, dan penjualannya terus menurun. Walau begitu, sekarang HUAWEI mulai berinovasi dan kembali menunjukkan taringnya.