iPhone 17 Air Belum Rilis, Infinix Sudah Punya Versi Kembarannya

- iPhone 17 Air dan Infinix HOT 60i tampil dengan desain nyaris identikMeski iPhone 17 Air belum diumumkan, Infinix HOT 60i sudah merilis produk dengan desain yang mirip.
- Desain yang dianggap meniru mengundang komentar pedas pakar teknologiKemunculan Infinix HOT 60i memicu gelombang komentar pedas dari para pakar teknologi.
- Kasus ini menunjukkan kuatnya pengaruh Apple di industri smartphonePengaruh Apple di industri smartphone masih sangat kuat, baik dalam penjualan maupun pengaruh desain.
Spekulasi soal iPhone 17 Air semakin ramai diperbincangkan di jagat maya. Meski belum resmi diumumkan, desainnya sudah beredar dalam bentuk render. Menariknya, render tersebut diduga telah “ditiru” oleh pabrikan smartphone lain. Tipster Ben Geskin (@BenGeskin) melalui akun X membagikan bocoran gambar perangkat yang viral. Menurut konfirmasi akun @stufflistings di platform yang sama pada 7 Agustus 2025, perangkat itu mengarah ke Infinix HOT 60i.
Secara tampilan, Infinix HOT 60i sekilas meniru konsep desain iPhone. Kemiripan terlihat dari bodi tipis, sudut membulat, hingga panel belakang polos tanpa tonjolan berlebih di bagian kamera. Sesuai namanya, iPhone 17 Air digadang-gadang akan menjadi seri iPhone 17 paling ramping dan ringan buatan Apple, yang rencananya diperkenalkan bersamaan dengan iPhone 17, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max. Lantas, semirip apa Infinix HOT 60i hingga disebut sebagai “copycat” iPhone 17 Air? Berikut ulasannya.
1. iPhone 17 Air dan Infinix HOT 60i tampil dengan desain nyaris identik

Meski iPhone 17 Air belum secara resmi diperkenalkan ke publik, rumor dan render konsep yang beredar sudah menampilkan desain yang memukau. Perangkat ini diyakini akan menjadi iPhone paling ringan dan tipis dalam sejarah. Kabarnya, desain iPhone 17 Air terinspirasi langsung dari lini iPad Air.
Menariknya, tanpa menunggu konfirmasi resmi dari Apple, Infinix justru lebih dulu merilis HOT 60i dengan estetika yang sangat mirip hingga sulit dibedakan sekilas. Dari bodi ramping, frame ultra-thin, hingga tata letak kamera sederhana, kemiripan keduanya bak produk kembar. Situasi ini seolah membentuk ekspektasi konsumen bahwa langkah Infinix seperti menyalin blue print desain Apple yang bahkan belum keluar dari meja produksi.
Alih-alih menunggu bocoran resmi, Infinix lebih memilih “membocorkan” produknya sendiri dalam bentuk perangkat jadi. Padahal, seri Infinix HOT biasanya dibanderol di kisaran Rp 1–2 jutaan, tetapi kali ini hadir dengan nuansa premium khas Apple. Apakah Infinix ingin membuktikan bahwa desain kelas atas bisa hadir dengan harga terjangkau? Atau justru sekadar memanfaatkan momentum rumor besar untuk mencuri perhatian pasar sebelum Apple mengambil alih sorotan?
2. Desain yang dianggap meniru mengundang komentar pedas pakar teknologi
Kemunculan Infinix HOT 60i yang membawa desain nyaris identik dengan iPhone 17 Air langsung memicu gelombang komentar di media sosial. Tipster ternama Ben Geskin membagikan foto perbandingan keduanya di platform X, menampilkan kemiripan desain yang terlihat jelas. Tak lama kemudian, tech insider Max Jambor ikut meramaikan diskusi lewat komentar singkat bernada sindiran tajam.
Ia seakan menegaskan bahwa produsen smartphone asal China kerap mengadopsi ide bahkan sebelum produk aslinya resmi diperkenalkan. Ucapan ini pun memancing beragam reaksi warganet. Dari yang menganggapnya sindiran tepat sasaran hingga yang melihatnya sebagai pujian terselubung.
Kasus seperti ini kembali mengangkat isu klasik soal batasan antara meniru dan terinspirasi. Setiap pabrikan smartphone tentunya berlomba meluncurkan perangkat baru tiap tahun, ide-ide segar kerap diserap dengan cepat oleh kompetitor. Namun, ketika desain yang bahkan belum resmi dirilis sudah dijadikan acuan, pembahasan pun tampaknya sudah bergeser ke ranah etika dan strategi bisnis.
3. Kasus ini menunjukkan kuatnya pengaruh Apple di industri smartphone

Fenomena ini mengajarkan satu hal penting bahwa pengaruh Apple di industri smartphone masih sangat kuat. Bukan hanya soal penjualan, tetapi juga soal pengaruh desain. Bahkan, sebuah konsep yang belum terwujud menjadi produk nyata sudah mampu menggerakkan langkah kompetitor untuk mengikuti tren.
Sejak awal kemunculannya, iPhone telah menjadi tolok ukur estetika di dunia smartphone. Hal ini membuat merek lain tak ingin ketinggalan kereta dalam merespons apa yang tengah populer di pasar. Baik itu melalui inovasi sendiri maupun adopsi langsung dari tren yang diciptakan Apple.
Pengaruh tersebut juga memperlihatkan bagaimana Apple membungkus citra premium yang diidamkan banyak brand untuk ditiru. Strategi ini memang bisa efektif memikat konsumen tertentu sekaligus membuktikan bahwa sulit mengabaikan jejak Apple dalam setiap langkah yang diambil kompetitor. Dari sudut pandang bisnis, mengadaptasi desain ala iPhone bisa menjadi cara untuk menggaet konsumen yang menginginkan tampilan premium dengan harga lebih terjangkau.
Selama harga iPhone semakin sulit dijangkau, kemiripan desain dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian pembeli. Kira-kira, apakah strategi ini mampu benar-benar membangun antusiasme pembeli terhadap produk baru atau justru berisiko mengaburkan identitas merek itu sendiri? Bagaimana menurutmu?