Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Kegunaan OIS dan EIS, Kunci Potret Cantik dan Stabil di HP

potret kamera handphone (pexels.com/Askar Abayev)

Teknologi terus berkembang pesat seiring dengan perubahan zaman yang tak kenal lelah. Hal ini memberi peluang emas bagi para pencinta teknologi untuk mengeksplorasi perkembangan tersebut.

Namun, bukan hanya para pencinta teknologi yang perlu selalu mengikuti tren, tapi juga kita semua yang hidup di era digital ini. Perkembangan teknologi telah mempermudah banyak aspek kehidupan sehari-hari, memberikan kenyamanan tanpa harus repot memikirkan hal-hal di luar kendali.

Namun, di tengah derasnya arus teknologi, satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh para pengguna adalah fitur-fitur yang ditawarkan oleh perangkat gadget mereka. Fitur ini tak boleh diabaikan, terutama bagi para pecinta fotografi.

Fitur OIS (Optical Image Stabilization) dan EIS (Electronic Image Stabilization) menjadi kunci untuk menghasilkan gambar dan video yang tajam, jernih, dan stabil.

Apa itu OIS dan EIS? Gen Z juga harus tetap mengikuti perkembangan zaman, terutama bagi mereka yang bercita-cita menjadi seorang konten kreator.

1. OIS (Optical Image Stabilization)

stabilizer HP (pexels.com/Agung Pandit Wiguna)

Sesuai dengan namanya, OIS atau Optical Image Stabilization adalah pilihan yang pas bagi para pecinta fotografi yang menginginkan hasil yang stabil dan jernih. Seperti alat stabilisasi atau stabilizer, OIS membantu penggunanya dalam mengambil gambar dan video yang akan diolah kembali dengan bantuan AI untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

OIS sangat bermanfaat untuk mengurangi gambar yang biasanya terlihat buram akibat goyangan yang kuat saat memotret, sehingga gambar menjadi lebih stabil. Fitur gyro-sensor pada OIS bekerja seperti alat stabilisasi atau stabilizer dengan mengirimkan sinyal gambar agar lensa dapat mengikuti objek secara fokus.

Masih bingung? Cobalah perhatikan gerakan seekor ayam yang sedang berjalan. OIS akan beroperasi seperti kepala ayam yang tetap stabil pada satu titik tertentu sementara leher ayam bergerak. Meskipun lehernya bergerak, kepala tetap stabil tanpa bergeser ke arah lainnya.

2. EIS (Electronic Image Stabilization)

orang memegang gimbal (pexels.com/Antony Trivet)

Electronic Image Stabilization atau EIS merupakan salah satu fitur yang kini tersedia di berbagai smartphone atau gadget. Meskipun sering disamakan dengan OIS, EIS sebenarnya memiliki cara kerja yang berbeda.

EIS bekerja hampir mirip dengan OIS dalam hal mengurangi guncangan dan mengurangi blur saat pengambilan gambar atau video. Namun, EIS juga menggunakan kecerdasan buatan untuk menghasilkan gambar yang stabil dan jernih. Perangkat ini memperbesar gambar hingga mencapai titik stabil dan melakukan pergeseran gambar saat terjadi guncangan. 

Pantas saja keduanya sering disamakan, karena memang mirip. Namun, perlu diingat bahwa mirip belum tentu sama.

Secara umum, OIS melakukan stabilisasi gambar secara fisik dengan menggerakkan lensa kamera pada gadget, sementara EIS bekerja secara digital dengan melakukan perbesaran dan pergeseran gambar dengan bantuan kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence).

3. Perbandingan OIS dan EIS

Perbandingan OIS (Optical Image Stabilization) dan EIS (Electronic Image Stabilization) terlihat dari segi hasil gambar yang telah direkam. Berikut perbandingannya:

  • EIS: Menghasilkan gambar yang lebih halus dan stabil dengan mengoreksi guncangan dan getaran secara digital. Namun, hasilnya tidak sehalus OIS karena proses digital yang dilakukan perlu melalui proses rendering namun tidak dapat memprosesnya secara cepat. Gambar yang dihasilkan dari EIS akan terpotong atau ter-crop karena proses perbesaran gambar yang dilakukan secara digital.
  • OIS: Menghasilkan gambar yang lebih tajam dan jernih dengan menggerakkan fisik lensa kamera untuk mengatasi guncangan dan getaran. Hal ini membuat gambar lebih stabil tanpa mengorbankan kualitas gambar.

Perbandingan lainnya terletak dari segi harga. Berikut perbandingannya:

  • EIS: Tidak membutuhkan perangkat keras tambahan sehingga harga dapat menjadi ringan dan terjangkau. Biasanya EIS terletak pada HP kelas menengah dengan harga Rp1.000.000,00 hingga Rp3.000.000,00.
  • OIS: Berbeda dengan EIS, OIS membutuhkan perangkat keras tambahan sehingga harganya menjadi sedikit lebih mahal. OIS kini hanya dapat ditemukan pada HP modern dari beberapa merek terkenal, seperti Samsung, OnePlus, POCO, Google Pixel, dan Apple.

Bagi para pencinta fotografi, perangkat seperti OIS dan EIS sangat penting. Dengan gambar yang jernih, tajam, dan stabil, gadget yang kamu miliki akan menjadi partner yang sempurna untuk mendokumentasikan setiap momen dengan indah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi
EditorArifina Budi
Follow Us