Apakah Air Purifier Mengurangi Polusi Udara Secara Efektif?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indeks kualitas udara yang mengkhawatirkan mendorong banyak orang mencari solusi demi kesehatan. Salah satunya dengan menggunakan penjernih udara alias air purifier. Masyarakat berbondong-bondong membeli alat ini hingga banyak toko kehabisan stok, lho.
Namun, apakah benar air purifier mengurangi polusi udara? Bagaimana efektivitasnya? Kalau kamu masih maju-mundur untuk membeli, berikut penjelasan cara kerja air purifier dan seberapa oke alat ini untuk menyaring udara. Semoga bisa jadi tambahan pertimbangan.
Cara kerja air purifier
Air purifier alias pembersih udara adalah perangkat yang menggabungkan filter internal dan kipas. Komponen tersebut digunakan untuk menarik partikel yang tidak diinginkan dalam udara di ruangan tertentu. Nantinya, udara yang sudah dimurnikan akan diedarkan kembali dan proses tersebut terjadi secara berulang, melansir Filtrete.
Jenis partikel yang disaring pun beragam, seperti tungau, debu, dan serbuk sari yang ukurannya lebih besar dari partikel udara. Beberapa perangkat pun dilengkapi filter UV yang diklaim dapat menghancurkan kotoran seperti jamur dan bakteri.
Terlepas dari berbagai jenis air purifier yang tersedia di pasaran, secara umum seluruhnya bekerja dengan proses yang sama. Meski demikian, kapasitasnya dapat berbeda, tergantung pada jenis dan jumlah filter, kemampuan coverage area, berapa banyak udara yang diisap, dan sejumlah fitur lainnya.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Air Purifier Murah di Bawah Rp2 Juta
Benarkah air purifier mengurangi polusi udara secara efektif?
Apakah air purifier mengurangi polusi udara? Jawabannya, bisa. Namun, seberapa efektif pembersihannya tergantung pada banyak faktor. Dilansir Healthline, faktor yang memengaruhi di antaranya:
- Jenis kontaminan di ruangan
- Ventilasi ruangan
- Ukuran ruang yang dibersihkan
- Jenis dan jumlah filter yang digunakan dalam air purifier
- Tingkat CADR pembersih udara
- Seberapa konsisten menggunakan pembersih udara.
Seberapa sering kamu membersihkan rumah juga berpengaruh terhadap efektivitas air purifier dalam mengurangi polusi udara. Pasalnya, partikel bisa saja menempel di furnitur hingga dinding dan langit-langit ruangan yang mungkin tidak terjangkau oleh air purifier.
Editor’s picks
Jenis filter pilihan untuk air purifier
Kamu bisa menemukan berbagai produk pembersih udara di pasaran. Pada deskripsi biasanya tercantum keterangan filter yang digunakan. Dilansir US Air Purifier, beberapa filter yang biasa digunakan dalam air purifier adalah sebagai berikut.
- HEPA
HEPA atau High Efficiency Particulate Arrestance merupakan filter paling umum yang ada dalam air purifier. Filter ini terdiri dari lapisan benang fiberglass untuk menyaring partikel seperti serbuk sari, jamur, dan debu. Oleh karena itu, air purifier dengan HEPA filter cocok bagi pengguna yang memiliki masalah alergi atau asma.
- Karbon
Beberapa air purifier mampu mengurangi polusi udara berkat adanya filter karbon. Berkat karbon granular dan luas permukannya yang besar serta berpori, menjadikannya ideal untuk menyaring asap dan gas. Dua kontaminan tersebut tidak dapat ditangkap oleh filter HEPA, lho.
- Filtrasi TiO2
TiO2 merupakan rumus kimia dari titanium dioksida. Senyawa tersebut kerap digunakan sebagai pigmen untuk cat putih. Pada air purifier, filter TiO2 memiliki fungsi berbeda. Senyawa ini digunakan untuk menyaring kuman, asap, dan bau tak sedap.
- Ionizer
Ionizer merupakan perangkat yang secara elektrik mengisi molekul udara untuk membentuk ion. Hal tersebut menyebabkan partikel udara menempel pada elektroda yang mengalami diarde dan membunuh bakteri serta virus. Jenis filter ini kerap digunakan bersamaan dengan filter lainnya.
Terkait kebenaran air purifier mengurangi polusi udara, jawabannya tentu saja iya. Namun, agar lebih efektif, perhatikan faktor-faktor pemengaruhnya dan pilih perangkat dengan filter yang sesuai kebutuhan.
Baca Juga: 7 Air Purifier Terbaik dari Berbagai Harga, Sudah Punya?