5 Perbedaan Ayaneo Pocket Play dengan Sony Xperia Play

- Pocket Play hadir di era game mobile yang sudah matang, sementara Xperia Play lahir di masa eksperimental.
- Pocket Play menambahkan touchpad untuk kontrol yang lebih fleksibel, berbeda dengan Xperia Play.
- Pocket Play memiliki spesifikasi lengkap sebagai smartphone harian, sementara Xperia Play lebih fokus pada kontrol fisik.
Meskipun spesifikasi teknis Ayaneo Pocket Play hingga kini belum diumumkan secara lengkap, kehadiran perangkat ini sudah memicu perbandingan dengan Sony Ericsson Xperia Play. Hal ini tidak lepas dari desain slider yang langsung membangkitkan ingatan pada HP gaming legendaris tersebut. Keduanya sama-sama mengusung gagasan smartphone yang dipadukan dengan kontrol fisik bawaan untuk bermain game.
Namun, Ayaneo Pocket Play dan Sony Xperia Play lahir pada konteks zaman, teknologi, dan kebutuhan pengguna yang cukup berbeda. Xperia Play hadir di era awal Android ketika mobile gaming masih berada pada tahap eksperimental. Sementara itu, Pocket Play diperkenalkan di tengah ekosistem game mobile yang sudah matang, meski detail spesifikasinya masih menunggu pengumuman resmi. Untuk membandingkan keduanya, berikut adalah lima perbedaan mendasar antara kedua perangkat tersebut.
1. Pocket Play hadir menyerupai konsol genggam modern

Sony Xperia Play dirilis pada 2011 sebagai salah satu HP gaming pertama yang memperkenalkan kontrol fisik pada smartphone, dengan tujuan menggabungkan fungsi telepon dan konsol portabel. Perangkat ini hadir di masa ketika mobile gaming masih didominasi judul sederhana dan kemampuan hardware sangat terbatas. Saat itu, Xperia Play terkadang digunakan untuk bermain emulator PS1. Ayaneo Pocket Play muncul pada 2025, saat smartphone telah mampu menjalankan game grafis berat, emulasi konsol, hingga layanan cloud gaming. Konteks pasar ini membuat Pocket Play sejak awal diarahkan untuk segmen yang lebih spesifik dan berpengalaman.
2. Pocket Play menambahkan touchpad yang membuatnya lebih canggih

Seperti diketahui, keduanya sama-sama menggunakan mekanisme geser untuk menampilkan kontrol fisik, tetapi pendekatannya berbeda. Xperia Play mengusung tata letak ala PlayStation dengan D-pad, tombol simbol khas Sony, serta tombol bahu. Pocket Play menampilkan konfigurasi lebih modern berupa tombol ABXY, D-pad, dan tambahan touchpad yang tidak dimiliki Xperia Play. Perbedaan ini mencerminkan kebutuhan kontrol yang lebih fleksibel untuk game modern dan emulator.
3. Hadir dengan spesifikasi lebih lengkap di segala aspek

Pada masanya, Xperia Play lebih difokuskan sebagai perangkat eksperimental, sehingga fitur lain seperti kamera dan multimedia bukan nilai jual utama. Pocket Play diproyeksikan hadir sebagai smartphone yang lebih lengkap, dengan dukungan kamera ganda, speaker stereo, dan desain bodi premium. Artinya, Pocket Play tidak hanya diposisikan sebagai perangkat bermain game, tetapi juga sebagai smartphone harian. Hal ini menunjukkan perubahan ekspektasi konsumen terhadap HP gaming.
4. Xperia Play lahir ketika game Android masih terbatas

Xperia Play berjalan pada versi Android awal yang memiliki keterbatasan aplikasi dan game yang dioptimalkan khusus untuk kontrol fisiknya. Ekosistemnya pun relatif sempit dan bergantung pada judul tertentu. Di sisi lain, Pocket Play akan hadir di ekosistem Android modern yang jauh lebih luas, meski detail versi sistem operasi dan kebijakan pembaruan belum diumumkan. Secara konteks, Pocket Play berpotensi mendukung lebih banyak jenis game dan layanan digital dibanding pendahulunya.
5. Pocket Play dibuat di saat komunitas game mobile sudah matang

Xperia Play diproduksi sebagai produk komersial massal oleh Sony, tetapi penerimaan pasarnya tidak sesuai harapan. Kurangnya dukungan game eksklusif dan harga yang kurang kompetitif membuatnya cepat tersingkir. Xperia Play mirip dengan Nokia N-Gage yang kurang berhasil akibat teknologi dan ekosistem belum memadai. Semantara itu, Pocket Play direncanakan meluncur melalui pendekatan berbasis komunitas, termasuk pendanaan crowdfunding. Strategi Ayaneo mencerminkan perubahan cara produsen menghadirkan perangkat inovatif di era modern.
Kesimpulannya, Ayaneo Pocket Play dan Sony Xperia Play terhubung oleh konsep desain serupa, tetapi dipisahkan oleh jarak waktu dan kemajuan teknologi yang signifikan. Xperia Play adalah pionir yang lahir terlalu dini, sementara Pocket Play mencoba menghidupkan kembali ide tersebut di saat pasar dinilai lebih siap. Perbandingan keduanya menjadi cerminan evolusi panjang dunia HP gaming. Menurutmu, mampukah Pocket Play meneruskan tujuan Xperia Play yang gagal terwujud?

















