Samsung Isyaratkan Kembalinya S Pen di Generasi Fold Mendatang

Setelah merilis Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7 secara resmi, Samsung mendapat banyak pujian berkat inovasi desain yang semakin ramping dan ringan. Namun, di balik segala keunggulan tersebut, ada satu fitur yang cukup dirindukan oleh penggemar setia Galaxy Fold yakni dukungan S Pen. Sayangnya, pada generasi ketujuh ini, Samsung memilih untuk menanggalkan stylus ikonik tersebut demi mengejar bodi yang ultra-tipis dan ringan.
Keputusan tersebut bukan tanpa pertimbangan. Dalam wawancara eksklusif dengan media Korea ET News, Kang Min Seok, Managing Director divisi Mobile eXperience (MX) Samsung, menjelaskan bahwa keinginan konsumen terhadap perangkat yang lebih tipis dan ringan membuat perusahaan harus mengambil langkah kompromi. Salah satunya adalah menghilangkan lapisan digitizer, komponen utama yang selama ini memungkinkan penggunaan S Pen pada layar lipat.
“Kami tengah meneliti dan mengembangkan teknologi S Pen yang lebih ramping dan inovatif. Kami akan mempertimbangkannya kembali ketika tingkat penyempurnaannya telah memadai dan ada permintaan konsumen,” ujar Kang Min Seok melalui ET News (18/7/2025). Lantas, mungkinkah di masa mendatang Samsung akan kembali mengangkat pamor S Pen ke jajaran smartphone lipat? Simak ulasan tentang Samsung isyaratkan kembalinya S Pen di generasi Fold mendatang berikut ini.
1. Samsung mengalami trade-off demi desain ultra ringkas

Inovasi desain menjadi salah satu daya tarik utama dari Galaxy Z Fold 7. Samsung berhasil memangkas ketebalan perangkat hingga hanya 8,9 mm saat dilipat dan 4,2 mm saat dibuka. Hal ini membuat Galaxy Z Fold 7 mampu menorehkan pencapaian sebagai salah satu foldable paling ramping dalam sejarah Samsung. Bobotnya pun hanya 215 gram, bahkan lebih ringan dibandingkan Galaxy S25 Ultra.
Untuk mewujudkan desain yang ultra tipis dan ringan ini, Samsung melakukan perombakan dari struktur dasar perangkat. Engsel Armor Flex yang baru dirancang ulang, kini 27 persen lebih tipis dan 43 persen lebih ringan dari versi sebelumnya. Bagian dalamnya juga diubah dengan memisahkan struktur penyangga dan mekanisme putar, sehingga menghasilkan radius lipatan berbentuk tetesan air yang lebih halus. Layar internal berhasil dikurangi ketebalannya hingga 39 persen, tanpa mengorbankan kekuatan berkat penyematan bahan titanium di bagian bawah yang meningkatkan durabilitas hingga 64 persen.
Samsung juga menyentuh sisi kamera agar tetap mendukung desain ramping. Modul kamera secara keseluruhan direkayasa ulang, memungkinkan penggunaan sensor 200MP tetap dipertahankan sambil mengecilkan ukuran fisik hingga 18 persen. Untuk perlindungan eksternal, digunakan Gorilla Glass Ceramic2 dan Armor Aluminum sehingga menambah kesan tangguh pada bodi yang tampak ramping.
Namun, di balik tampilan yang begitu impresif, ada sejumlah kompromi besar yang harus dilakukan. Samsung menghilangkan lapisan digitizer pada layar bagian dalam, sehingga Galaxy Z Fold7 tidak lagi mendukung S Pen. Tak hanya itu, kamera bawah layar (UDC) yang sebelumnya menjadi bagian dari inovasi Fold juga dihapus.
Kapasitas baterai dan kecepatan pengisian daya pun tidak mengalami peningkatan berarti. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa Samsung mulai mengorbankan fitur demi mengejar estetika. Ini merupakan bentuk nyata dari trade-off yang harus diambil demi menghadirkan desain ultra ringkas. Keputusan ini mencerminkan filosofi desain Samsung saat ini yakni berani mengambil risiko untuk memperkenalkan standar baru dalam kenyamanan dan tampilan, meski harus menanggalkan beberapa fitur khas yang selama ini menjadi identitas seri Fold.
2. Samsung S Pen masih belum lenyap, hanya tinggal menunggu waktu saja

Absennya S Pen pada Galaxy Z Fold7 bukanlah pertanda bahwa Samsung menyerah pada teknologi stylus. Sebaliknya, perusahaan secara terbuka menyatakan bahwa dukungan terhadap S Pen akan kembali, begitu teknologi yang dibutuhkan telah mencapai tingkat kesiapan yang memadai. Dalam wawancara bersama media Korea, ET News, Kang Min Seok, Managing Director divisi Mobile eXperience (MX) Samsung menegaskan bahwa pihaknya tengah mengembangkan teknologi S Pen yang lebih ramping dan inovatif. Hal ini menjadi bukti bahwa S Pen masih menjadi bagian penting dari ekosistem produktivitas Samsung dan tengah dipersiapkan untuk hadir kembali dengan pendekatan yang lebih kompatibel bagi perangkat foldable masa depan.
Keputusan untuk tidak menghadirkan S Pen pada Fold7 lebih disebabkan oleh tantangan teknis dan desain, bukan perubahan strategi jangka panjang. Samsung saat ini membutuhkan solusi yang memungkinkan integrasi stylus tanpa mengorbankan ketipisan serta bobot perangkat. Tim riset dan pengembangan terus bekerja mencari formula terbaik, termasuk mengecilkan komponen dan mengembangkan digitizer yang lebih fleksibel agar dapat disematkan pada perangkat foldable tanpa mempengaruhi struktur internal secara signifikan.
Arah riset yang terarah dan meningkatnya kebutuhan pengguna terhadap fitur produktivitas membuat peluang kembalinya S Pen pada generasi Fold berikutnya semakin besar. Bukan sekadar pelengkap, melainkan sebagai fitur andalan yang telah mengalami peningkatan signifikan. Janji ini membuka harapan bahwa lini Fold di masa depan akan mampu menyatukan pengalaman menulis natural ala Galaxy Note dan form factor futuristik perangkat lipat. Kombinasi tersebut diyakini banyak pihak sebagai puncak evolusi produktivitas dan mobilitas dalam dunia smartphone.
3. Samsung sedang mencari keseimbangan produk yang sempurna

Lebih dari sekadar mengejar desain yang tipis dan ringan, Samsung kini menyadari bahwa perangkat yang ideal adalah perangkat yang mampu menghadirkan keseimbangan. Kang Min Seok menegaskan bahwa perusahaan tengah berupaya menciptakan perfect product balance. Bukan hanya dari segi tampilan luar yang memikat, tetapi juga dari aspek performa, daya tahan, dan fitur-fitur premium yang saling mendukung secara menyeluruh.
Ini berarti, ke depan konsumen bisa berharap akan hadirnya perangkat foldable dengan struktur yang lebih kokoh, kapasitas baterai lebih besar, kecepatan pengisian daya yang lebih baik, dan tentu saja dukungan S Pen yang lebih canggih dan terintegrasi. Tak berhenti sampai di situ, Samsung juga tengah menyiapkan form factor baru seperti Galaxy Z TriFold dan proyek Extended Reality (XR) yang dikembangkan di bawah inisiatif bernama “Infinity”. Kedua proyek ini menjadi penanda bahwa inovasi Samsung di ranah mobile masih terus berlanjut dan jauh dari kata selesai.
Meski S Pen belum hadir di Galaxy Z Fold7, harapan belum sepenuhnya pupus. Samsung secara tegas menyampaikan bahwa stylus andalan mereka akan kembali ketika teknologi pendukungnya telah mencapai tingkat kematangan yang ideal. Lantas, menurut kamu, apakah kabar Samsung isyaratkan kembalinya S Pen di generasi Fold mendatang adalah sesuatu yang kamu nantikan? Ataukah fitur ini sekadar pelengkap yang tak begitu berpengaruh dalam pengalaman penggunaan perangkat foldable?