Snapdragon 8 Elite Gen 5 vs Snapdragon 8 Elite Gen 4, Rival Selevel!

- Snapdragon 8 Elite Gen 5 unggul berkat perolehan skor AnTuTu sebesar 3,85 juta poin, dengan peningkatan performa CPU dan UX hingga 83 persen.
- Snapdragon 8 Elite Gen 5 dibekali GPU Adreno 840 yang beroperasi pada 1.200 MHz, meningkatkan performa GPU hingga 9-10 persen.
- Snapdragon 8 Elite Gen 5 unggul dari sisi CPU dengan konfigurasi inti yang lebih tinggi dan kapasitas cache L3 yang ganda dari pendahulunya.
Snapdragon 8 Elite Gen 5 merupakan chipset untuk perangkat flagship menjelang akhir 2025 hingga awal 2026. SoC 8-core ini resmi diumumkan pada 25 September 2025 dan diproduksi menggunakan proses fabrikasi 3 nanometer. iQOO 15 menjadi smartphone pertama di Indonesia yang mengadopsi chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5. Kehadirannya pada 2 Desember 2025 membuat iQOO 15 mendahului POCO F8 Ultra yang lebih dulu rilis secara global di Bali akhir November 2025.
Setahun sebelumnya, Qualcomm juga memperkenalkan Snapdragon 8 Elite atau yang sering disebut juga Snapdragon 8 Elite Gen 4 pada Oktober 2024 sebagai chipset unggulan di kelas flagship. Sebagai penerus Snapdragon 8 Gen 3, chipset ini menawarkan peningkatan signifikan dalam performa dan efisiensi berkat proses 3nm besutan TSMC. POCO F8 Pro menjadi salah satu perangkat yang mengusung chipset ini.
Kedua chipset ini dinilai selevel karena sama-sama menggunakan teknologi fabrikasi 3nm. Namun, chipset mana yang sebenarnya tampil lebih menonjol? Berikut perbandingan lengkapnya!
1. Snapdragon 8 Elite Gen 5 unggul berkat perolehan skor AnTuTu sebesar 3,85 juta poin

Perbedaan skor benchmark antara Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Snapdragon 8 Elite Gen 4 memperlihatkan peningkatan performa yang sangat mencolok, terutama pada aspek CPU dan UX. Berdasarkan database NanoReview, Snapdragon 8 Elite Gen 5 menorehkan skor AnTuTu v10 sebesar 3.858.864 poin. Angka ini jauh di atas Snapdragon 8 Elite Gen 4 sebesar 2.939.109 atau 31 persen dibandingkan Snapdragon 8 Elite Gen 5. Di dalamnya, skor CPU melonjak lebih dari 55 persen, GPU tumbuh 7 persen, dan sektor UX menunjukkan peningkatan paling besar hingga 83 persen.
Pada pengujian GeekBench 6, keunggulan Snapdragon 8 Elite Gen 5 semakin terlihat jelas karena berhasil meraih skor 3.834 untuk single-core dan 12.396 pada multi-core. Sebagai perbandingan, Snapdragon 8 Elite Gen 4 memperoleh 3.155 (single-core) dan 9.723 (multi-core) sehingga Snapdragon 8 Elite Gen 5 unggul sekitar 21 persen pada single-core dan 27 persen pada multi-core. Gap performa ini memberikan dampak nyata, terutama pada penggunaan sehari-hari yang membutuhkan eksekusi cepat, responsivitas tinggi, dan kinerja paralel yang lebih efisien.
2. Snapdragon 8 Elite Gen 5 dibekali GPU Adreno 840

Snapdragon 8 Elite Gen 5 dibekali GPU Adreno 840 yang beroperasi pada 1.200 MHz. Spesifikasi ini sedikit lebih tinggi dibanding GPU Adreno 830 yang dimiliki Snapdragon 8 Elite Gen 4 yang berada di 1.100 MHz. Walaupun jumlah shading unit dan total shaders sama-sama menghasilkan 1.536 unit, peningkatan performa GPU Snapdragon 8 Elite Gen 5 mencapai 9-10 persen. Hal tersebut tercermin dari kenaikan kemampuan komputasi FLOPS yang meningkat dari 3.379,2 menjadi 3.686,4 gigaflops, sehingga mampu menangani rendering visual yang lebih kompleks. Selain itu, dukungan Vulkan API yang kini mencapai versi 1.4 membuat Gen 5 semakin siap untuk menghadapi standar game modern dan aplikasi 3D generasi berikutnya.
Peningkatan pada sektor GPU ini memiliki dampak besar, terutama bagi pengguna yang mengutamakan pengalaman gaming mobile atau aktivitas kreatif berbasis visual. Didukung kemampuan grafis yang lebih kuat, Snapdragon 8 Elite Gen 5 mampu menghadirkan frame rate lebih konsisten, latency lebih rendah, dan tampilan visual lebih detail. Sinergi antara peningkatan CPU dan GPU tersebut menjadikan Snapdragon 8 Elite Gen 5 jauh lebih siap untuk menangani permainan beresolusi tinggi hingga level 8K dan proses grafis intensif lainnya.
3. Snapdragon 8 Elite Gen 5 unggul dari sisi CPU

Dari sisi CPU, Snapdragon 8 Elite Gen 5 membawa peningkatan signifikan melalui konfigurasi inti 2×4,61 GHz dan 6×3,63 GHz. Komposisi ini lebih tinggi dibandingkan Snapdragon 8 Elite Gen 4 yang memiliki konfigurasi 4,32 GHz dan 3,53 GHz. Selain kenaikan frekuensi, Qualcomm juga menggandakan kapasitas cache L3 dari 8 MB menjadi 16 MB. Perubahan ini memberi dampak besar pada kecepatan pemrosesan data serta kemampuan chipset mempertahankan performa stabil saat bekerja di bawah tekanan berat. Meski keduanya masih mengandalkan arsitektur ARMv9.2-A, peningkatan internal dan optimasi mendalam membuat Snapdragon 8 Elite Gen 5 tampil lebih efisien dan responsif.
Peningkatan pada CPU ini menjadikan Gen 5 lebih unggul dalam pemrosesan AI, komputasi waktu nyata, dan aplikasi produktivitas berintensitas tinggi. Keunggulan tersebut tidak hanya tampak pada hasil benchmark sintetis, tetapi juga pada performanya yang tetap konsisten dalam penggunaan berat. Meskipun keduanya sama-sama menggunakan prosesor Oryon, perbedaan tuning dan pengelolaan daya memberi Snapdragon 8 Elite Gen 5 karakter performa yang lebih kuat dan agresif.
4. Kedua chipset menggunakan konfiguasi memori yang sama

Kedua chipset masih memakai konfigurasi memori yang serupa yaitu LPDDR5X berfrekuensi 5300 MHz dan bandwidth maksimum 84,8 GB/s. Kondisi ini menunjukkan bahwa lonjakan performa Snapdragon 8 Elite Gen 5 tidak berasal dari peningkatan memori, melainkan dari penguatan arsitektur CPU dan GPU serta optimasi perangkat lunak internal. Meski demikian, skor memori di AnTuTu meningkat sekitar 10 persen. Hal ini menandakan adanya peningkatan efisiensi dalam pengelolaan akses data. Peningkatan respons sistem juga menunjukkan bahwa Qualcomm tetap melakukan penyempurnaan pada pipeline memori untuk mempertahankan kecepatan proses.
Pada sektor penyimpanan, kedua SoC sama-sama mendukung UFS 4.0 dan UFS 4.1 yang menawarkan kecepatan baca dan tulis tinggi untuk kebutuhan aplikasi modern. Ketiadaan perubahan besar di aspek ini menunjukkan bahwa Qualcomm menilai standar penyimpanan pada kelas flagship sudah berada di level optimal. Meski begitu, kinerja keseluruhan Gen 5 tetap terasa lebih cepat berkat sinkronisasi yang lebih efisien antara CPU dan sistem penyimpanan.
5. Snapdragon 8 Elite Gen 5 menghadirkan peningkatan konektivitas melalui penggunaan modem Snapdragon X85

Snapdragon 8 Elite Gen 5 membawa peningkatan signifikan pada sektor konektivitas berkat penggunaan modem Snapdragon X85, yang kini mampu mencapai kecepatan unduh hingga 12,5 Gbps atau naik dari X80 pada Snapdragon 8 Elite Gen 4 yang mencapai 10 Gbps. Lonjakan kecepatan ini memberi manfaat besar bagi pengguna yang bergantung pada jaringan 5G untuk aktivitas seperti streaming beresolusi tinggi, permainan berbasis cloud, hingga pengunduhan file berukuran besar. Tak hanya lebih cepat, modem terbaru ini juga menawarkan konsumsi daya yang lebih efisien ketika perangkat terhubung dalam durasi panjang.
Meski upgrade besar terjadi pada modem, beberapa aspek seperti Wi-Fi 7, Bluetooth 6.0, dan ukungan sistem navigasi masih identik pada kedua chipset. Namun, keberadaan modem X85 tetap menjadi keunggulan penting bagi Gen 5 karena memberikan kemampuan jaringan yang lebih fleksibel dan responsif. Peningkatan kecepatan unggah dari 3.500 Mbps menjadi 3.700 Mbps juga memperkuat kemampuan Gen 5 dalam aktivitas upload intensif. Secara keseluruhan, generasi terbaru ini menawarkan konektivitas yang lebih cepat, stabil, dan siap menghadapi kebutuhan jaringan modern dibandingkan pendahulunya.
6. Snapdragon 8 Elite Gen 4 punya batas daya TDP 8 W

Efisiensi menjadi salah satu aspek yang menarik untuk diperbandingkan karena Snapdragon 8 Elite Gen 4 tercatat memiliki TDP 8 W, sementara Snapdragon 8 Elite Gen 5 tidak memiliki informasi resmi terkait batas daya. Namun, melihat peningkatan performa yang cukup besar, ada kemungkinan bahwa Snapdragon 8 Elite Gen 5 sedikit lebih menuntut daya pada performa maksimum. Meski begitu, proses fabrikasi 3 nm TSMC tetap memberikan efisiensi yang baik, sehingga penggunaan daya pada aktivitas ringan kemungkinan tetap efisien. Peningkatan arsitektur dan optimasi pada Snapdragon 8 Elite Gen 5 memberi keseimbangan antara performa dan konsumsi daya.
Dalam penggunaan jangka panjang, Snapdragon 8 Elite Gen 5 juga berpotensi memberikan manajemen panas yang lebih baik berkat cache yang lebih besar dan frekuensi yang diatur secara adaptif. Namun Snapdragon 8 Elite Gen 4 bisa tetap lebih unggul dalam stabilitas daya rendah karena tuning yang lebih konservatif. Maka dari itu, pemilihan antara kedua SoC juga bergantung pada prioritas pengguna. Walau Snapdragon 8 Elite Gen 5 lebih kuat, Snapdragon 8 Elite Gen 4 tetap menjadi opsi chipset flagship yang efisien dan konsisten
Secara keseluruhan, Snapdragon 8 Elite Gen 5 menghadirkan peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan Snapdragon 8 Elite (Gen 4) dalam berbagai aspek teknis, mulai dari CPU, GPU, hingga kecepatan konektivitas. Skor benchmark yang jauh lebih tinggi membuat pengguna bisa merasakan perbedaan nyata dalam hal responsivitas, kelancaran gaming, hingga proses AI on-device. Tak heran, jika Snapdragon 8 Elite Gen 5 menjadi salah satu SoC paling kuat di akhir 2025 dan awal tahun 2026.
Meski demikian, Snapdragon 8 Elite Gen 4 tetap menjadi chipset flagship yang cepat dan efisien, terutama bagi perangkat yang mengutamakan keseimbangan antara performa tinggi dan konsumsi daya. Namun, jika dilihat dari perspektif teknologi dan kebutuhan komputasi modern, Snapdragon 8 Elite Gen 5 jelas hadir dengan keunggulan yang sulit diabaikan. Inilah mengapa Snapdragon 8 Elite Gen 5 berhasil menunjukkan standar baru untuk performa kelas flagship saat ini.



















