Mengapa Tak Semua HP Punya Software yang Optimal?

- Software di HP sangat penting
- Biaya pengembangan software tinggi
- Optimalisasi antara software dan hardware yang buruk
Tak melulu soal hardware atau perangkat keras, ternyata software juga sangat penting di HP. Sebab, software bisa mengatur semua hal yang berjalan di HP, baik itu soal daya tahan baterai, kemampuan menginstal aplikasi, hingga kemampuan merekam video. Maka dari itu, software pada HP sangat penting dan gak boleh diremehkan keberadaannya. Sayangnya, masih banyak HP yang software-nya tidak optimal.
Alhasil, berbagai kegiatan di HP tak bisa berjalan dengan lancar. Bug sering terjadi, performa bisa turun secara drastis, bahkan suhu HP bisa naik secara drastis. Tentunya, semua hal tersebut sangat merugikan bagi konsumen. Apa kamu tahu mengapa tak semua HP punya software yang optimal? Nah, mari simak pembahasan berikut untuk menjawab pertanyaan tersebut.
1. Apakah software di HP penting?

Dilansir Android Central, software merupakan inti dari semua hal yang ada di HP. Maka dari itu, software merupakan suatu hal yang sangat penting, bahkan software merupakan salah satu hal terpenting di HP. Tanpa software yang baik dan optimal, maka HP tidak bisa berfungsi dengan semestinya. Jika software HP tidak optimal dan buruk, bisa membuat performa gadget melambat, memberikan banyak masalah di HP, bahkan bisa membuat rusak. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kamu untuk mencari HP yang memiliki software terbaik.
2. Biaya pengembangan yang tinggi

Banyak pengguna yang mengira kalau biaya produksi dan pembelian komponen menjadi biaya paling mahal dalam pembuatan HP. Justru, pengembangan, pemeliharaan, dan pembuatan software memakan biaya yang tak kalah tinggi. Dilansir Appinventiv, biaya pengembangan satu aplikasi pada tahun 2025 bisa mencapai $40,000 atau setara Rp665 juta (dengan nilai kurs dolar AS Rp16.628). Gak cuma itu, bahkan terkadang biayanya bisa membengkak.
Tak seperti hardware yang setelah dibeli bisa langsung dipasang, software harus dirawat dan dijaga secara berkala. Dalam hal ini, software di HP harus selalu di-update. Kemudian, tiap aplikasi juga harus disesuaikan dan di-tweak ulang tergantung aplikasi tersebut akan dipasang di tipe HP apa. Jadi, jika suatu merek HP baru terjun ke pasar maka ia tak memiliki biaya yang besar untuk pengembangan software.
3. Optimalisasi antara software dan hardware yang buruk

Tentunya software pada HP harus didukung oleh hardware yang mumpuni. Jika tidak, maka perangkat akan mengalami bottleneck. Oleh sebab itu, software yang baik juga harus ditenagai oleh hardware dengan spesifikasi tinggi. Jika dua hal tersebut tercapai, maka kinerja HP bisa berjalan dengan optimal. Secara spesifik, software pada HP bisa berjalan tanpa adanya lag. Kemudian, bug software juga bisa dicegah. Terakhir, HP kamu akan menjadi powerful dan bisa digunakan untuk berbagai kegiatan dengan lancar.
4. Perawatan software yang sulit

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perawatan software merupakan hal yang sangat sulit. Oleh sebab itu, gak semua HP bisa melakukannya. Misal pun ada yang bisa merawat software, terkadang perawatan tersebut tidak maksimal dan malah membuat software semakin kacau. Lebih lanjut, perawatan software yang dimaksud mencakup beberapa hal, seperti bug fixing hingga update security patch.
Dilansir DEV Community dan freeCodeCamp, perawatan software sangat sulit karena beberapa faktor, seperti risiko yang tinggi, biaya yang tinggi, kekurangan tenaga ahli, hingga masalah kompatibilitas. Nah, biasanya semua hal tersebut sering terjadi pada merek HP baru yang kurang paham soal software. Padahal, software yang tidak dirawat bisa merugikan pengguna.
5. Banyak merek HP yang berfokus pada hardware

Gak semua HP berfokus pada software. Justru, beberapa merek HP seperti Xiaomi lebih berfokus pada hardware mumpuni dan spesifikasi monster. Karenanya, software seakan-akan menjadi anak tiri yang tidak terlalu dipedulikan. Bagi pencinta spesifikasi HP gahar, hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah. Sayangnya, kalau software tidak dipedulikan maka HP bisa mengalami berbagai masalah. Dilansir berbagai sumber, HP Xiaomi dan Infinix sering mengalami masalah software, seperti bug, bloatware yang terlalu banyak, dan aplikasi crash. Padahal, dua merek tersebut punya hardware yang sangat mumpuni.
Software memang sangat penting bagi semua HP. Meski begitu tak semua HP punya software yang optimal, efisien, dan mudah digunakan. Nah, ada banyak hal yang membuat hal tersebut bisa terjadi. Tak cuma itu, nyatanya gak semua HP bisa membuat software yang baik. Sebagai konsumen, kita dituntut untuk lebih cermat agar bisa mendapatkan HP dengan software yang optimal.

















