iPhone mungkin punya kamera yang sempurna, UI yang intuitif dan aplikasi pihak ketiga yang teroptimalisasi dengan sangat baik, namun HP garapan Apple itu jauh dari kata sempurna, apalagi bagi mereka yang sebelumnya menggunakan Android.
Mulai dari hal-hal di iOS yang mungkin berakhir tidak disukai hingga fitur unggulan Android yang tidak ada di iPhone, berikut 7 tantangan yang pasti ditemukan ketika beralih dari Android ke iPhone.
Dari sekian banyaknya fitur di HP, manajemen panggilan menjadi salah satu yang krusial tapi sayangnya, jadi kelemahan dari iPhone. Berbeda dengan Android, iPhone hanya menyimpan beberapa riwayat panggilan terbaru, sehingga kamu tidak bisa melihat riwayat panggilan dari beberapa hari yang lalu.
Selain itu, iPhone juga menampilkan riwayat panggilan dari semua aplikasi termasuk WhatsApp, Telegram dan sebagainya sehingga sulit untuk memisahkan mana panggilan biasa dan mana panggilan dari aplikasi pihak ketiga.
Sama seperti kebanyakan aplikasi dan fitur di iOS, keyboard di iPhone juga masuk ke dalam kategori minimalis. Pertama, keyboard di iPhone tidak memiliki baris angka sehingga sangat tidak efisien ketika ingin mengetik angka dan huruf dengan cepat. Selain itu, keyboard di iPhone tidak memiliki fitur clipboard dan opsi kustomisasi yang sangat terbatas jika dibandingkan dengan Android. Maka dari itu, disarankan untuk menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti Microsoft SwiftKey yang lebih kaya akan fitur dan opsi kustomisasi.
Selanjutnya berkaitan dengan ringtone di mana kamu tidak bisa membuat ringtone kustom dengan mudah di iPhone. Meskipun begitu, menggunakan ringtone kustom di iPhone bukan sesuatu yang mustahil. Ada beberapa cara untuk membuat dan mengaplikasikan ringtone kustom seperti menggunkana iTunes untuk membuat atau membeli ringtone kustom atau mengunduh aplikasi pihak ketiga seperti Zedge untuk mendapatkan ringtone. Jika sudah, kamu bisa mengaplikasikan untuk kontak tertentu atau sebagai default.
Salah satu kelebihan Android adalah kemampuan untuk menginstal aplikasi diluar Google Play Store. Sayangnya, kemampuan serupa tidak bisa ditemukan di iOS. Meski mengunduh dan menginstal aplikasi diluar toko aplikasi resmi cukup beresiko, ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari itu. Salah satunya adalah kamu jadi bisa melewati batasan geografis dari aplikasi tertentu alias mencoba aplikasi yang mungkin tidak tersedia di wilayahmu.
Kemampuan untuk membuka dua aplikasi secara bersamaan dalam satu layar menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki Android. iPhone di sisi lain, tidak dibekali dengan fitur serupa di mana pengguna dibatasi untuk hanya membuka satu aplikasi saja dalam satu layar secara bersamaan. iPhone sebenarnya bisa melakukan fitur multitasking semacam itu namun membutuhkan aplikasi pihak ketiga seperti Split Screen – Dual Window.
Jika kamu menghabiskan banyak waktu menggunakan Google Assistant di Android, maka kamu akan kecewa dengan keterbatasan yang dimiliki asisten digital Apple yaitu Siri. Siri memang tidak seburuk itu karena bisa diandalkan untuk mengatur pengingat, memanggil kontak tertentu atau menyetal lagu, namun jika dibandingkan dnegan Google Assistant, Siri kurang bisa memberikan respon yang cepat dan lebih baik.
Jika enam poin sebelumnya membahas soal software, poin terakhir ini lebih membahas soal hardware. Salah satu masalah yang pasti ditemui oleh pengguna Android yang beralih ke iPhone berkaitan dengan kabel pengisian daya. Sebab, iPhone masih menggunakan kabel Lightning yang eksklusif jika dibandingkan dengan kabel USB-C di Android. Selain dikenal mudah rusak, kabel Lightning tidak kompatibel dengan banyak perangkat, punya kecepatan pengisian daya yang terbatas dan memiliki banderol harga yang mahal.
Demikian tadi ulasan mengenai beberapa tantangan yang pasti ditemukan ketika beralih dari Android ke iPhone. Tertarik untuk beralih ke iPhone setelah membaca ulasan di atas?