Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Penghargaan Metaphor: ReFantazio di The Game Awards 2024

Metaphor: ReFantazio (dok. Atlus/Metaphor: ReFantazio)
Intinya sih...
  • Metaphor: ReFantazio berhasil memenangkan 3 kategori penghargaan di The Game Awards 2024.
  • Game ini meraih Best Narrative dengan cerita yang segar dan kreatif, serta mengalahkan game-game seperti Final Fantasy VII: Rebirth dan Silent Hill 2.
  • Best Art Direction juga diraih oleh Metaphor: ReFantazio, berkat kreativitas visualnya yang unik dan terinspirasi dari lukisan klasik Hieronymous Bosch.

Metaphor: ReFantazio (2024) adalah salah satu game unggulan dalam ajang The Game Awards 2024. Sebab, ia terpilih jadi nomine untuk enam kategori penghargaan. Adapun, penghargaannya adalah Game of the Year, Best Game Direction, Best Narrative, Best Art Direction, Best Score and Music, dan Best RPG.

Dalam acara puncak pengumuman pemenang The Game Awards 2024 pada, Jumat (13/12/2024) kemarin, Metaphor: ReFantazio berhasil memenangi beberapa kategori penghargaan. Penasaran piala aja saja yang dibawa pulang Metaphor: ReFantazio? Yuk, simak daftarnya di bawah ini!

1. Kombinasi cerita realistis dengan tema fantasi membuat game ini meraih piala Best Narrative

cuplikan gameplay Metaphor: ReFantazio (dok. Atlus/Metaphor: ReFantazio)

Best Narrative adalah kategori penghargaan yang mengapresiasi salah satu elemen paling penting dalam sebuah game, yakni narasi cerita. Menangnya Metaphor: ReFantazion dalam kategori ini jelas sebuah pencapaian besar. Pasalnya, ia bersaing dengan game-game yang bisa dibilang masterpiece dalam hal storyline. Game ini mengalahkan Final Fantasy VII: Rebirth, Senua's Saga: Hellblade II, Like a Dragon: Infinite Wealth, dan Silent Hill 2. 

Metaphor: ReFantazio menceritakan tentang sepak terjang pemuda bernama Will untuk mengumpulkan dukungan sebanyak mungkin guna memenangkan sayembara menjadi raja baru. Namun, itu tidaklah mudah. Will adalah pemuda yang terlahir dari ras yang dikucilkan masyarakat. Ceritanya adalah penggabungan sempurna dari tema kepahlawanan 

Faktor utama kemenangan Metaphor: ReFantazio adalah hadirnya cerita yang segar dan kreatif. Mencoba menyampaikan alur cerita realistis dalam latar dunia fantasi, Ia mengangkat isu-isu seperti opresi, diskriminasi, dan rasisme dengan dewasa. Saingan beratnya, Silent Hill 2 dan Final Fantasy VII: Rebirth mungkin punya cerita epik. Namun, mereka adalah game remake yang menawarkan polesan dari cerita lama.

2. Visual yang artistik antar Metaphor: ReFantazio raih penghargaan Best Art Direction

Potret monster bernama Homo Avades yang terinspirasi dari lukisan Hieronymous Bosch bernama "The Garden of Earthly Delights". (dok. Atlus/Metaphor: ReFantazio)

Visual adalah elemen krusial dari sebuah game. Ia bisa menyajikan visual realistis memukau atau visual unik yang artistik. Oleh sebab itu, The Game Awards 2024 punya penghargaan khusus untuk keindahan visual, yakni Best Art Direction, yang juga dimenangi oleh Metaphor: ReFantazio. Saingan dari game ini terbilang berat, lho! Ada Astro Bot, Black Myth: Wukong, Elden Ring: Shadow of the Erdtree, dan Neva. Semuanya memiliki kualitas visual yang gak hanya indah, tetapi juga punya gaya artistik tersendiri.

Aspek yang membuat Metaphor: ReFantazio memenangi Best Art Direction adalah karena kreativitasnya. Mulai dari desain UI yang estetik, desain para karakter yang ikonis, dan yang paling mencuri perhatian, desain para bos yang terinspirasi dari lukisan klasik karya Hieronymous Bosch, pelukis era Renaisans asal Belanda yang sangat terkenal. Adaptasi karya Hieronymous Bosch ini gak hanya sebuah upaya kreatif untuk visual yang unik dan artistik, tetapi juga memanfaatkan nilai filosofis mendalam dari lukisan untuk dituangkan dalam cerita. Kreatif banget, kan? Gak heran jika game buatan Atlus ini menyabet gelar Best Art Direction.

3. Kombinasi elemen gameplay dan visual yang apik, Metaphor: ReFantazio berhasil dinobatkan sebagai Best Role Playing Game

Cuplikan mekanisme kombat dari Metaphor: ReFantazio. (dok. Atlus/Metaphor: ReFantazio)

Gak hanya alur cerita dan visualnya saja, Metaphor: ReFantazio juga best overall sebagai game RPG. Pasalnya, ia juga menyabet gelar Best RPG di The Game Awards 2024. Tentunya cerita dan visual menjadi faktor terbesar dalam kemenangan ini. Namun, penggemar juga gak bisa mengabaikan elemen lainnya. Dari segi mekanisme gameplay, Metaphor: ReFantazio hadirkan kombinasi untuk antara turn-based combat dan action hack and slash. Ini cukup seru.

Selain itu, game ini turut hadirkan skor dan musik yang juga gak kalah memukau. Shoji Meguro yang dikenal karena musik-musiknya dalam waralaba Persona, memakai bahasa fiktif dalam meracik musik game ini. Ia terinspirasi dari Esperanto, bahasa buatan ciptaan dokter Polandia, Ludwik Lejzer Zamenhof yang dibuat pada 1887. Meski tidak menang, masuknya game ini dalam nominasi Best Score and Music dan Best Game Direction juga menjadi bukti bahwa game ini memang RPG terbaik tahun ini. Mampu mengalahkan Elden Ring: Shadow of the Erdtree, Final Fantasy VII: Rebirth, dan Dragon's Dogma 2 dalam kategori RPG adalah pencapaian yang luar biasa, lho!

Dari enam nominasi penghargaan yang diikuti, Metaphor: ReFantazio berhasil menjuarai tiga. Sebuah pencapaian yang luar biasa, bukan? Kesuksesan game standalone Atlus ini kemungkinan akan membuka gerbang untuk sekuel. Patut dinantikan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mito Rudito
EditorMito Rudito
Follow Us