3 Pilihan Romance Paling Kontroversial di Seri Game Persona

Persona adalah salah satu game andalan Atlus, developer asal Jepang. Game ini menawarkan gameplay yang unik dengan kombinasi dungeon crawling dan life simulation menarik. Salah satu fitur yang selalu dinantikan di game ini adalah simulasi kencannya.
Mulai dari game Persona 3, fitur dating sim memang telah jadi bagian penting dari spin-off Shin Megami Tensei ini. Bahkan, ia jadi salah satu nilai jual utama. Namun, fitur dating-sim dari game ini juga pernah memicu beberapa kontroversi perihal karakter yang terlibat.
Penasaran dengan apa yang terjadi? Berikut ini tiga pilihan romance paling kontroversial di seri game Persona. Coba simak pelan-pelan, ya!
1. Ken Amada, seorang bocah 10 tahun di Persona 3 Portable, melanggar age of sexual consent
Persona 3 Portable (2009) adalah versi dari Persona 3 yang rilis untuk PlaySyation Portable. Pada fitur baru di game ini, kamu bisa memilih karakter utama cewek. Hal tersebut mengubah beberapa alur cerita dan gameplay. Salah satunya adalah pilihan gebetan yang beda total. Yang paling mengejutkan, Ken Amada masuk daftar romanceable.
Entah apa yang dipikirkan Atlus saat membuat Ken Amada sebagai opsi gebetan di Persona 3 Portable. Sebab, dia sendiri masih berusia 10 tahun. Ken Amada terhitung anak-anak. Sebagai informasi, umur minimal age of sexual consent di Jepang adalah 13 tahun. Perilaku Ken Amada sebagai seorang kekasih juga tak mencerminkan anak seusianya di Persona 3 Portable.