Akhirnya, Ubisoft Umumkan Seri Assassin's Creed Berlatar Jepang!

Saat ini, namanya "Codename RED"!

Assassin's Creed is back!

Dua tahun tanpa kabar setelah merilis Assassin's Creed: Valhalla pada 2020, Ubisoft akhirnya mengumumkan seri lanjutan Assassin's Creed di Ubisoft Forward pada Sabtu (10/9/2022) kemarin.

Berlatar di Baghdad pada abad ke-9, Assassin's Creed Mirage menghadirkan Basim Ibn Ishaq sebagai assassin terbaru. Game ini dikabarkan rilis pada 2023 untuk konsol current gen seperti Xbox Series X

S, Xbox One, PlayStation 5 (PS5), PS4, PC, dan Amazon Luna.

Meski begitu, penggemar masih menuntut seri Assassin's Creed yang berlatar di Jepang pada masa feodal. Ternyata, perusahaan game asal Prancis ini mendengar dan menjawab permintaan fans. Belum memiliki judul resmi selain Assassin's Creed Codename Red, Ubisoft siap menciptakan petualangan shinobi di Negeri Sakura!

1. Teaser Assassin's Creed Codename RED bikin merinding senang!

Dirilis pada Minggu (11/9/2022) dini hari waktu Indonesia, Ubisoft memperlihatkan sebuah video tease untuk Codename RED. Bak terkoneksi dengan Animus, penonton lalu dibawa kembali ke Jepang pada masa feodal.

Dengan latar belakang matahari (yang sekaligus menjadi lambang Jepang) dan istana (yang terlihat seperti Istana Osaka), seorang shinobi melompat lalu mendarat di atap sebuah bangunan tua Jepang sambil menghunuskan katana, lalu hidden blade. Dalam keterangannya, Ubisoft menuliskan:

"Rasakan pengalaman fantasi shinobi sepenuhnya dalam game RPG berbasis open world mendatang Ubisoft berlatarkan Jepang pada masa Feodal: Assassin's Creed Codename RED."

Ditonton jutaan penggemar Assassin's Creed di seluruh dunia, teaser Codename RED yang berdurasi 20 detik ini sukses mendulang pujian dan memantik antisipasi para gamer.

2. Perubahan gaya Assassin's Creed dari waktu ke waktu

Vice President Executive Producer untuk Assassin's Creed, Marc-Alexis Côté, memang mengumumkan Assassin's Creed Mirage sebagai ujung tombak rilisan Ubisoft. Namun, Marc-Alexis tak berhenti sampai situ saja, karena setelahnya ia mengumumkan "masa depan" Assassin's Creed, salah satunya adalah Codename RED

Menurut Marc-Alexis, Assasin's Creed sebenarnya tengah memasuki "periode ketiga". Hal ini terlihat dari Mirage yang memadukan gaya permainan Assassin's Creed zaman dulu yang sarat dengan action-adventure dan role playing game (RPG).

"Lanjut ke Periode 3, Anda akan melihat makin banyak keberagaman dari segi gameplay, dan Ubisoft ingin tetap mendukung game produksinya untuk waktu yang lebih lama. Jadi, tak akan ada game RPG tiap tahunnya," ujar Marc-Alexis.

Dari pernyataannya, ia membagi Assassin's Creed ke dalam berbagai periode:

  • Periode 1 (Action-adventure): Assassin's Creed (2007)–Assassin's Creed Syndicate (2015)
  • Periode 2 (RPG): Assassin's Creed Origins (2017)–Valhalla (2020)

"Ubisoft ingin mendukung produk RPG-nya, salah satunya yang telah kami umumkan, Assassin's Creed Codename RED, untuk waktu yang lebih lama," umbuh Marc-Alexis.

3. Sudah berpengalaman, Ubisoft Quebec siap kembangkan Codename RED

Akhirnya, Ubisoft Umumkan Seri Assassin's Creed Berlatar Jepang!Assassin's Creed Codename RED (Dok. Ubisoft)

Marc-Alexis membeberkan bahwa Ubisoft akan menyerahkan proyek RPG ini kepada cabangnya di Kanada, Ubisoft Quebec. Yang mengepalai proyek ini adalah mantan creative director Assassin's Creed Odyssey (2018), Jonathan Dumont, yang sudah akrab dengan elemen RPG dalam seri tersebut.

Ubisoft Quebec bertugas untuk memastikan Codename RED tetap mengikuti zaman. Selain itu, Marc-Alexis menjelaskan bahwa dengan Codename RED, jika Ubisoft Quebec ingin membuat Assassin's Creed berbasis RPG di masa depan, mereka bisa menerapkan hal-hal yang telah dipelajari dari Codename RED.

"Saya rasa ada keuntungan dari membuat game yang amat berbeda satu dari yang lain di kedua studi kami karena ini membantu kami berkolaborasi. Ubisoft bukan hanya soal RPG saja," ucap Marc-Alexis.

Ubisoft Quebec bukanlah nama baru di Assassin's Creed. Berkolaborasi dengan Ubisoft Montreal, Ubisoft Quebec masuk ke perkembangan Assassin's Creed pada 2010 dengan Assassin's Creed Brotherhood dan terus dipercaya hingga Valhalla.

Baca Juga: 7 Momen Paling Berkesan di Game Assassin's Creed

4. Kenapa butuh waktu lama?

Permintaan Assassin's Creed bertema Jepang pada masa feodal tidaklah baru, dari sekadar posting hingga fan art. Jadi, dari Perang Peloponesos sampai masa Revolusi Industri Inggris, mengapa butuh 15 tahun bagi Ubisoft untuk mengumumkan assassin dari Jepang?

Menurut Marc-Alexis, pengembangan Assassin's Creed Jepang tidak bisa dilakukan dengan gegabah. Dengan ekspektasi yang tinggi terhadap Assassin's Creed, Marc-Alexis mengklaim bahwa Ubisoft sekarang punya tim, pengetahuan, dan struktur analisis yang bisa menciptakan pengalaman imersif Assassin's Creed di Jepang.

"Saya rasa tim Ubisoft telah matang dalam menelaah sejarah dalam mendekati budaya [Jepang] yang amat berbeda, sehingga tetap relevan terhadap kebudayaan [Jepang] dan gaya Assassin's Creed. Ini adalah kebudayaan yang harus kita sajikan dengan sempurna," kata Marc-Alexis.

5. Belajar dari Odyssey dan Valhalla, ke manakah arah Codename RED?

Akhirnya, Ubisoft Umumkan Seri Assassin's Creed Berlatar Jepang!Ubisoft Anvil, engine yang mendasari Assassin's Creed, Prince of Persia, hingga Immortals Fenyx Rising (Dok. Ubisoft)

Sementara Mirage berarti kembalinya Ubisoft ke action-adventureCodename RED akan menjadi perwakilan RPG yang memaknai periode ke-2 Assassin's Creed. Jadi, ke mana arah Codename RED?

Marc-Alexis tidak membeberkan lebih jauh. Hanya saja, ia mengatakan bahwa perkembangan engine Ubisoft Anvil yang mendasari Assassin's Creed akan memperlihatkan detail yang lebih tajam. Definisi yang diberikan Marc-Alexis adalah "pendekatan next-gen terhadap RPG dari segi ketelitian grafis".

"Namun, kami perlu menerapkan apa yang telah kami pelajari dari Odyssey dan Valhalla untuk mewujudkan kemampuan terbaik Ubisoft dalam bidang RPG," tutur Marc-Alexis.

6. Codename RED ucapkan selamat tinggal ke konsol lama

Sebelum tahu tanggal rilisnya, ada kabar buruk, nih! Sayangnya, dengan hadirnya Mirage, Ubisoft menutup gerbang Assassin's Creed ke konsol lama. Pasalnya, Codename RED akan jadi Assassin's Creeed pertama yang ditujukan khusus untuk konsol seri current dan next-gen, seperti PS5, XBOX Series XS, PC, dan platform lainnya.

Umumnya, Ubisoft butuh minimal 3 tahun untuk mengembangkan Assassin's Creed. Akan tetapi, Marc-Alexis mengatakan bahwa hal ini akan berubah dengan pengembangan Assassin's Creed di masa depan yang akan butuh waktu cukup lama.

"Jadi, kami beralih ke siklus pengembangan yang lebih lama agar lebih berkelanjutan untuk sumber daya manusia dan teknologi Ubisoft. Dengan begitu, Ubisoft bisa bahu-membahu dalam menciptakan serta mendukung game kami dalam waktu yang lebih lama," papar Marc-Alexis.

Akhirnya, Ubisoft Umumkan Seri Assassin's Creed Berlatar Jepang!Assassin's Creed Codename HEXE (Dok. Ubisoft)

Itulah beberapa fakta mengenai Assassin's Creed Codename RED. Ingat, Codename RED bukan judul resmi dan tanggal rilis game ini bahkan masih belum diumumkan oleh Ubisoft.

Bersama dengan pengumuman Mirage dan Codename RED, Ubisoft mengumumkan sejumlah proyek baru, seperti:

  • Assassin's Creed Codename HEXE (dikembangkan oleh Ubisoft Montreal dan dinakhodai oleh Clint Hocking [creative director untuk game Splinter Cell: Chaos Theory, Far Cry 2, dan Watch Dogs: Legion])

  • Assassin's Creed Codename INFINITY (pusat koneksi game Assassin's Creed yang akan menggabungkan game baru [seperti RED dan HEXE] dengan judul Assassin's Creed lawas

  • Assassin's Creed Codename JADE (game HP AAA dengan latar di China)

  • Pengembangan film dan game Assassin's Creed antara Ubisoft dan Netflix

Baca Juga: Urutan 11 Game Assassin's Creed Terjelek hingga Terbaik

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya