5 Bek yang Patut Dipertahankan Hingga Akhir Musim FPL 2025/2026
- Gabriel Magalhaes menjadi bek paling konsisten dengan 80 poin dan rata-rata 8,0 poin per laga.
- Jurrien Timber tampil luar biasa dengan rata-rata 6,6 poin per pertandingan dan 4 clean sheet beruntun.
- Marc Guehi menjadi opsi hemat dengan harga 5,0 juta pounds dan rata-rata 6,4 poin per gameweek 10.
Fantasy Premier League (FPL) 2025/2026 telah berjalan selama 10 gameweek. Hal ini cukup memberikan gambaran performa pemain secara keseluruhan hingga musim berakhir. Dari lini pertahanan, sejumlah bek menunjukkan konsistensi dan kontribusi signifikan baik dalam aspek defensif maupun ofensif, yang menjadikannya aset penting bagi para manajer FPL.
Musim ini juga memperlihatkan, nilai tak selalu ditentukan oleh harga tinggi semata, melainkan oleh stabilitas dan potensi poin jangka panjang. Lima nama berikut menjadi contoh nyata dari bek yang layak dipertahankan hingga akhir musim. Berdasarkan data performa terbaru dan jadwal pertandingan yang relatif bersahabat, mereka terbukti mampu memberi dampak nyata di papan klasemen FPL.
1. Gabriel Magalhaes menjadi bek paling konsisten yang menyumbang poin tiap gameweek
Gabriel Magalhaes menjadi bek dengan poin tertinggi hingga gameweek ke-10 FPL, yakni 80 poin, serta mencatat rata-rata 8,0 poin per laga. Ia tampil konsisten dalam empat pertandingan terakhir dengan raihan 12, 9, 12, dan 9 poin, yang memperlihatkan kestabilan yang jarang dimiliki bek lain pada musim ini. Performa tersebut ditopang oleh kontribusi menyerang melalui expected assists (xA) di angka 0,52 berkat keterlibatannya memaksimalkan peluang bola mati yang sering memberi Arsenal keunggulan.
Selain ketajaman ofensifnya, Gabriel juga menjadi andalan dalam menjaga area pertahanan. Arsenal menunjukkan kekompakan di lini belakang dengan rangkaian clean sheet beruntun dan jadwal yang relatif bersahabat melawan Sunderland, Tottenham Hotspur, Chelsea, dan Brentford. Dengan kombinasi ketangguhan bertahan, ancaman set-piece, serta peluang meraih bonus, Gabriel layak disebut sebagai aset set and forget bagi setiap manajer FPL.
2. Kemampuan defensif dan ofensif membuat Jurrien Timber patut dipertahankan
Setelah pulih dari cedera panjang, Jurrien Timber tampil luar biasa dengan rata-rata 6,6 poin per pertandingan dan 4 clean sheet beruntun. Ia tidak hanya kokoh dalam bertahan, tetapi juga aktif mendukung serangan dengan expected goals (xG) 0,19 dan xA 0,15, yang menunjukkan keseimbangan antara kontribusi ofensif dan defensif yang jarang dimiliki bek sayap lain. Keberadaannya di sisi lapangan menjadikan Arsenal makin variatif dalam membangun serangan.
Performa Arsenal sebagai tim turut memperkuat nilai FPL Timber. Dalam 6 gameweek terakhir, Arsenal mencatat xG tertinggi di Premier League, yang menggambarkan kemampuan menciptakan peluang berlimpah. Dengan jadwal yang tidak terlalu berat dan gaya bermain menyerang yang memberi ruang bagi bek seperti Timber untuk maju ke depan, peluangnya meraih bonus tambahan dari assist dan clean sheet kian terbuka lebar.
3. Marc Guehi bisa menjadi opsi yang hemat sekaligus konsisten dalam performanya
Dengan harga 5,0 juta pounds dan rata-rata 6,4 poin per gameweek 10, Marc Guehi menjadi pilihan paling efisien dari skuad Crystal Palace. Ia menjadi bek dengan kontribusi tertinggi bagi tim sejauh ini. The Eagles kini juga memasuki fase jadwal yang lebih bersahabat melawan Brighton & Hove Albion, Wolverhampton Wanderers, Manchester United, dan Burnley, sehingga peluang clean sheet meningkat.
Selain solid dalam bertahan, Guehi juga memberikan kontribusi ofensif dengan 1 gol dan 3 assist, serta hanya sekali gagal mencetak poin berarti sepanjang musim. Dengan catatan 3 clean sheet dan peran penting dalam sistem Pelatih Oliver Glasner, Guehi menawarkan kombinasi dari poin bertahan, umpan, hingga potensi bonus. Ia adalah bek murah yang bisa tetap diandalkan hingga musim berakhir tanpa perlu banyak rotasi.
4. Kontribusi defensif Marcos Senesi mampu memberikan nilai diferensial bagi manajer FPL
Marcos Senesi menjadi fondasi pertahanan AFC Bournemouth musim ini dengan total 56 poin dan rata-rata 5,6 poin per laga. Ia sering mengamankan poin tambahan berkat kontribusinya dalam duel udara dan intersepsi, yang membuatnya menjadi magnet bonus di tiap laga. Stabilitas ini menjadikan Senesi salah satu aset defensif dengan nilai terbaik di luar tim elite.
Meskipun Bournemouth belum dikenal sebagai tim dengan rekor clean sheet terbaik, Senesi tetap memberi nilai tambah lewat xA 0,18. Dengan jadwal yang relatif ringan, menghadapi Aston Villa, West Ham United, Sunderland, dan Everton, ia berpeluang mempertahankan performanya. Kepemilikannya yang mencapai 34 persen menunjukkan, banyak manajer FPL mulai menyadari potensinya sebagai diferensial defensif yang konsisten dalam memberi hasil.
5. Micky van de Ven layak dipertahankan karena peran aktifnya dalam situasi bola mati
Micky van de Ven menunjukkan performa luar biasa ketika mencatat 23 poin saat menghadapi Everton pada gameweek ke-9 dan kini memiliki rata-rata 5,7 poin per laga. Sebagai bagian dari lini belakang Tottenham Hotspur, ia dikenal karena kecepatannya membaca permainan dan menutup ruang serangan balik lawan. Di bawah sistem permainan ofensif Pelatih Thomas Frank, Van de Ven juga aktif terlibat dalam situasi bola mati.
Data menunjukkan kontribusi menyerangnya dengan xG 1,07, yang menandakan potensi gol dari set-piece yang terus meningkat. Dengan harga hanya 4,7 juta pounds, ia merupakan pilihan hemat berpotensi besar untuk manajer yang mencari kestabilan tanpa mengorbankan potensi ofensif. Meski demikian, kehati-hatian tetap diperlukan karena performa kandang Spurs belum konsisten, dalam lima laga terakhir di markas sendiri, mereka menelan 3 kekalahan, 1 hasil imbang, dan hanya 1 kemenangan.
Lima nama di atas mewakili tipe bek ideal dalam FPL 2025/2026: konsisten, efisien, dan berpotensi tinggi dalam dua fase permainan. Mempertahankan mereka hingga akhir musim bisa menjadi strategi aman sekaligus langkah cerdas untuk menjaga stabilitas poin dan menghadapi rotasi yang tak terhindarkan pada paruh kedua musim.
