[REVIEW] Resident Evil 4 Remake—Penyempurnaan dari Game Legendaris

Lebih bagus dari versi aslinya!

Siapa, sih, yang tidak mengenal serial game Resident Evil? Ya, waralaba milik Capcom tersebut memang sudah melegenda, bahkan dibuat ke dalam bentuk media hiburan lainnya, seperti film layar lebar dan serial TV. Penulis sendiri merupakan salah satu gamer yang sudah mengikuti semua seri game Resident Evil sejak pertama kali dirilis di PS1 pada 1996 lalu.

Nah, pada 24 Maret 2023 kemarin, Capcom kembali mencuri perhatian dunia gaming karena mereka sukses merilis Resident Evil 4 versi remake. Serial Resident Evil 4 sendiri merupakan salah satu seri legendaris dari Capcom yang dulunya menjadi game horor terbaik di konsol PS2 dan GameCube. Pada 2005, tidak banyak game horor dengan grafik memukau yang juga mempunyai narasi cerita berbobot.

Tentu saja kesuksesannya kala itu tak lepas dari usaha Capcom dan tangan dingin Shinji Mikami. Oke, lantas bagaimana dengan versi remake-nya? Sebelum membeli game ini, ada baiknya kamu simak ulasan atau review Resident Evil 4 remake berikut, ya!

1. Narasi cerita yang sama dengan versi aslinya

[REVIEW] Resident Evil 4 Remake—Penyempurnaan dari Game LegendarisResident Evil 4 remake tentu memiliki narasi yang sama dengan versi aslinya. (dok. Capcom/Resident Evil 4)

Kamu akan menjadi Leon Scott Kennedy, seorang penyintas pada judul sebelumnya, yakni Resident Evil 2. Namun, kali ini Leon bukanlah petugas polisi junior yang tampak hijau seperti game sebelumnya. Dalam Resident Evil 4, Leon sudah bertransformasi menjadi agen pemerintah yang bahkan dipercaya untuk mengawal Presiden Amerika Serikat setelah terjadinya insiden Raccoon City dalam Resident Evil 3.

Nah, sekitar 6 tahun sesudah hancurnya Kota Raccoon dalam Resident Evil 3, Leon ditugaskan oleh presiden AS untuk menyelamatkan putrinya yang tengah diculik oleh sekelompok teroris senjata biologis yang ada di desa terpencil Eropa. Tentu saja, kamu ditugaskan dengan pengawal dan polisi yang menemanimu sampai di tempat tujuan.

Sayangnya, kedua orang polisi yang bertugas mengawalmu malah dihabisi oleh penduduk desa yang sudah berubah menjadi sesuatu. Well, sejak 2005 lalu, sebetulnya penulis bertanya-tanya kenapa seorang Presiden Amerika hanya menugaskan Leon dan dua orang polisi dalam misi berbahaya ini? Rupanya, presiden memang hanya percaya pada Leon karena orang dalam pemerintahan juga disusupi oleh kaki tangan Umbrella.

Selain itu, Capcom dan Shinji Mikami menginginkan aura menyeramkan yang intens sehingga penggunaan pasukan elite yang masif justru akan menghilangkan unsur tersebut. Sejak awal game ini, kamu akan bertugas sendirian dalam mencari dan menyelamatkan putri Presiden AS, Ashley Graham. Namun, tentu saja akan muncul karakter lain, seperti Ada Wong, Luis Sera, Jack Krauser, dan Ingrid Hunnigan.

Masalahnya, ada hal besar yang bakal dihadapi oleh Leon dalam game ini. Semua penduduk desa telah berubah menjadi manusia yang sama sekali tidak ramah. Mereka akan mengejar, memburu, dan membunuh orang asing yang masuk ke wilayah tersebut. Mulai dari sinilah, kamu akan berusaha untuk survive dan menyelidiki semua kejadian di desa tersebut.

Mereka juga berada dalam sebuah kultus atau aliran sesat bernama Los Illuminados. Dalam bahasa Spanyol, Los Illuminados merujuk pada "Yang Tercerahkan" dalam kepercayaan neopagan yang berkembang di Desa Valdelobos (desa para serigala). Tempat inilah yang menjadi latar kejadian dalam Resident Evil 4. Nah, kultus sesat ini rupanya dipimpin oleh pihak lain yang lebih kuat, seperti Ramon Salazar, Osmund Saddler, dan Bitores Mendez.

Sebagai Leon, kamu juga akan dibekali dengan kemampuan penyintas yang berada di atas rata-rata. Selain itu, ada beberapa perbekalan yang bakal menemani petualanganmu di sini, mulai dari senjata, map, koin emas, sampai alat komunikasi. Secara umum, Capcom sudah mampu mempertahankan komitmen berdasarkan narasi dan fondasi cerita aslinya. Unsur nostalgia inilah yang sanggup diangkat oleh developer dengan polesan yang jauh lebih apik.

2. Aplikasi latar yang lebih menyeramkan

[REVIEW] Resident Evil 4 Remake—Penyempurnaan dari Game LegendarisResident Evil 4 remake memiliki latar yang lebih gelap alias menyeramkan. (dok. Capcom/Resident Evil 4)

Kenapa penulis suka dengan karya Capcom yang satu ini? Itu karena mereka sanggup membuat latar, tempat, dan berbagai ornamen asli menjadi lebih gelap alias menyeramkan. Lingkungan desa dan rumah-rumah penduduk terasa sangat lekat dengan konsep Los Illuminados yang sejak awal dikenalkan oleh Capcom.

Ambil contoh, kehadiran Chainsaw Man yang sebetulnya sudah cukup menakutkan dalam versi aslinya menjadi jauh lebih hidup dan atraktif dalam Resident Evil 4 remake. Bukan hanya itu, semua penduduk desa yang terkena parasit Plaga akan bertindak sesuai AI yang jauh lebih cerdas dari game sebelumnya.

Di mata penulis, Resident Evil 4 remake memiliki segala macam penghitungan yang lebih seimbang jika dibandingkan dengan versi aslinya. Bukan tanpa alasan, Capcom sepertinya sengaja membuat serial ini satu level lebih baik dari versi aslinya karena Resident Evil 4 adalah tonggak sejarah bagi developer untuk mengenalkan grafik AAA yang lebih baik dan mekanisme baru bernama over-the-shoulder.

Lewat mekanisme baru inilah, Capcom selalu sukses menghadirkan game Resident Evil selanjutnya melalui pandangan orang ketiga tepat di belakang bahu karakter. Pada 2005, cara macam ini dianggap sebagai sebuah trik revolusioner yang penuh dengan "perjudian" mengingat pada seri Resident Evil pertama hingga Resident Evil 3 Nemesis semuanya berjalan di atas mekanisme sudut pandang tetap.

Baca Juga: 5 Fakta Resident Evil Universe, Waralaba Game Horor Terbesar

3. Mekanisme gameplay solid dan berbobot

[REVIEW] Resident Evil 4 Remake—Penyempurnaan dari Game LegendarisMekanisme gameplay yang diterapkan dalam Resident Evil 4 sudah sangat solid dan berbobot. (dok. Capcom/Resident Evil 4)

Jika menengok ke belakang, kita akan tahu kenapa Resident Evil 4 rilisan 2005 menjadi salah satu game Capcom yang paling penuh dengan "perjudian". Saat itu, Capcom dan Shinji Mikami berani menerapkan segala sesuatu yang benar-benar berbeda. Bahkan, Resident Evil 4 sanggup membuat konsol PS2 bekerja di batas maksimalnya.

Selain grafik AAA yang jauh lebih bagus dari serial sebelumnya, Resident Evil 4 juga berani menghadirkan mekanisme gameplay yang masih dirasa asing oleh penggemar kala itu. Hebatnya, mekanisme itulah yang rupanya sangat disukai oleh gamer. Sejak itu, Capcom selalu getol menelurkan karya Resident Evil mereka dengan mekanisme baru yang condong merepresentasikan aksi ketimbang horor.

Beruntung, Resident Evil 4 remake bisa berdiri teguh di atas keseimbangan. Pada satu sisi, ia tetap bertahan dalam konsep horor yang mencekam. Namun, di sisi lain, ada elemen aksi yang mampu mendampingi semua hal menyeramkan di sana. Nah, mekanisme gameplay inilah yang sangat disukai oleh gamer dan penggemar, termasuk penulis sendiri.

Menggerakkannya dengan keyboard dan mouse akan sama solidnya jika dibandingkan dengan stik, misalnya milik PS5 dan Xbox Series X. Lalu, hal yang membuat kita cukup kagum dengan karya ini adalah minimnya bug atau eror. Rasanya hampir gak ada bug sama sekali ketika penulis memainkannya selama beberapa jam. Tentu hal ini menandakan bahwa Capcom sangat serius membesarkan Resident Evil 4 layaknya anak yang baru lahir.

Terus, apa lagi yang membedakannya dengan versi asli rilisan 2005? Well, hal cukup krusial adalah AI dari Ashley Graham yang makin cerdas dan dewasa. Ia tidak lagi menyebalkan dan merepotkan seperti dulu. Meski ada beberapa adegan yang membuat penulis jengkel, secara umum interaksi in-game Ashley Graham dalam Resident Evil 4 remake sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

4. Kualitas audiovisual memesona

[REVIEW] Resident Evil 4 Remake—Penyempurnaan dari Game LegendarisResident Evil 4 terbaru menghadirkan grafik AAA kelas atas berciri khas game Capcom modern. (dok. Capcom/Resident Evil 4)

Tentu saja embel-embel remake dalam game ini bukan pemanis belaka. Resident Evil 4 remake sudah mampu menyajikan kualitas visual AAA yang memesona dengan detail tinggi. Aura menyeramkan bakal hadir di setiap sudut tempat. Tak peduli apakah latar berada di tempat yang terang atau gelap, semuanya bisa menerjemahkan rasa waswas dan siaga dalam benak Leon.

Selain Microsoft Windows (PC), game ini juga dirilis untuk konsol terbaru, yakni PS5 dan Xbox Series X yang tentu saja bisa berjalan pada resolusi 4K dengan 60 fps yang stabil. Nah, untuk PC, spesifikasi yang diminta adalah RAM 16 GB, VGA setara GTX 1660 Super atau di atasnya, prosesor Intel Core i7 generasi menengah, dan kapasitas HDD atau SSD sebesar 60 GB. Jangan lupa, game ini meminta DirectX 12 sebagai dasar grafiknya.

Untuk audio dan suara yang dihasilkan juga sama bagusnya. Setiap detail suara mampu dibuat dengan baik oleh Capcom dan tentunya akan terasa berkelas di telinga kita. Seperti biasa, kalau mau memainkannya lebih detail pada malam hari, kamu bisa menggunakan headset untuk menambah aura horor yang jauh lebih intens.

5. Jaga konsistensi dan komitmen melalui karya legendaris

[REVIEW] Resident Evil 4 Remake—Penyempurnaan dari Game LegendarisResident Evil 4 adalah sebuah komitmen yang bisa dijaga dengan baik oleh Capcom. (dok. Capcom/Resident Evil 4)

Melalui Resident Evil 4 remake, Capcom sudah berhasil menjaga konsistensi dan komitmen yang mereka bangun selama ini. Seperti yang kita tahu, Resident Evil 2 dan Resident Evil 3 versi remake sudah lebih dulu menyapa penggemar dengan caranya yang konsisten. Meskipun Resident Evil 3 remake terkesan ringkas dan mudah, tapi itu tetap bisa dimasukkan sebagai game horor yang berkualitas.

Ada beberapa hal yang membuat Resident Evil 4 versi remake pantas untuk kamu beli dan mainkan:

  • Narasi cerita yang tetap solid dan sesuai dengan versi aslinya. Hal ini akan membawa kita pada nuansa nostalgia di alam visual yang lebih modern.
  • Mekanisme gameplay yang adaptif dan berbobot serta ditopang oleh kemampuan Leon yang mudah kita gerakkan.
  • Latar tempat dan wilayah yang jauh lebih menyeramkan. Tugas ini sanggup diselesaikan dengan baik oleh developer.
  • Keberadaan Ashley Graham yang jauh lebih baik. Ia bukan lagi karakter annoying atau mengganggu yang selalu merepotkan Leon. Sebaliknya, Ashley digambarkan dengan AI yang cukup cerdas dan dewasa.
  • Kualitas visual dan audio ciamik yang bakal memanjakan gamer.
  • Secara umum, game ini memang berada pada level yang berbeda dengan versi aslinya.

Mungkin ada kekurangan, seperti beberapa desain tempat yang agak dipaksakan dan angka fps yang sedikit turun. Namun, kekurangan ini merupakan hal minor yang tidak akan mengganggu jalannya permainan. Oh, ya, Steam menjual Resident Evil 4 seharga Rp800 ribuan. Jika masih kemahalan, kamu bisa menunggu diskon yang mungkin saja dilakukan oleh Steam dalam waktu dekat.

Jadi, bagaimana kesimpulannya? Penulis memberikan skor 5/5 untuk Resident Evil 4 remake. Game ini jelas akan membawa kita dalam nostalgia pada kisah Leon Kennedy dan Ada Wong untuk menyelamatkan putri presiden AS, tapi dengan kualitas audiovisual yang ditingkatkan secara masif. So, siapkan dirimu untuk bertualang di tengah masifnya serangan para Ganado yang brutal.

https://www.youtube.com/embed/Id2EaldBaWw

Baca Juga: Bikin Penasaran, Ini 5 Fakta dan Rumor Resident Evil 4 Remake

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya