Saat ini, genre RPG lebih didominasi oleh game RPG barat dengan sistem combat aksi daripada game JRPG dengan sistem combat berbasis giliran. Kendati demikian, game JRPG tetap punya pasarnya sendiri dan masih diminati oleh banyak pemain hingga kini.
Kesuksesan game JRPG dari seri besar seperti Final Fantasy atau Pokemon sangatlah wajar mengingat nama besar keduanya, namun diluar sana ternyata ada cukup banyak game JRPG apik yang bukan bagian dari seri apapun. Berikut daftarnya.
Pengembangan Crimson Shroud melibatkan developer dengan nama besar seperti Level-5, yang dibantu oleh developer kecil seperti Nex Entertainment. Game ini dirilis secara eksklusif untuk Nintendo 3DS pada tahun 2012 dan membawa tiga karakter yaitu Giauque, Frea dan Lippi. Game ini dirancang seperti Dungeons & Dragons, lengkap dengan figur miniatur, dungeon berbentuk diorama dan mekanisme lemparan dadu. Pertarungannya berbasis giliran dan tiga karakter utamanya masing-masing membawa class Warrior, Mage dan Archer.
Infinite Space menjadi salah satu game paling aneh yang pernah digarap PlatinumGames, namun bukan berarti game JRPG ini buruk. Jika biasanya PlatinumGames mengembangkan padat aksi seperti Bayonetta, Infinite Space lebih seperti Star Trek versi Jepang. Pada game ini, pemain bisa mengoperasikan kapal luar angkasa mereka dengan petugas dan tergantung pada siapa yang ditempatkan di mana, akan menentukan fungsi departemen terkait, entah pada bagian yang menembaki musuh atau menyembuhkan lambung kapal.
The Last Remnant memadukan apa yang ditawarkan seri SaGa dan Final Fantasy Tactics. Alih-alih mengendalikan satu karakter individu ketika bertarung, pemain akan mengontrol satu skuad. Semua tetap bisa terlibat dalam konflik kecil, memberi pemain perasaan mengendalikan pasukan di medan perang. The Last Remnant sangat menantang namun punya banyak kekurangan ketika dirilis di Xbox 360, namun semua masalah tersebut untuk sudah diperbaiki dan disempurnakan di versi remaster-nya yang rilis pada tahun 2018.
Opoona menjadi salah satu dari sedikit game JRPG berbasil giliran yang dirilis di Nintendo Wii. Game ini menampilkan sang karakter utama yaitu Opoona, yang diceritakan mendarat darurat di planet asing bersama keluarganya. Opoona merupakan game tentang menyatukan kembali keluarga di mana tiap anggota keluarga yang diselamatkan akan jadi anggota tim baru pemain. Game ini jadi salah satu game paling aneh terbitan Koei, namun tetap menawan dan punya gaya visual cel-shaded yang unik.
Resonance of Fate merupakan game JRPG hasil kolaborasi Tri-Ace (yang dikenal dengan seri Star Ocean), dengan Square Enix dan Sega. Game ini berlatar di dunia pasca apokaliptik di mana manusia menghabiskan hari-hari mereka di sebuah tower tinggi dengan polusi mematikan di bawahnya. Cerita game ini terstruktur secara episodik dan gameplay-nya menjadi salah satu yang paling keren untuk dilihat, namun sulit untuk dimengerti. Resonance of Fate sempat mendapat versi remaster, namun tidak pernah mendapat sekuel.
Sega punya banyak game yang berakhir diabaikan dan Skies of Arcadia menjadi salah satu yang teratas. Game JRPG yang mengusung sistem combat berbasis giliran ini pertama kali dirilis di Sega Dreamcast, sebelum di-porting ke GameCube. Sayangnya setelah itu, game ini seakan menghilang dan hanya karakter utamanya yaitu Vyse yang sempat muncul di game lain yaitu Valkyria Chronicles. Skies of Arcadia sendiri sendiri bercerita mengenai bajak laut udara yang mencoba menyelamatkan dunia.
Terakhir ada Sweet Home, salah satu game NES paling penting sepanjang masa sekaligus salah satu yang paling dilupakan. Game ini dikembangkan oleh Capcom dan mengadaptasi film Jepang. Di awal, pemain akan memilih anggota kelompok mereka dan menjelajahi rumah berhantu. Setiap karakter dilengkapi dengan item yang bisa digunakan untuk melewati rintangan seperti kunci gembok untuk membuka pintu. Kerennya, game ini menjadi salah satu yang memberi ide Capcom untuk membuat Resident Evil.
Itulah tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa game JRPG paling seru yang bukan bagian seri apapun. Pernah memainkan game-game di atas?