7 Game Ubisoft yang Memenuhi Ekspektasi Pemain

Dengan Watch Dogs pertama yang cukup kontroversial karena produk finalnya tidak sama dengan trailer-nya yang terlihat menjanjikan, ekspektasi pemain terhadap Watch Dogs jadi tidak terlalu tinggi. Alasannya sederhana, pemain tidak ingin dikecewakan lagi. Untungnya, Watch Dogs 2 berujung memuaskan dengan latar San Francisco yang lebih penuh warna dan karakter utama baru yang lebih menyenangkan. Game rilisan tahun 2016 ini berakhir sebagai game hacker yang lebih lengkap dan menarik dibanding pendahulunya.

Dibanding game-game Rainbow Six sebelumnya, Rainbow Six Siege menjanjikan pengalaman FPS yang lebih kompetitif sehingga banyak yang meragukan bahwa game ini akan sukses, terlebih dengan fase beta-nya yang tidak berjalan mulus. Namun kerennya, Siege malah berakhir menyenangkan dan disukai pemain. Bahkan di awal-awal perilisannya ketika hanya ada beberapa Operator yang tersedia, gameplay FPS taktisnya yang luar biasa tidak hanya menjadikan Siege sebagai salah satu game FPS yang paling menegangkan, tapi juga memuaskan.

Assassin’s Creed 3 mendapatkan respon yang cukup beragam, sehingga pemain mulai meragukan jika serinya bakal bisa mencapai kualitas tinggi seperti trilogi Ezio. Untungnya, Assassin’s Creed 4: Black Flag berakhir sebagai salah satu game paling dicintai di serinya dan memastikan bahwa serinya kembali naik alih-alih menurun. Dengan protagonis seorang bajak laut bernama Edward Kenway, game ini memungkinkan pemain untuk benar-benar menjalani kehidupan sebagai bajak laut, lengkap dengan terlibat dalam pertempuran kapal yang epik.

Pemain tidak akan pernah lupa momen ketika CEO Ubisoft – Yves Guillemot, naik ke atas panggung E3 2017 bersama Shigeru Miyamoto untuk mengumumkan proyek kolaborasi yang berjudul Mario + Rabbids: Kingdom Battle. Game yang awalnya disangka bakal jadi game strategi standar ini berhasil mengejutkan pemain dengan gameplay-nya yang mendalam dan seru. Dengan tiap karakter yang memiliki senjata dan kemampuan uniknya sendiri-sendiri, pengalaman yang dihadirkan jadi tidak pernah terasa hambar atau mudah diprediksi.

Meski jadi salah satu seri game terpopuler mereka, Ubisoft seakan tidak sepenuhnya peduli dengan seri Prince of Persia dalam satu dekade terakhir, yang berujung pada kualitas beberapa gamenya yang dinilai buruk. Karenanya, tidak mengejutkan ketika banyak pemain memprediksi jika Prince of Persia: The Lost Crown bakal melanjutkan trek buruk itu. Untungnya, game ini berhasil melawan keraguan itu dengan gaya visual menakjubkan dan gameplay ala game Prince of Persia klasik yang dipadukan dengan elemen metroidvania.

Nintendo Wii U gagal menarik rasa antusias pemain ketika diumumkan dan karenanya, ZombiU sebagai salah satu game launch title untuk konsol handheld tersebut ikut menjadi korban dari minimnya hype pemain. ZombiU memang tidak sebagus itu, namun game ini berhasil memuaskan pemain dan jadi salah satu game terbaik Wii U untuk dimainkan. Pada game ini, pemain harus mencoba bertahan hidup di kota London yang dipenuhi zombie dengan mengais persediaan dan sumber daya, namun jika mati, pemain akan berubah menjadi zombie.

Far Cry 2 memang bagus, namun masih jauh dari kata spesial ketika berbicara soal game open-world pada masa itu. Alih-alih menggunakan formula yang sama dan mengembangkannya di Far Cry 3, Ubisoft malah mengemas game FPS ini dengan lebih banyak konten sembari memperkenalkan sejumlah mekanisme baru. Beberapa pemain sempat meragukan Far Cry 3, namun game ini berakhir menjadi game luar biasa dengan segudang aktivitas untuk dilakukan dan salah satu cerita terbaik dan paling berkesan di serinya.

Demikian tadi ulasan mengenai beberapa game Ubisoft yang berhasil memenuhi ekspektasi pemain. Pernah memainkan game-game di atas?