9 Game Produksi Rockstar yang Pantas Dapat Remaster

Dirilis pada 2009 untuk Nintendo DS dan PlayStation Portable (PSP), GTA: Chinatown Wars adalah lanjutan dari GTA IV (2008). Game ini menampilkan perjuangan Huang Lee yang ingin merebut kembali pedang warisan ayahnya. Fakta menarik, GTA: Chinatown Wars adalah satu-satunya game Rockstar yang menampilkan protagonis ras Asia.

Dibandingkan GTA lainnya, Chinatown Wars memang memiliki gameplay unik karena khusus konsol handheld. Meski terkena kontroversi karena dianggap menampilkan praktik penjualan narkoba, GTA: Chinatown Wars tetap dipuji oleh para kritikus game. Dapat dimainkan di Android dan iOS, GTA: Chinatown Wars diharapkan hadir di konsol next gen.

Dirilis pada 2006, Bully mengambil formula kekerasan dan aktivitas seksual ala GTA dan mengimplementasikannya ke lingkungan sekolah. Mengambil tema perundungan, kamu bermain sebagai James "Jimmy" Hopkins yang memanjat kasta sosial sekolahnya untuk mengakhiri praktik perundungan yang marak.

Sebelumnya, Bully sempat di-remaster pada 2008. Dirilis dengan judul Bully: Scholarship Edition, game ini dapat dimainkan di PC, XBOX 360, dan Wii. Meski begitu, para penggemar Bully amat merindukan game ini untuk mendapatkan remaster versi konsol next gen atau... setidaknya sekuel saja.

Sulit membayangkan Rockstar membuat game balap jalanan. Faktanya, mereka ternyata pernah membuatnya. Berjalan selama 9 tahun (2000-2009), Midnight Club mendapatkan empat judul game, dari Tokyo, Jepang, hingga ke Los Angeles, AS.

Dengan Midnight Club, Rockstar membuktikan bahwa mereka sanggup membuat game balap jalanan yang tidak kalah apik dibandingkan Need for Speed atau Burnout. Meski belum ada perkembangan lebih lanjut soal Midnight Club, para penggemar masih berharap suatu saat game balap jalanan ini akan muncul kembali.

The Warriors adalah game berformat beat 'em up yang dirilis pada 2005. Game yang diadaptasi dari film dengan judul yang sama pada 1979 ini menceritakan kisah perjuangan geng jalanan Warriors yang mau kembali ke Coney Island di tengah kejaran polisi karena dituduh membunuh seorang pemimpin geng.

Selain aspek bentrok dengan polisi dan perang antar geng, game ini menampilkan grafik 3D yang mendukung keseruan The Warriors. Meski filmnya dinilai jelek, game The Warriors justru mendapatkan pujian dari para gamer dan kritikus game. Jika itu baru di PS2 dan XBOX, bayangkan jika game ini hadir lagi di PS5 atau XBOX Series S/X.

Dirilis pada 2008, Beaterator sebenarnya adalah music mixer yang dirilis di PSP. Untuk memproduksi game ini, Rockstar menggandeng produser dan musisi kondang AS, Timbaland. Beaterator mengizinkan gamer membuat musik sendiri dengan beat garapan Timbaland.

Game ini juga didukung dengan fitur Rockstar Games Social Club, sehingga kamu dapat membagikan kreasi musikmu kepada dunia. Sementara versi iOS dari Beaterator dinilai jelek, Beaterator berjaya di PSP. Dengan kecanggihan konsol next gen, Rockstar mungkin ingin membangkitkan jiwa musisi gamer dengan me-remaster Beaterator.

Space Station Silicon Valley adalah game berformat platform yang dirilis oleh DMA Design (sekarang Rockstar North). Dirilis pada 1998 untuk Nintendo 64 (N64), pada 2000, game ini juga hadir untuk PS1. Di sini, kamu mengontrol Evo, robot berbentuk microchip, yang berusaha mengalahkan musuh dengan hinggap ke berbagai hewan.

Sementara Space Station Silicon Valley dipuji oleh para kritikus game dan mendapatkan berbagai penghargaan, ternyata game ini kalah laku dengan game lainnya, sehingga tidak dilanjutkan. Bukan tidak mungkin, dengan kecanggihan konsol next gen seperti Nintendo Switch, Space Station Silicon Valley bisa kembali naik daun.

Selain Space Station Silicon Valley, DMA Design juga memproduksi Body Harvest di tahun yang sama. Dirilis untuk N64, kamu bermain jadi tentara super Adam Drake yang berpetualang melintas waktu untuk melawan alien. Fakta menarik, Body Harvest menampilkan Pulau Jawa tahun 1940an sebagai salah satu map-nya.

Kekerasan yang ditampilkan oleh Body Harvest membuat DMA Design kehilangan kesempatan bermitra dengan Nintendo. Akan tetapi, game yang diterbitkan Midway Home Entertainment ini tidak kalah jika dibandingkan dengan Space Station Silicon Valley. Dengan grafik masa kini, game action adventure ini punya kesempatan untuk berjaya lagi.

Ingin lihat game skateboarding ala Tony Hawk besutan Rockstar? Cobalah Thrasher: Skate & Destroy. Sebagai pemain skateboard, kamu akan memainkan 12 level keliling dunia dan mendapatkan kesempatan untuk dimuat di Thrasher, majalah serba-serbi skateboarding Amerika.

Sementara game keluaran 1999 ini tidak begitu populer, Thrasher: Skate & Destroy dinilai "bahkan lebih bagus dari Tony Hawk" oleh kritikus game. Kekurangan dari game ini adalah sedikit lebih sulit untuk pemain baru. Selain itu, Thrasher: Skate & Destroy bisa menjadi tantangan skateboarding di konsol next gen.

Sebagai judul pertama di seri Red Dead, Red Dead Revolver dirilis untuk PS2 dan XBOX 360 pada 2004. Mengambil latar Old West, kamu bermain sebagai seorang koboi bernama Red Harlow yang ingin membalaskan kematian kedua orang tuanya. Game ini kemudian memuluskan jalan ke Red Dead Redemption (2010) dan Red Dead Redemption 2 (2018).

Red Dead Revolver dipuji oleh para kritikus game karena gameplay yang apik dan perkembangan karakternya yang terkesan alami. Dengan keberhasilan Red Dead Redemption 2, Rockstar punya kesempatan besar untuk me-remaster Red Dead Revolver ke konsol next gen. Semoga saja terwujud, ya!

Itulah beberapa game Rockstar yang mungkin bisa di-remaster ke konsol next gen. Apakah ada game Rockstar lain yang ingin kamu lihat dapat remaster dalam beberapa tahun ke depan?