Sampai 15 Tahun, Ini 7 Game dengan Waktu Pengembangan Terlama di Dunia

Salah satu bagian terbaik dari L.A Noire adalah ekspresi wajah karakter yang tampak sangat nyata ketika diinterogasi. Ternyata, untuk mewujudkan hal ini, Team Bondi selaku developer harus menciptakan teknologi baru bernama MotionScan, yang menggunakan 32 kamera untuk menangkap ekspresi muka sang aktor dari berbagai sudut.

Ini juga yang menjadi salah satu alasan terbesar mengapa L.A Noire membutuhkan waktu pengembangan yang cukup lama, hingga tujuh tahun. L.A Noire sendiri mulai dikembangkan pada tahun 2004 dan dirilis pada Mei 2011.

Blizzard memulai pengembangan StarCraft II: Wings Of Liberty pada tahun 2003, tepat setelah mereka merilis Warcraft III: Frozen Throne. Akan tetapi, Blizzard tidak langsung mengumumkan sekuel Starcraft itu, melainkan menunggu hingga tahun 2008 untuk benar-benar mengumumkannya.

Blizzard sempat menyebut bahwa gamenya akan dirilis pada tahun itu juga, namun nyatanya itu mendekam dua tahun lagi di masa pengembangan. StarCraft II: Wings Of Liberty akhirnya dirilis pada 27 Juli 2010 setelah dikembangkan selama tujuh tahun.

Ketika diumumkan pertama kali di GDC 2005, Spore ternyata sudah dikembangkan selama lima tahun lamanya. Pengembangan dimulai di tahun 2000 dengan nama SimEverything, namun beberapa kali ditunda karena pengembangan The Sims Online dan sejumlah game lain.

Setelah pengumuman di GDC 2005 itu, pengembangan Spore dilanjutkan dengan perilisan yang dijadwalkan pada tahun 2007. Namun, Spore baru benar-benar dirilis pada 7 September 2008, setelah mengalami banyak masa ‘tunda’ dan ‘lanjut’ selama delapan tahun.

Valve memulai pengembangan Team Fortress pada tahun 1998, namun gamenya sendiri baru selesai sepenuhnya sembilan tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2007. Salah satu alasan mengapa bisa selama itu adalah pada periode tersebut, Valve juga sedang mengerjakan platform jual beli game digital mereka yaitu Steam.

Team Fortress 2 akhirnya berhasil merangkak keluar dari jurang pengembangan pada 10 Oktober 2007. Meski dirilis dengan desain yang jauh berbeda dari judul pertamanya, TF2 tetap mendapat respons positif dari banyak gamer dan sukses secara komersial.

Tahun 2008 menjadi tahun di mana Blizzard akhirnya mengumumkan secara resmi pengembangan Diablo III kepada para penggemar. Pengembangannya sendiri dimulai pada tahun 2001 dan baru bisa dinikmati pada Mei 2012, setelah serangkaian beta test. Jika ditotal, butuh waktu selama 11 tahun untuk menyelesaikan Diablo III.

Namun sayang, awal perilisan Diablo III tidak berakhir baik, dengan banyak pemain yang mengeluh akan koneksi ke server yang sangat buruk. Untungnya, setelah Blizzard mengirim perbaikan, ketegangan yang disebabkan di awal rilis perlahan mereda.

Dimaksudkan sebagai judul andalan yang menggunakan game engine sendiri, Prey sempat ditinggalkan setelah dikembangkan selama satu tahun sejak tahun 1995. Tim developer baru akhirnya ditugaskan untuk meneruskan pekerjaan itu, namun setelah lima tahun, tepatnya pada tahun 2001, Prey kembali mengalami kendala.

3D Realms selaku developer akhirnya benar-benar melanjutkan pengerjaan Prey, untuk lima tahun ke depan, sebelum akhirnya selesai dan dirilis pada Juli 2006 untuk Xbox 360. Sama seperti Diablo III, Prey baru bisa diselesaikan setelah 11 tahun dikembangkan.

Satu lagi judul dengan pengembangan paling lama dari 3D Realms adalah Duke Nukem Forever. Game ini mulai dikembangkan pada tahun 1997 oleh Triptych Games, namun ‘membusuk’ dalam pengembangan selama 15 tahun. Lamanya waktu pengembangan disebabkan oleh banyak faktor, termasuk PHK masal yang dilakukan oleh 3D Realms pada tahun 2009 kepada sebagian besar staf-nya.

Alhasil, pengerjaan Duke Nukem Forever dialihkan ke tangan Gearbox yang berhasil menyelesaikannya dan merilisnya pada tahun 2011. Namun naas, Duke Nukem Forever berakhir gagal karena dianggap terlalu usang.

Itulah tadi sedikit informasi menarik mengenai beberapa game dengan waktu pengembangan terlama di dunia. Dari beberapa game di atas, ada yang pernah kamu mainkan?