4 Tim Raih Juara di EWC 2025 Pekan ke-2, Vitality hingga EVOS

Gen.G berhasil keluar sebagai juara League of Legends EWC 2025 setelah menumbangkan AG.AL di partai puncak dengan skor tipis 3–2. Meski pertandingan berjalan ketat, Gen.G tampil konsisten sepanjang turnamen dan menunjukkan sinergi tim yang solid di bawah format baru Fearless Draft. Kemenangan ini menjadi gelar internasional kedua mereka hanya dalam waktu seminggu, sekaligus memperpanjang rekor kemenangan beruntun Gen.G di kancah internasional menjadi 26 laga tanpa kalah.

Kiin, sang top laner, dinobatkan sebagai MVP setelah tampil luar biasa dalam duel satu lawan satu dan teamfight krusial. Selain Kiin, kontribusi Canyon, Chovy, Ruler, dan Duro juga sangat menentukan jalannya pertandingan. Dengan tambahan 1.000 poin dari kemenangan ini, Gen.G kini berada di posisi kedua klasemen Club Championship, bersaing ketat dengan Team Vitality.

Team Spirit menunjukkan kelasnya sebagai tim Dota 2 papan atas dunia dengan menaklukkan Team Falcons 3–0 di partai final. Performa mereka sangat mendominasi sejak awal, bahkan Team Falcons tidak mampu merobohkan satu pun tower Tier 2 selama tiga gim berlangsung. Kemenangan ini tak hanya membawa pulang hadiah sebesar US$1 juta (atau sekitar Rp16,315 miliar), tetapi juga mempertegas posisi Team Spirit sebagai salah satu raksasa esports yang masih relevan hingga hari ini.

Collapse, offlaner andalan Team Spirit, dinobatkan sebagai MVP turnamen setelah menunjukkan permainan cemerlang di tiap laga. Selain itu, event ini juga mencetak rekor sebagai turnamen Dota 2 dengan penonton terbanyak sepanjang 2025, mencapai lebih dari 400 ribu penonton puncak secara global. Dengan 1.000 poin Club Championship tambahan, Spirit pun langsung merangsek ke papan atas klasemen.

EVOS Divine mengukir sejarah sebagai juara dunia Free Fire di EWC 2025 setelah melalui babak final yang berlangsung selama 10 ronde penuh tekanan. Meski sempat tertinggal dan terganggu rotasinya oleh tim lain seperti Pain Gaming dan RRQ Kazu, mereka berhasil menyalip klasemen di ronde terakhir dan meraih total 170 poin dengan 96 eliminasi. Kemenangan ini menjadi momen comeback yang sangat emosional, menandai kebangkitan tim setelah melewati persaingan sengit sejak awal.

Rasyah, pemain muda berusia 15 tahun, menjadi sorotan utama usai dinobatkan sebagai MVP dan meraih bonus senilai US$10.000 (setara Rp163 juta). Peran krusialnya di ronde-ronde terakhir menjadi penentu Booyah yang mengamankan gelar bagi EVOS. Tim asal Indonesia ini juga membawa pulang US$300.000 (sekitar Rp4,89 miliar) serta tambahan 1.000 poin untuk klasemen Club Championship, mengukuhkan status mereka sebagai kekuatan utama dalam Free Fire global.

Team Vitality meraih gelar juara MLBB Women’s Invitational setelah tampil dominan di final melawan Gaimin Gladiators dengan skor telak 4–0. Pertandingan berlangsung sangat cepat, bahkan dua game terakhir mencetak rekor sebagai pertandingan tercepat sepanjang turnamen ini, masing-masing berdurasi di bawah 10 menit. Kemenangan ini bukan hanya mencerminkan kekuatan strategis Vitality, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan esports perempuan Eropa yang kini mampu menyaingi dominasi Asia Tenggara.

Pemain seperti Cinny, Fumi, dan Vivian tampil solid dengan rotasi objektif yang rapi serta mekanik mumpuni. Berkat kemenangan ini, Vitality mengamankan hadiah senilai US$150.000 (atau setara Rp2,4 miliar) dan 1.000 poin Club Championship, menjadikan mereka pemuncak klasemen sementara di atas Gen.G. Langkah mereka membuka babak baru dalam kompetisi perempuan dan memperluas peta dominasi MLBB ke ranah internasional.

Ada empat tim raih juara di EWC 2025 pekan ke-2 dan masing-masing menghadirkan cerita luar biasa dari berbagai cabang kompetitif. Dari Gen.G yang tampil dengan konsistensi luar biasa, Team Spirit yang mendominasi tanpa ampun, EVOS dengan perjuangan dramatisnya, hingga Vitality yang mencetak sejarah di kancah MLBB perempuan. Semuanya menunjukkan betapa kuat dan berkembangnya dunia esports saat ini.

Dengan Club Championship yang kian kompetitif dan persaingan antar organisasi makin ketat, setiap kemenangan menjadi sangat berarti. Tak hanya soal trofi, tetapi juga tentang poin, reputasi, dan peluang untuk dikenang sebagai tim terbaik dunia. Masih banyak laga tersisa di minggu-minggu mendatang, dan publik tentu menantikan siapa lagi yang akan mencetak rekor, membuat kejutan, atau bahkan menulis sejarah baru di EWC 2025.