Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menangkan Ronde saat Jadi Last Player Standing di VALORANT 

ilustrasi game VALORANT (dok. Riot Games/VALORANT)
ilustrasi game VALORANT (dok. Riot Games/VALORANT)
Intinya sih...
  • Meminta informasi dari teman satu tim, komunikasi sangat penting
  • Fokus menggunakan senjata utama daripada ability
  • Cari tempat berlindung, lakukan reposisi, cek setiap sudut, dan eksekusi musuh satu persatu

Bukan game tembak menembak saja, VALORANT adalah game FPS (First Person Shooter) yang dikombinasikan dengan ability dari sebuah Agent. Seperti kebanyakan game FPS, game yang dikembangkan oleh Riot Games ini dirancang dalam mode 5v5. Sehingga, para pemain bisa bermain bersama teman ataupun bertemu pemain lain secara acak dan menjadi satu tim bersama mereka.

Meskipun dirancang dengan mode seperti itu, tentunya akan ada momen di mana pemain harus berjuang sendirian dalam game. Momen tersebut adalah saat tim telah tereliminasi dan hanya menyisakan satu orang aja atau last player standing. Saat menghadapi situasi seperti ini tentunya banyak pemain yang akan merasakan tekanan hebat karena dihadapkan pada dua pilihan, menyerah untuk menyimpan senjata atau berjuang entah hasilnya menang atau kalah.

Tentunya clutch atau memenangkan ronde saat menjadi last player standing adalah impian semua pemain. Karenanya, kali ini penulis ingin membagikan lima tips menangkan ronde saat jadi last player standing di VALORANT. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Meminta informasi dari teman satu tim

ilustrasi menembak (youtube.com/Valorant)
ilustrasi menembak (youtube.com/Valorant)

Komunikasi atau yang lebih akrab disebut comms oleh pemain VALORANT adalah hal yang sangat penting, terutama saat momen last player standing. Mungkin sebagian dari kita ada yang beruntung karena memiliki tim yang komunikatif dan memberikan informasi penting secara inisiatif. Meski begitu, kamu juga bisa dihadapkan dengan tim yang enggan memberikan comms.

Jika dihadapkan pada tim yang jarang memberikan comms, kamu tidak perlu malu untuk meminta informasi yang dibutuhkan untuk mengungguli musuh. Seperti lokasi terakhir musuh berada ataupun berapa banyak flash yang sudah musuh gunakan. Dengan informasi-informasi tersebut kamu menjadi lebih mudah menganalisa mengenai langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan. Kamu juga jadi tahu harus berhati-hati terhadap lokasi yang berpotensi menjadi tempat munculnya musuh.

Jika dirasa tim kamu terlalu berlebihan dalam memberikan informasi hingga terkesan backseating, kamu bisa membisukan mereka sejenak. Sehingga kamu punya lebih banyak waktu dengan dirimu dan untuk berpikir mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan. Meskipun comms sangat penting, fokus dan percaya pada insting sendiri juga gak ada salahnya.

2. Fokus menggunakan senjata utama

ilustrasi last player standing di VALORANT (dok. Riot Games/VALORANT)
ilustrasi last player standing di VALORANT (dok. Riot Games/VALORANT)

Saat menjadi last player standing, ini artinya kamu melawan lebih dari satu musuh dan mereka bisa muncul dari mana saja dan kapan saja, tanpa diduga. Karenanya, menggunakan senjata utama adalah keputusan paling tepat ketimbang bergantung pada ability yang kamu miliki. Dalam VALORANT semua ability yang kamu keluarkan memiliki sebuah animasi, begitupun saat kamu berganti senjata.

Animasi tersebut membuat permainan menjadi terkesan lebih realistis dan menarik, namun pada saat animasi berjalan, ada jeda yang membuat kamu menjadi tidak siap saat berhadapan dengan musuh. Misalnya, kamu mengeluarkan Prawler saat menggunakan Fade, ternyata musuh muncul di hadapan kamu, tentu kamu tidak akan memiliki waktu untuk berganti menggunakan senjata. Hal ini disebut juga dengan timing. Dalam game FPS timing tidak tepat yang merugikan kerap muncul di luar prediksi kita.

Jika tim kamu masih hidup, mungkin kamu bisa mendapatkan backup saat berada di jangkauan tembak yang sama. Kalau menjadi last player standing, kamu tidak memiliki siapapun untuk diandalkan. Karenanya, penulis sangat menyarankan kamu untuk fokus menggunakan senjata utama. Jika momen clutch-mu berada di pistol round atau eco round yang mana kamu hanya memiliki senjata jenis sidearm, maka kamu hanya perlu fokus menggunakan sidearm yang kamu miliki hingga menemukan senjata yang lebih baik.

3. Cari tempat berlindung dan lakukan reposisi

ilustrasi last player standing di VALORANT (dok. Riot Games/VALORANT)
ilustrasi last player standing di VALORANT (dok. Riot Games/VALORANT)

Seperti yang sudah penulis jelaskan di poin sebelumnya, bahwa saat menjadi last player standing, kamu tidak memiliki teman untuk membantu. Ini artinya, kamu harus memiliki sesuatu untuk berlindung. Melakukan peek dari balik dinding adalah strategi terbaik yang bisa dilakukan. Dengan berlindung di balik dinding sambil melakukan peek, kamu jadi punya sesuatu yang membantumu menghindari peluru.

Ketika berhasil mengeliminasi satu musuh, jangan beranggapan bahwa kita bisa menang dengan cara yang sama. Apalagi jika musuh memiliki ability yang merugikan, seperti molly dan flash. Karenanya, kamu perlu untuk melakukan reposisi atau berganti tempat, sehingga pergerakanmu tidak akan terlalu terbaca. Kalaupun terbaca, kamu tetap punya peluang untuk menang selama memiliki crosshair placement yang baik.

4. Cek setiap sudut dan hold angle dari suatu spot

ilustrasi last player standing di VALORANT (dok. Riot Games/VALORANT)
ilustrasi last player standing di VALORANT (dok. Riot Games/VALORANT)

Saat berada di momen last player standing, musuh bisa berada di manapun tanpa diduga. Bisa jadi, mereka tidak mengejar secara terang-terangan, namun menunggu di suatu tempat untuk mengeksekusi kamu secara diam-diam. Karenanya mengecek corner atau sudut-sudut sangatlah penting. Kamu harus berlatih menggerakan mouse agar bisa mengecek corner dengan cepat. Jika suatu corner sudah dinyatakan bersih, maka kamu bisa melanjutkan perjalanan untuk memenangkan ronde.

Selain itu, kamu juga perlu untuk hold angle atau menahan sebuah angle tertentu yang berpotensi menjadi tempat munculnya musuh. Dengan menahan sebuah angle dan melakukan peek lebih dulu, kamu punya keunggulan untuk membunuh musuh sebelum dia menembak. Kendati demikian, wide peek dan double peek yang musuh hendak lakukan juga perlu diwaspadai. Karena itulah, berkaitan dengan poin sebelumnya, kamu harus berlindung di balik dinding, sambil sesekali menembak ke arah suatu angle jika sudah tau bahwa di sanalah musuh berada.

5. Eksekusi musuh satu persatu

ilustrasi clutch dalam VALORANT (dok. Riot Games/VALORANT)
ilustrasi clutch dalam VALORANT (dok. Riot Games/VALORANT)

Kebiasaan pemain VALORANT saat musuh yang tersisa satu orang adalah melakukan ego peek atau peek secara mandiri dan egois. Mereka ingin segera ronde berakhir, dan mengeksekusi kamu agar jumlah kill bertambah. Biasanya musuh akan maju satu persatu tanpa strategi demi bisa membunuh pemain yang tersisa.

Momen ini bisa menjadi titik balik bagimu untuk membawa kemenangan. Saat musuh melakukan ego peek, usahakan untuk tetap tenang dan cobalah mengeksekusi mereka satu persatu. Tidak perlu tergesa-gesa, sabar dan tenang adalah kunci untuk memantapkan kualitas aim. Kalau berhasil maka kamu akan memenangkan ronde dan clutch, namun kalau gagal kamu akan mendapatkan sejumlah kill. Tidak ada yang membuatmu rugi, bukan?

Last player standing kerap menjadi momen yang menegangkan, bahkan untuk pemain profesional sekalipun. Meskipun dirasa sulit karena kamu kalah jumlah, tapi gak ada salahnya untuk mencoba memenangkan ronde. Nah, kalau kamu merasa kesulitan untuk bisa melewati momen tersebut, kamu bisa coba sejumlah tips menangkan ronde saat jadi last player standing di VALORANT seperti yang dijelaskan di atas. Siap jadi clutch master?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us