Aplikasi Clubhouse trending pada awal Februari di Indonesia. Di aplikasi perangkat iOS ini kamu bisa membuat room atau bergabung ke room yang sesuai dengan minatmu. Untuk mendaftar, kamu harus diundang masuk ke dalamnya. Kamu bisa melihat nama room, orang yang ada di dalamnya, dan menyimak perbincangan di dalamnya.
Lalu, apa yang bisa kamu lakukan di aplikasi Clubhouse?
Banyak layanan gratis untuk mendengarkan lagu. Lantas, kenapa Clubhouse? Dari banyaknya orang yang berbicara, kadang kita merasa jenuh. Dengan hadirnya Clubhouse, ada musisi yang memang ingin memutarkan lagu dengan genre khusus. Kita juga gak bisa memilih lagu yang diputarkan. Namun, ada juga yang memutar lagu sambil ngobrol tentang musiknya. Menambah wawasan, bukan? Untuk yang membuka ruang dengan pendengar, kamu juga bisa request.
Like seriously? Yes! Ada room yang dibuat untuk pengajian. Pengajian di sini mengaji dan kajian. Ada yang mengaji dan diteruskan oleh speaker lain dan ada yang belajar untuk dikoreksi. Untuk kajian, biasanya speaker boleh bertanya apa saja seputar agama, misalnya hukum pernikahan, pandangan terhadap feminisme, dan hal-hal menarik lainnya. Pas pandemik gini, keren juga, ya, dengar pengajian lewat Clubhouse?
Para dermatolog suka bikin room di Clubhouse, lho. Bahasannya menarik, mulai dari permasalahan kulit hingga skincare. Para audiens bisa bertanya secara langsung mengenai topik yang sedang dibahas dan akan dijelaskan langsung oleh ahlinya. Tentu saja, karena tempatnya di Clubhouse, kamu bisa berkonsultasi secara gratis. Bedanya, ya, didengerin banyak orang.
Selain dermatolog, psikolog juga ada yang "buka praktik" di Clubhouse, lho. Ngobrolin tentang kesehatan dari sisi psikologis, kamu juga bisa punya kesempatan bertanya secara langsung dengan ahlinya. Daripada mendiagnosis sendiri keluhanmu, lebih baik ditanyakan dengan ahlinya. Tentu saja beda sensasinya dengan konsultasi langsung. Namun, dengan kemudahan teknologi, kesempatan ini gak boleh dilewatkan.
Meskipun tidak semua, sebagian besar penghuni Clubhouse memiliki expertise sendiri-sendiri. Gak harus pekerja kantoran atau para bos yang bicara, siapa pun kamu bisa berbagi ilmu dan manfaat. Misalnya tertarik dengan musik, kamu bisa follow orang dengan ketertarikan yang sama dan berpotensi mendengarkan perbincangan seputar minatmu.
So, media sosial apa pun asal bisa memanfaatkannya dengan baik, kamu akan mendapatkan sesuatu yang positif di dalamnya. Kalau sudah punya aplikasinya, sekarang kamu bisa pilih aktivitasnya.