Bagi kamu yang gemar membuat konten pasti sudah gak asing dengan Instagram Reels. Memiliki konsep yang mirip dengan TikTok, fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah dan menyaksikan video vertikal di Instagram.
Kian populer, banyak konten berlomba untuk muncul di layar para pengguna Instagram. Sayangnya, beberapa hal dapat memperkecil jangkauan konten sehingga views jadi sedikit. Agar kesempatan kontenmu untuk viral makin besar, hindari kesalahan berikut saat ngonten di IG Reels, ya!
Para konten kreator hanya memiliki waktu 3 detik untuk menarik perhatian penonton agar mau menyaksikan videonya sampai habis. Jadi, 3 detik pertama sangatlah penting karena menentukan nasib konten setelah tayang. Untuk itu, kamu bisa menaruh hook atau kalimat yang memancing rasa penasaran audiens. Berikut contoh hook yang bisa ditiru.
"Hati-hati, 5 pekerjaan ini akan hilang tergantikan AI!"
"Turun 10 kg dalam sebulan, gimana caranya?"
Hook sebaiknya dibuat singkat tapi tetap mampu menggambarkan keseluruhan isi konten. Gunakanlah juga kalimat yang mengangkat concern utama audiens sehingga mereka bisa merasa relate dengan kontennya.
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, attention span manusia semakin singkat seiring waktu. Mengunggah video berdurasi panjang bukan gak mungkin memperbesar risiko orang untuk melewatinya. Terlebih, Instagram Reels umumnya dijadikan sebagai tempat mencari hiburan bagi sebagian besar orang.
Dilansir Socially, durasi video ideal untuk Instagram Reels berkisar 7 hingga 10 detik. Ini meningkatkan peluang video looping yang dapat memperbesar jangkauan konten. Namun kalau kamu terlanjur membuat video berdurasi panjang, kamu bisa membaginya menjadi beberapa part.
Penggunaan teks atau caption di video Reels diketahui mampu menarik perhatian audiens. Namun penambahan teks juga perlu diperhatikan. Teks yang terlalu panjang dan memenuhi video justru tak akan menarik di mata penonton.
Oleh karena itu, teks sebaiknya ditulis singkat dengan font yang jelas dan ukuran yang pas sehingga mudah dibaca. Teks juga bisa diletakkan di tengah video. Hindari peletakan teks di bawah video karena akan tertutup dengan ikon username dan caption.
Algoritma Instagram diketahui lebih memprioritaskan video dengan kualitas tinggi agar pengguna merasa nyaman saat menyaksikan Reels. Ini dijelaskan melalui laman Shanon Shipman. Gak heran kalau video berkualitas rendah cenderung sepi views. Terlebih kalau terdapat watermark platform lain seperti TikTok di videonya.
Setiap platform punya karakteristik berbeda. Konten video yang viral di Instagram belum tentu punya performa yang sama baiknya di TikTok atau pun YouTube Short. Inilah mengapa riset diperlukan. Sebab ini bertujuan membuat strategi yang tepat agar kesempatan konten untuk viral semakin besar.
Dalam hal ini, kamu bisa mengamati konten video yang memiliki niche serupa denganmu dan tarik benang merah dari konten-konten yang berhasil menjangkau banyak audiens. Kamu bisa melihat beberapa variabel seperti durasi video, kalimat yang digunakan sebagai hook, dan pengemasan konten. Dari situ, kamu bisa membuat formula konten sesuai persona kamu di Instagram.
Sejatinya, membuat konten berkualitas yang mampu memenuhi kebutuhan audiens menjadi kunci utama untuk sukses di Instagram Reels. Karenanya, kamu harus memahami jenis konten yang diminati audiens agar bisa menarik perhatian mereka sehingga kesempatan viral semakin besar.