Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Cegah Smartphone Disadap saat Aksi Protes dan Unjuk Rasa

ilustrasi smartphone dan MicroSD (unsplash.com/@samsungmemory)
ilustrasi smartphone dan MicroSD (unsplash.com/@samsungmemory)
Intinya sih...
  • Gunakan kata sandi yang kuat untuk aplikasi media sosial dan kunci perangkat
  • Lakukan pembaruan sistem operasi secara berkala untuk menghindari penyadapan atau peretasan
  • Hindari menggunakan Wi-Fi publik sembarangan, instal aplikasi VPN terpercaya jika diperlukan

Di tengah kondisi perpolitikan dalam negeri yang cukup panas terkait aksi massa untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi tentang aturan Pilkada 2024, media sosial pun ramai dengan suara-suara masyarakat yang menyampaikan aspirasinya. Media sosial dan aplikasi chatting juga menjadi platform masyarakat dalam menghimpun dan mengkoordinasi aksi massa. 

Sayangnya, belum semua orang menyadari pentingnya masalah keamanan dalam smartphone. Sebab, bisa saja ada oknum tak bertanggung jawab yang meretas dan menyadap smartphone saat melakukan aksi. Ini tentu bisa sangat berbahaya karena keamanan data kamu menjadi sangat rentan. Nah, untuk menghindarinya, perhatikan sejumlah tips mencegah smartphone diretas saat aksi protes di medial sosial dan juga saat aksi unjuk rasa berikut!

1. Gunakan kata sandi yang kuat untuk setiap aplikasi

ilustrasi smartphone (unsplash.com/@mr_fresh)
ilustrasi smartphone (unsplash.com/@mr_fresh)

Pertama, buatlah kata sandi yang kuat untuk setiap aplikasi. Buat kata sandi berpola rumit, khususnya pada aplikasi media sosial yang sering dipakai untuk aksi protes. Adapun, aplikasi yang sering dipakai saat ini umumnya adalah X, Instagram, atau WhatsApp. Kata sandi atau PIN yang kuat juga dibutuhkan untuk kunci perangkat. Selain menggunakan autentikasi sidik jari atau pengenalan wajah, gunakan juga autentikasi dua faktor untuk akun email. 

2. Perbarui sistem operasi dan keamanan perangkat lunak

ilustrasi smartphone (unsplash.com/@pathum_danthanarayana)
ilustrasi smartphone (unsplash.com/@pathum_danthanarayana)

Smartphone keluaran terbaru, baik iPhone maupun Android, umumnya memberikan pembaruan sistem operasi dan keamanan secara berkala. Lakukanlah pembaruan sistem operasi jika sudah tersedia. HP dengan sistem operasi atau patch keamanan yang sudah terlalu usang lebih berisiko terkena penyadapan atau peretasan.

3. Hindari menggunakan Wi-Fi yang tidak aman

ilustrasi Wi-Fi umum (unsplash.com/@bernardhermant)
ilustrasi Wi-Fi umum (unsplash.com/@bernardhermant)

Saat pergi ke tempat umum, umumnya kamu akan menggunakan Wi-Fi guna menghemat data. Namun, sebaiknya hindari menggunakan Wi-Fi publik sembarangan. Kemungkinan besar masih banyak pengguna yang belum bisa mengecek keamanan Wi-Fi publik yang sedang digunakan. Bila perlu, instal aplikasi VPN terpercaya apabila terpaksa menggunakan Wi-Fi. VPN dapat mengunci dan mengenkripsi data saat smartphone terhubung ke jaringan Wi-Fi. Ingat, oknum tak bertanggung jawab bisa saja mencuri data dalam HP kamu memanfaatkan jharingan Wi-Fi yang sama, lho!

4. Instal aplikasi hanya dari sumber terpercaya

ilustrasi Play Store (unsplash.com/@kommumikation)

Sebaiknya jangan menginstal aplikasi dari sumber yang tidak bisa dipercaya. Bagi kamu pengguna Android, tempat paling aman untuk menginstal aplikasi tentunya adalah Google Play Store. Menginstal aplikasi dari bukan sumber aslinya sangat beresiko karena membahayakan data, seperti dibobolnya kata sandi media sosial hingga berakhir dengan penyadapan perangkat. 

5. Gunakan aplikasi keamanan tambahan

ilustrasi periksa keamanan smartphone (unsplash.com/@bermixstudio)

Meski sebenarnya mayoritas smartphone zaman sekarang sudah memiliki fitur keamanan, tidak ada salahnya untuk menginstal aplikasi keamanan tambahan jika diperlukan. Akan tetapi, sebaiknya instal aplikasi antivirus yang sudah punya nama besar dan kredibilitas sudah teruji. Selain, itu matikan NFC dan Bluetooth apabila sedang tidak digunakan. 

6. Melakukan pencadangan data di smartphone

ilustrasi smartphone (unsplash.com/@markuswinkler)

Untuk upaya preventif dari kehilangan data, lakukanlah pencadangan atau backup. Ini bisa dilakukan melalui layanan cloud maupun layanan lainnya. Kemudian, aktifkan fitur keamanan berupa pelacakan apabila perangkat hilang atau dicuri. Apabila HP milikmu dicuri atau hilang, kamu bisa menghapus data penting atau data sensitif lainnya dari jarak jauh sehingga orang lain tidak bisa mendapatkannya.

7. Waspadai tautan phising yang berbahaya

ilustrasi phising (pixabay.com/mohamed_hassan)

Tips terakhir, hindari mengklik tautan mencurigakan. Tautan mencurigakan bisa saja merupakan phising untuk mencuri data penting seperti kata sandi. Tautan phising ini bukan hanya bertujuan untuk menyadap smartphone, tetapi biasa digunakan untuk membobol akun perbankan digital. 

Dengan mengikuti ketujuh tips di atas, kamu sebagai pengguna harus lebih aware meningkatkan keamanan smartphone saat aksi protes dan demonstrasi. Selain itu, jangan lupa tetap bijak di media sosial, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hilman Azis
EditorHilman Azis
Follow Us